ITSAR, ITSAR, ITSAR!!! sebarkan ilmu lewat kata,,,

1

Posted by media itsar | Posted in

ARSIP NOTES YANG MASUK WALL ITSAR, PERIODE JULI-NOVEMBER 2010
Satu penulis dengan notes terbanyak dan satu penulis favorit (berdasarkan -likes-), mohon hubungi 085659382884,,,


lanjutan:


Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Lelaki Tua Diwaktu Subuh

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum...
 senangnya masih bisa berbagi disini, hehe..
iseng gak ada kerjaan, tiba tiba ngambil buku punya ade, dak pengen baca.
lagi baca buku, gak tau kenapa tiba tiba pengen online dan bikin note(curhat ceritanya, haha)

gini nih ceritanya, Dengan tergesa gesa, Ali berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah bersama Rasullah saw..
namun, ditengah jalan, langkahnya terhambat oleh seorang lelaki tua yang berjalan tertatih tatih, , dengan tangan kananya memegang lentera sebagai penunjuk jalan.untuk menghormati lelaki tua itu, Ali berjalan dibelakangnya(tidak mendahuluinya). karena kejadian itu ia jadi terlambat datang ke masjid untuk shalat berjamaah

ketika Ali tiba dimasjid, jamaah sedang rukuk, Rasulullah saat itu memanjangkan rukuknyadengan bacaan yang panjang, sehingga Ali dapat mengikutinya menjadi makmum.

usai shalat, Ali bertanya pada Rasulullah.
"Ya Rasulullah, mengapa kau memanjangkan rukukmu?"
Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: ASET JANGKA PANJANG

0

Posted by media itsar | Posted in

Alkisah, diceritakan ada seorang laki-laki yang sudah berumur, Pak Budi namanya, sedang diantar oleh Malaikat Penjaga Surga. (ceritanya sudah di akherat ini)

Pak Budi bertanya, ”Maaf, mas, eh mbak malaikat, saya mau di antar kemana sih?”

Malaikat berkata dengan senyuman yang indah, “Wahai Pak Budi, Anda akan saya antar ke Surga, Pak. Dan Selamat anda mendapatkan Surga yang terbaik disisi-Nya”

”Eit, Tunggu dulu,...! Jujur, saya bahagia mendengar kabar dari anda Kat! (malaikat, dia panggil Kat ^_^). Tapi mungkin anda salah antar nih.... perasaan amal saya biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa. Apa saya pantas masuk surga yang terbaik?” tanya Pak Budi.

”Wah, bapak ini lucu, masak Tuhan kok salah tunjuk?..., dan saya kan Malaikat, ga mungkinlah saya salah antar.” jawab Malaikat ringan

”O ya, benar-benar. Tapi sebelum sampai di Surga, saya mau bertanya kepada anda Kat...Amal apa yang pernah saya lakukan sehingga saya masuk surga itu..?”

”Menurut data dari rekan Malaikat Pencatat Amal Anda, selain ibadah wajib yang anda lakukan setiap hari dengan ikhlas. Ada satu amalan yang memiliki point yang banyak sekali.”

”Wah-wah, opo itu Kat?”

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Semua Berawal Dari Kejujuran

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalamualaikum....
:-)

sebentar lagi mau UAS nih, saat nya bertempur, jadikan siang tetap siang, dan malam jadi siang, alias kurangi tidur untuk belajar, hehe

liat kejaduan anak anak sekarang ngeri pisan, setiap ulangan passsttttiiiiiiiiiiiii nyontek, kalo gak, kerjasama.
hhhh... asa gak penting, sekolah kayak gitu mah..
bayangin aja, ibu yang udah cape cape bangun pagi nyiapain sarapan, dsb, tapi untuk sang anak berbuat jujur saja tidak bisa..

punteun ya, bagi yang suka nyontek, semoga tersadar setelah , membaca note saya, hehe amin.
..
tapi akhirnya, Allah lah yang menentukan hasilnya, apalah yang terbaik untuk diri kita..
Allah pula lah yang mengetahui yang mana yang jujur dan tidak, yang mana yang berusaha dengan keras, dan tidak. lebih baik 100 hasil sendiri daripada doremi hasul orang lain. betul?
haha

Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: Ketika Cinta palsu hinggap di AKHWAT

1

Posted by media itsar | Posted in

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Akhwat Jatuh Cinta??
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya??? Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap... Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…

Teruskan membaca...

Annas Ta'limuddin Maulana : Prelude, Bukan Prolog Namun Epilog

0

Posted by media itsar | Posted in

PRELUDE, BUKAN PROLOG NAMUN EPILOG

Keterangan: Bagian ke-4 dari artikel: ‘Aktivis... Aktivis... Engaku Dengan Segala Amanah Dan Masalah’, ‘Rohis Abal, Aktifis Galau’ dan 'Dewan Komedi Masyarakat (DKM)'.

***

Jika Sahabat sekalian telah merasa siap dengan segala konsekuensi dari hak dan kewajiban menyandang 'gelar' aktivis, sanggupkah kita berjalan melangkah bersama dalam eratnya satu barisan yang kokoh dan menjalani segala amanah ini:

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Menangis karena Allah

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum...
huaaaaaa alhamdulillah Ya Allah bisa nulis note lagi.. udah satu bulan lebih gak nulis note, galau pisan lah karena sekolah yang zzzzz tugasnya mantap -_-"

hmmm... sering banget ngeliat orang nangis karena hal sepele. contoh: nangis karena laper(lho?) leby kali nagis karena laper mah. hehe. gak deh, contohnya gini nih, nangis karena gak dikasih uang jajan lebih. apakah seusia SMP atau SMA wajar seperti itu?
kayaknya enggak-_-

saya pernah denger sebuah cerita nih, menarik lho, simak ya :-)

Teruskan membaca...

Khoirunnisa Lutfia: Jihad Seorang Tentara Berjilbab

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!

Presentasi buku kali ini akan di ulas secara lugas dan mantap oleh Khoirunnisa Lutfia!
Mungkin ada yang belum tahu, apa itu presentasi buku?
Coba tanya ke teman-teman di sekitar kalian. Insya Allah di jawab kok ;)
Tadinya mau dijelasin sama saya disini, cuman takut kepanjangan hehe.

Bismillahirrahmanirrahim..

Di rumah, saya menemukan sebuah buku yang sangat menarik. Judulnya: Santri-Santri Bule. (Wah? BULE?!)
Isinya yaitu kumpulan cerita para Muslim dan Muslimah di negara Amerika, Eropa dan Australia. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah swt untuk masuk Islam. Subhanallah ga tuh? Jarang kan ada bule masuk Islam? (ga juga sih)

Ada satu kisah yang membuat saya terpesona.
So, ingin tahu ceritanya?
LET'S GET STARTED!

Saat itu, di wilayah Arab Saudi, Perang Teluk melawan tentara AS telah berakhir. Sebagian besar diantara pasukan tentara AS masuk Islam. Salah satunya adalah Sersan Peck, seorang wanita kulit putih yang masuk Islam dikala itu juga. Setelah masuk Islam, nama Sersan Peck berubah menjadi Ayah Hariri. Ayah Hariri mengenal Islam dari seorang pemilik toko tempat ia membeli barang-barang untuk keperluan sewaktu perang. Namanya adalah Hussain Hariri, yang kini telah menjadi suaminya.
Suatu hari, ia meminta Hussain untuk menjelaskan cerita-cerita yang bersumber dari Al-Qur'an. Ayah Hariri sangat ingin tahu, buku macam apa itu Al-Qur'an. Lalu, Hussain menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf a.s. Ketika selesai bercerita, Ayah Hariri berkata, "Kami juga punya cerita semacam itu, hanya saja dari orang yang berbeda."  Hussain tertawa kecil sambil berkata, "Sebenarnya nama-nama yang ada di dalam Injill itu kalaiu dalam Bahasa Arab, sama dengan nama-nama yang disebut dalam Al-Qur'an."  Ia pun shock. Ayah Hariri belum pernah mendengar apapun tentang Islam sejak dia datang untuk berperang.
Lalu pada suatu malam, Ayah Hariri bertanya pada Hussain, "Seberapa dalam orang harus tahu Islam sebelum orang itu mengucapkan syahadat?" Hussain menjawab, "Kau tak akan pernah mengetahui semuanya tentang Islam dan bagaimana menjadi Muslim. Dan, kalau kau mau menunggu sampai tahu segalanya, kau tak akan pernah mengucap syahadat. Karena banyak sekali yang harus kau pelajari."
Hussain berkata pada Ayah Hariri bahwa pada dasarnya ia harus memahami benar bagaimana lima rukun Islam akan mempengaruhi kehidupanmu, harus kau sadari, dengan mengucapkan syahadat, kau harus bertanggung jawab atas segala tindakanmu, dan untuk menjadi Muslim harus didahului dengan niat yang sungguh-sungguh, bukan untuk coba-coba.
Akhirnya, Ayah Hariri memutuskan untuk belajar membaca syahadat. Beberapa hari kemudian, dia mengucapkan syahadat dan menjadi seorang Muslimah.
Pada hari pertama Ayah Hariri mengenakan busana Muslimah, banyak orang terkejut dan memandanginya. Ia mencoba untuk meminta izin pada komandannya, apa bisa ia mengenakan busana Muslimah disaat sedang dinas. Setelah seminggu berlalu, Ayah Hariri diizinkan untuk memakai busana Muslimah.
Pernah suatu hari ada seseorang berteriak padanya, "Kenapa kamu memakai 'kain lap' semacam itu?" Ayah Hariri langsung menjawab, " Ini bukanlah kain lap, melainkan busana Muslimah, pakaian yang dianjurkan agama saya." Orang itu bersegera minta maaf padanya.

Yap, itulah ringkasan cerita favorit saya dalam buku ini.

Subhanallah sekali bukan? Ayah Hariri tak pernah menyerah untuk mengenal Islam lebih jauh. Ayah Hariri tak pernah berhenti untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi. Bahkan, Ayah Hariri tak malu mengenakan busana Muslimah, sementara orang-orang disekitarnya selalu mencaci maki ia.

Apakah kita bisa seperti Ayah Hariri?
Insya Allah, jika kita mau berusaha, kita bisa mempunyai sifat seperti Ayah Hariri. Tidak pernah menyerah untuk mengenal Islam!

Sekian dahulu dari saya.
Sampai jumpa di episode selanjutnya!

Jazakumullah Khairan Katsira
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!
Teruskan membaca...

Sejarah ITSAR

0

Posted by media itsar | Posted in


Amat sulit untuk menentukan kapan pastinya organisasi ITSAR lahir. Proses terbentuknya pun berliku-liku sehingga saya pribadi tak kuasa memilih liku mana yang berhak dijadikan tonggak pertama dari bermulanya keberadaan ITSAR. Orang mengatakan sesuatu yang bermula sebagai masa ‘kelahiran’ tapi saya melihat ITSAR melalui masa ‘lahir’ dan masa ‘bangkit’. Keduanya terjadi di masa yang berbeda dan tidak bisa dipastikan, kapan ITSAR lahir, dan kapan ITSAR bangkit. Saya sendiri bukan saksi yang menyaksikan kelahiran ITSAR, tapi saya saksi dari kebangkitan ITSAR. Sayang saya lupa, kapankah ITSAR itu bangkit.

Teruskan membaca...

Yusal Sunjaya: Bab Larangan Mendatangi Dukun dan Paranormal

1

Posted by media itsar | Posted in

Hadits 1/1670

Aisyah ra. berkata, "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang para dukun. Maka beliau menjawab, 'Mereka bukanlah apa-apa (tidak berarti sedikit pun).' Lalu para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah saw. sesungguhnya mereka terkadang berbicara tentang sesuatu dan ternyata benar-benar terjadi?' Maka Rasulullah saw. bersabda, 'Kebenaran itu adalah sesuatu yang dicuri oleh satu jin, lalu ia lontarkan kepada telinga walinya (dukun) dan mereka pun mencampurinya dengan seratus kebohongan.'" (Muttafaq 'Alaih)

Dalam riwayat Bukhari dari Aisyah ra., sesungguhnya beliau mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya para Malaikat turun ke Al-'Anan -awan- lalu mereka saling bercakap-cakap tentang masalah yang diputuskan di langit. Dan ternyata setan mendengar pembicaraan mereka, dan ia pun berhasil mendengarnya, lalu ia sampaikan kepada para dukun, maka para dukun itu mencampurkannya dengan kebohongan dari diri mereka sendiri.'"

Pelajaran-pelajaran Hadits
  1. Larangan mempercayai paranormal, karena sesungguhnya ucapan mereka itu dusta meskipun terkadang apa yang diucapkannya benar dan terjadi.
  2. Sesungguhnya perkataan paranormal itu bersumber dari jin, di mana sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. jin berusaha mengetahui rahasia langit, dan setelah diutusnya Nabi saw. mereka tidak bsa lagi mendengar rahasia langit, yang akhirnya mereka pun berusaha mendengarnya. Hal ini berdasarkan pada apa yang sudah dijelaskan Al-Qur'an.

Hadits 2/1671

Safiyyah  binti Abi 'Ubaid ra. berkata, dari beberapa istri Nabi saw., dari Nabi saw. beliau bersabda, "Barangsiapa mendatangi paranormal, lalu ia bertanya sesuatu kepadanya dan mempercayainya, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR Muslim)

Teruskan membaca...

Anisa Lia Salsabila: Ketika Tuhan Menyapa Hatimu...

0

Posted by media itsar | Posted in

Untaian Hikmah
Part one...


Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih...
Ada awal, namun tiada penghujungnya..
Dicipta untuk mengingat-Nya dan mengharap Ridha-Nya..


Bismillah...
Sudah tiga hari yang lalu kita semua berajak dari sebuah bulan yang mulia.. bulan yang didalamnya mendapatkan rahmat dan barokah bagi siapa saja yang mencarinya.. bulan yang dimana semua syaitan di ikat dan dibelenggu.. bulan yang dimana semua orang tengah asyik meningkatkan amalan yaumiannya.. menikmati jamuan yang tak terkira dari Allah Swt. Namun, dalam pelaksanaanya seringkali kita juga berbuat salah dan hilaf pada saudara yang lainnya.. tak jarang berbagai prasangka muncul dalam benak kita, meskipun hanya sekilas.. tetap saja, prasangka tetaplah prasangka.. tak jarang juga lisan kita menggunjingkan sesuatu tentang saudara yang lainnya.. sesuatu yang mana ia tak sukai jika hal itu dibicarakan pada orang yang lainnya... tak jarang juga janji yang belum sempat tertunaikan.. atau menjenguk saudaranya untuk memenuhi hak saudaranya ketika ia sakit... betapa banyak kesalahan yang telah diperbuat...

Ada sebuah kisah, tatkala Tuhan menyapa hati orang-orang yang bijak... berikut kisahnya... semoga dapat menyimaknya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya... (mengenang bulan Agustus yang lalu... hehe..^^v)



Teruskan membaca...

Giffari Alfarizy: Bermain dengan Psikologi

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalaamu’alaikum..
Sebelumnya saya mohon maaf lahir dan batin, maafkan kesalahan-kesalahan saya yang sengaja maupun tidak disengaja dan yang tampak maupun yang tidak terlihat.. semoga shaum kita, ruku’ kita, sujud kita, tilawah kita, serta jihad2 lain kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan saya yakin kita belum puas dari apa yang kita raih bulan Ramadhan kemarin, semoga pada kesempatan mendatang termasuk mulai detik ini, itu semua dapat jadi inspirasi kita untuk lebih baik lagi. Dengan kesungguhan, tentunya.
            Entah kenapa tiba2 terbesit dalam pikiran saya ingin bicara masalah psikologi dan bakat. Kemarin malam (13 September 2010, red)  saya ngerjain pr matematika adik saya tentang logaritma, pada waktu itu adik saya udah tidur. Nah, tiba2 saya gatel untuk ngerjain pr itu saat saya menyimpan gelas di sebelah buku adik saya. Saya kerjain tuh soal2, bret bret bret, Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah saya bisa semua soal yang masih nyisa. Tiba2 (Conan Edogawa mode: on) seet, saya mikir, “Padahal dulu saya gak bisa matematika, hampir nge-blank, cepet putus asa, ke temen tuh dikit-dikit nanya dikit dikit nanya, nanya kok dikit dikit??Dulu bisanya tuh cuma mengandalkan pelajaran hafalan buat mendongkrak ranking tuh(hehe) biologi, ips, agama, b.indonesia dll, tapi sekarang kok bisa ya? ”
            Saya teringat kata2 seorang teman, dia bilang Einstein pernah bilang (waduh jadi kayak penulisan hadis… min fulan, qoola Einstein blablabla…) bahwa (kalau g salah) bakat 1% dan usaha 99%. Itu yang saya rasakan. Ternyata lebaynya mah yang namanya bakat itu (hampir) TIDAK ADA. Yang ingin saya katakan adalah, kita tidak perlu “menunggu” lahirnya bakat untuk pandai dalam suatu hal. Contohnya teman saya di kelas yang sebelum kelas 12 kurang bisa dalam pelajaran exact sekarang (kelas 12) malah jadi “The Master” (bahasanya Azhar) bahkan tmen2 yang lain pun jadi nanya pelajaran exact ke dia. Ada orang yang bilang, “Udah Gif, kamu mah gausah belajar kalau mau ulangan biologi, kan kamu ikut olimpiade biologi” (padahal mah boro-boro, kalau ga belajar mah tijuralit langsung tah, angger we harus belajar sekeras yang lain).
            Jangan heran, misalnya ada sebuah talents mapping atau psiko-tes yang ternyata di masa depan kita jauh sekali dengan yang diperkirakan lembaga2 itu, karena USAHA kita setiap waktu bisa saja merubah bakat dan bahkan sifat paling mendasar dari diri kita sendiri. Hmm yang saya analisis dari tes2 psikologi adalah: sebetulnya kita mampu mengenali diri tapi mereka membantu kita dalam menjabarkannya.. Kadang justru hasilnya kembali pada minat kita, misalnya: fulan ingin masuk kedokteran, dan karena semangatnya justru dia bisa lebih pandai daripada orang yang “berbakat” dalam kedokteran tetapi hanya mengejar gengsi saja masuk ke kedokteran.. iya kan-iya kan?
            Rasulullah SAW berhasil merubah masyarakat Mekah yang “berbakat” jahiliyah menjadi “berbakat”  dalam mengelola hati dan akal. Itu bukti bahwa sifat dasar pun mampu diubah. Mungkin di sekitar kita banyak yang bilang, “Kalau orang golongan darahnya O orangnya geje,tapi pinter,  trus blabla2, kalau golongan darah A orangnya serius, romantis, dll”, contoh lain, “Saya tuh orangnya gak bisa belajar tanpa les”, atau “saya orangnya visual,jadi kalau tulisan gurunya jelek, pelajarannya jadi susah masuk”, “kalau di kelas berisik, mungkin saya gak akan bisa belajar soalnya kekuatan saya ada pada pendengaran” Iya mungkin, ada benarnya, tapi emang sebegitu tergantungkah kita terhadap hal2 itu..??. Bukankah manusia sebagai khalifah seharusnya yang mencari solusi dari sebuah keadaan, bukan bergantung pada keadaan? Tentunya nomor 1 dari semuanya adalah kehendak Allah, kita hanya berusaha, maka mintalah pada Allah, Yang Maha Menentukan Kadar..
Teruskan membaca...

Raka Rendragraha Abiasa: Berhala-Berhala dalam gerakan Islam

0

Posted by media itsar | Posted in

Ketika DR. Farid Anshari, seorang ulama dan aktivis gerakan Islam di Maroko menerbitkan bukunya April 2007 dengan judul : Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, sontak dunia pergerakan Islam di Maroko khususnya dan Dunia Arab lainnya heboh.
Apa yang diangkat penulisnya dalam buku tersebut menjadi perbincangan luas dan menimbulkan pro-kontra. Seakan sudah menjadi kebiasaan di kalangan para aktivis gerakan Islam di seluruh dunia saat ini, apalagi di Indonesia, untuk tidak siap dikritik.
Setiap ada kritik pasti ada saja pembelaan yang membabi buta dari para pendukung serta qiyadahnya, kendati apa yang dikritik itu terang benderang seperti melihat mata hari di siang hari dan yang melakukan kritik itu adalah orang yang bertahun-tahun hidup di dalam gerakan tersebut.
Sebagai seorang akademisi, aktivis dakwah, pendiri lembaga pengkajian dan penulis, DR. Farid sebelumnya sudah meluncurkan beberapa buku ilmiyahnya yang sangat bermutu seperti, Tauhid, Pertengahan Dalam Tarbiyah Dakwah, Alfabetik Pembahasan Ilmu-Ilmu Syari’ah, Istilah Ushuli Menurut Imam Syatibi dan Penjelasan Dakwah dan Fenomena Penggelembungan Politik.
Menarik untuk kita cermati bahwa dalam buku Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, DR. Farid Anshari yang menduduki berbagai jabatan di perguruan tinggi di Maroko dan juga dosen Ushul Fiqh dan Maqashid Syar’iyyah dan bertahun-tahun bergabung dengan gerakan Islam khusunya Harokat Attauhid Wal Ishlah dan keluar tahun 2000, menjelaskan fenomena yang menakutkan yang terjadi dalam berbagai gerakan Islam, termasuk yang menganut aliran tasawuf dan salafi.
Dalam buku tersebut, DR Farid Anshari mencatat enam bentuk penyimpangan gerakan Islam, baik dalam bentuk pemikiran maupun prakteknya. Yang menakutkan ialah, bahwa penyimpangan tersebut sudah mengarah kepada “pemberhalaan”, sehingga mengalahkan nash shorih (dalil syar’i yang disepakati ulama keabsahannya).
Lalu beliau mengatakan, “Orang yang menyaksikan hiruk pikuk politik dan media menduga gerakan Islam sekarang sangat luar biasa dan mengalami kemajuan dalam percaturan peradaban. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya.”
Gerakan Islam Telah Menyimpang dari Tujuannya
DR. Farid Anshari melihat semua gerakan Islam sekarang mengalami setback di banding dengan sebelumnya. Kemundurannya sangat jauh. Bahkan telah gagal total dalam memelihara kedudukan strategisnya yang telah diraihnya dengan manhaj tarbiyah dan khitab (komunikasi) dakwah dan ilmu.
Sesungguhnya gerakan Islam saat ini telah kehilangan semua itu dan bahkan terusir dengan hina dari jati diri gerakan Islam itu sendiri. Kemunculannya sangat telanjang dan mudah dibaca oleh musuh-musuh ideoligisnya, sehingga mudah dilecut dengan cemeti yang akan mebuat saf-safnya berantakan, tanpa sampai ke target-target dasarnya. Sungguh gerakan Islam telah ditusuk oleh pisau-pisau hawa nafsu (syahwat dunia) dan juga oleh pisau-pisau musuh sehinga terluka parah.
Teruskan membaca...

Irfan Muhammad Syamil: Negeri dongeng

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalamu'alaikum,,,,
alhamdulillah,segala puji hanya bagi allah tuhan semesta alam,,,,
hmm,,,temen2 mungkin sebelumnya taqabalallahu minna wa minkum,mohon maaf lahir dan batin yaa.,,,,
sorry telat(mending lah drpd engga)hehehe ^^......

Oke tanpa panjang dan lebar lagi sy akan bercerita ttg sebuah negeri dongeng,,,
negeri dongeng disini mksdnya bukan negeri yang penuh dengan dongeng(fairy tales)...tp negeri yang di dalamnya dipenuhi dengan bualan2 sama percis seperti di dongeng,,,,,namun bedanya,bualan2 di dongeng ada manfaatnya,tp disini tdk ada manfaatnya....(buset lebay amat ya?)

sy mulai ceritanya....
suatu hari di belahan bumi nun jauuuuuuuhhhhhh disana,terdapat sebuah negara...
dimana dalam negara pastinya ada seorang pemimpin(presiden)...
Namun pemimpin disini sepertinya bukan lah pemimpin yg baik...
knp bisa dikatakan tidak baik?
karena eh karena si presiden di negara tsb sepertinya sudah tidak lagi mendengarkan rakyatnya.....
Presiden negara tsb juga sudah tidak memperdulikan saudara2 nya(rakyatnya yg beragama islam)....
Presiden negara tsb sudah mewajarkan kegiatan2 koruptor....
Presiden negara tsb hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri....
Presiden negara tsb hanya memikirkan PENCITRAAN dirinya sendiri....
Presiden negara tsb hanya berkiblat pada negara Amerika 
Presiden negara tsb mungkin selalu berharap agar negaranya terpakai oleh Amerika
Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: akhlak (saat terdesak)

0

Posted by media itsar | Posted in

“Hha.. hha.. hha..” suara tawaku terdengar jelas dalam ruangan yang mungil, yaitu sebuah ruang tamu di rumah ibuku. Dengan spontan kakak, adik dan ibuku melongo melihat diriku.
“Ih.. GJ (ga jelas)!” kata adikku.
Aku tak menghiraukan perkataan adikku. Karena aku masih terpaku pada buku yang sedang asyik ku baca. Setelah selesai kubaca salah satu artikel dlm buku itu, aku terinspirasi untuk berbagi cerita kepada teman-teman. Begono ceritanyo:
***
Ada dua orang psikolog dari Princeton University, John Darley dan Daniel Batson menguji para siswa terbaik dari Princeton Theology Seminary. Konon, seminari ini dikenal sukses menghasilkan para gembala (da’i dlm arti Kristen) yang sangat berkarakter, welas asih dan penuh kasih saying pada jemaatnya.

Para siswa terbaik itu diminta untuk mempersiapkan sebuah khotbah Injil tentang ‘Orang Samaria yang Baik’. Ini kisah dalam Bibel Lukas tentang seseorang yang dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat di pinggir jalan antara Jerussalem dan Jericho. Saat seorang imam dan seorang Levi (dua manusia dari kelompok ‘terhormat’) lewat, alih-alih behenti, eh.. mereka justru berusaha menjauh dan pura-pura tak tahu. Justru, seorang Samaria (suku yang dianggap berkasta rendah, berperilaku hina, dan minoritas dalam tradisi Israel) yang malah mendatangi dan merawat luka-lukanya. Kisah inilah yang kudu dihayati sebelum khotbah.
Setelah itu, para siswa seminari harus menuju ke sebuah aula untuk menkhotbahkan materi yang disiapkannya. Di jalan menuju aula, mereka akan bertemu dengan orang yang merintih kesakitan dan perlu ditolong (keadaan ini sudah disiapkan oleh panitia). Pertanyaannya, siapa di antara para siswa seminari itu yang akan menolong (layaknya seorang Samaria menolong orang yang sedang kesakitan)?

Dalam wawancara beberapa waktu sebelumnya, Darley dan Batson telah menyisipkan 30 variabel agar hasilnya shahih. Para siswa itu telah dinilai karakternya dengan melihat persepsi mereka tentang tujuan belajar seminari, makna agama bagi kehidupan mereka, dan hal-hal lain yang sangat mendetail. Nah, apakah mereka yang dalam kesehariannya dikenal komitmen dalam memenuhi kaul, akan lebih tergerak untuk menolong?

Hasil penelitian Darley dan Batson menunjukkan bahwa semua itu tak ada kaitannya. Hubungannya justru dengan konteks sedang tergesa-gesa atau tidak. Mereka yang dilepas berangkat ke aula dengan kata-kata, “Wah anda terlambat. Mereka pasti sudah lama menunggu Anda!”, mereka memilih untuk bergegas tanpa peduli sedikit pun terhadap orang yang sedang menderita di jalan. Sedangkan para siswa yang dilepas dengan kata-kata, “Kelihatannya mereka masih harus bersiap-siap untuk mendengarkan khotbah Anda. Tapi tak ada salahnya kalau Anda berangkat sekarang.”, mereka menjadi lebih berbeda rasa dan lebih peduli terhadap orang yang menderita di pinggir jalan sebelum menuju aula.
***
Ada sebuah benang emas yang bisa aku tarik kesimpulannya. Yaitu,akhlak=kebiasaan=reaksi cepat tanpa pikir=spontanitas.

So guys, jika tadi terjadi pada para gembala, bagaimana jika ‘testing’ tadi di uji cobakan kepada para kader da’wah. Mungkin bisa dicoba pada saat pelantikan pengurus, atau Moslem Camp, bahkan saat Tafakur Alam.

Selamat mencoba. (^__^)
Teruskan membaca...

Ria Aqmalia: Monograf #2

0

Posted by media itsar | Posted in

Sebelum membaca wahai Tuan dan Nyonya,
Lupakan sejenak tentang hidup si Penulis,
Atau kalian akan hilang minatnya lalu berpaling ke lain cerita
Cukup baca yang ini saja, perlahan, menari, dan mengalir
Lalu dimulai...

Ini adalah sebuah sajak? entah prosa, puisi pun bukan rasanya
Tentang seorang wanita cantik berjari lentik sungguh menarik bagi siapa yang melirik
Tapi bukan tentang dia tulisan ini akan bercerita, tapi tentang sebuah paragraf dalam hidupnya yang bertintakan merah, ingin dibongkar pada seluruh hati Tuan dan Nyonya
Lalu dimulai...

Prinsip dari baik atau buruknya seorang manusia sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berlari, jatuh, dan bermimpi...rutinitas klasik yang umum pada setiap diri manusia, termasuk pada diri Tuan dan Nyonya

Teruskan membaca...

Giffari Alfarizy: Kita lagi ngapain sih?

0

Posted by media itsar | Posted in

maaf dihapus, ada banyak kata yang menurut saya tidak berkenan bagi orang banyak... jangan disebarin, salah saya. maaf masih belajar.. kalau mau tau lebih detil kenapa dihapus, tanya saya aja... Teruskan membaca...

Tinne Alessya: Ibunda, Di Telapak Kakinya Kita Bisa Temukan Surga

0

Posted by media itsar | Posted in

assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,,,

Luthfia, bukan siapa-siapa.Tapi dia mnjadi seseorang yg akan disebut nama.a di syurga kelak oleh Yusuf, anak tercintanya. Bagaimana tidak slama dua hari Luthfia menggendong anaknya yang berusia belasan tahun mengelilingi kota makasar untk mncari bantuan, sumbangan belas kasihan dari warga kota, mrngumpulkan keping kebaikan dan mengais kedermawanan orang-orang yg dijumpainya, sekadar mendapatkan sejumlah uang untuk biaya operasi anaknya yang cacat fisik dan psikis sejak lahir. Tubuh Yusuf anak tercintanya ang seberat lebih dari 40 kg tidak membuat lelah kaki luthfia, juga tidak menghentikan langkahnya untuk terus menyusuri kota. Sementara Yusuf yg cacat, tidakkan pernah mengerti mengapa ibunya membawanya pergi berjalan kaki menempuh ribuan kilometer, menantang sengatan matahari, sekaligus ratusan kali menelan ludaj untuk membasahi kerongkongannya yang kering sekering air matanya yang tak sanggup menetas.

Penggalan cerita di atas di tulis oleh Bayu Gautama di sirus eramuslim.com. Kata-katanya sederhana tpi mengingatkan kita kepada makna luar biasa akan kehadiran seorang manusia yang bernama ... IBUNDA

Kita terlahir sebagai bayi-bayi yang lemah dengan jutaan beban yang siap di lemparkan ke pundak ibunda. Kita pun di besarkan dalam dekapan kasih sayangnya yang membuncah tanpa henti dengan deraan tingkah polah tidak mengenakkan dari kita, buah hatinya. Semua itu dilalui oleh ibunda dengan tabah dan penuh kesabaran.
Teruskan membaca...

Raka Rendragraha Abiasa: Surat dari perwakilan rakyat Mustika Jaya Bekasi (penolakan terhadap HKBP)

0

Posted by media itsar | Posted in

SAYA warga mustika jaya, Bekasi hanya ingin sharing kenapa sebenarnya kami sulit untuk menerima kehadiran warga HKBP di daerah kami. Dua puluh tahun lalu seorang warga Batak mulai menjadikan rumah tinggalnya sebagai tempat kebaktian. Kami warga perumahan Mustika Jaya dapat menerima karena kami sangat menghargai toleransi dan kebebasan dalam memilih keyakinan.
Namun makin lama kami biarkan semakin banyak warga Batak yang sering mondar mandir di perumahan kami. Bahkan perilaku mereka yang tadinya hormat kepada warga sekitar menjadi arogan dan mau menang sendiri. Selain itu dalam aktifitas sehari hari mereka mulai tidak menghormati tetua warga dan warga asli Mustika Jaya, Bekasi. Seakan–akan tanah dan daerah ini milik mereka. Bahkan dalam acara–acara keluarga, mereka sangat mengganggu ketentraman kami sebagai warga asli.
Ini bukan masalah agama. Karena di tempat kami ada juga warga yang non muslim selain Kristen HKBP.
Warga selain muslim pun mulai keberatan dengan perilaku dan cara–cara warga HKBP dalam sosial kemasyarakatan. Kesimpulan kami bersama warga–warga non muslim selain jemaat HKPB, jemaat HKBP cenderung kasar, sembrono, tidak tahu diri, tidak tahu malu, menyebalkan, cara bicaranya keras dan sangat arogan.
Setalah sepuluh tahun kami biarkan, jika ada acara, mereka mulai mendominasi akses jalan kampung dan mereka mulai berani terang–terangan melakukan indimidasi terhadap warga sekitar yang keberatan dengan pola tingkah dan perilaku hidup mereka seperti mabuk, menggoda wanita–wanita dan putri–putri kami, mulai mengganggu tatanan adat masyarakat asli dan hukum yang berlaku.
Selain itu jika ada acara makan–makan, mereka mulai berani memotong babi dan anjing di sekitar kampung Mustika. Bahkan bau daging–daging itu sampai tercium kemana–mana. Mereka mulai berani keliling kampung dengan bernyanyi–nyani dengan suara dan logat khas batak.
Pemaksaan cara mereka inilah yang membuat kami sangat kesal dengan tingkah pola mereka. Bahkan mereka mulai berani mendirikan lapo–lapo tuak yang selalu memicu keributan disekitar daerah Mustika Jaya.
Kemudian, kami warga sekitar, baik itu muslim dan non muslim non HKBP sering mengadakan pertemuan untuk membahas keberadaan warga HKBP (meskipun sebagian besar hanya datang setiap hari Minggu). Kesimpulan dan kesepakatan warga, kami takut jika ini dibiarkan akan merubah tatanan masyarakat kami dari berbagai lintas agama dan suku lain selain Batak.
Perilaku mereka akan mengubah tatanan kemasyarakatan yang tadinya saling menghormati, toleran, sopan santun, menjadi arogan, mau menang sendiri, mabuk–mabukan dimana saja. Dan makan dengan makanan yang bagi kami sangat menjijikan. Seperti bakar babi dan anjing.
Dan kami pun mulai melaporkan ke Pemerintah Kota Bekasi mengenai keberadaan mereka sesuai apa adanya. Kami juga meminta Pemkot Bekasi bahkan Kepolisian dan Babinsa di daerah kami untuk berkata apa adanya dan menyelidiki secara langsung perilaku warga HKBP.
Karena yang kami sampaikan bukanlah omong kosong maka setelah hampir dua puluh tahun kami menderita dengan perilaku HKBP, oleh Pemkot Bekasi kegiatan jemaat mereka dianggap liar. Dan gereja di rumah seorang warga pun disegel oleh Pemkot Bekasi. (Tentunya dengan hasil penyelidikan selama waktu yang cukup dengan melibatkan Kepolisian dan Koramil setempat).
Jadi maksud saya membuat surat ini pada dasarnya bukan masalah didirikan gereja atau tidak dirikan gereja yang menjadi pokok permasalahan. Tapi yang akan mendirikan gereja di tempat kami adalah jemaat Huria Kristen Batak Protestan, yang menurut teman saya juga beragama Kristen tapi dari suku lain (Jawa, Maluku, Irian, NTT) mereka juga kurang suka dengan kelompok ini (HKBP). Karena di dalam persatuan gereja–gereja Kristen pun, selalu membuat masalah–malsalah tatanan sesuai pola arogansi kesukuan Batak mereka.
Saya hanya bisa berharap, surat saya ini bisa menjadi informasi pembanding dan pertimbangan yang objektif apakah apa yang saya sebutkan dengan perilaku mereka diatas itu salah atau mengada–ada. Khusus untuk teman–teman wartawan jika Anda ingin objektif silahkan survey warga Mustika Jaya Bekasi apakah yang saya sampaikan di atas benar atau tidak.
Dan saya surat saya ini juga ditujukan Warga HKBP untuk bercermin terhadap perilaku mereka, berperilakulah seperti manusia, kalau ingin dihormati dengan sebenarnya hormatilah tatanan masyarakat sekitar. Kita ini orang timur, “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Kalau tidak dimanapun anda berada kalian tidak akan pernah diterima oleh suku manapun!
Kami takut jika mereka jadi bermukim di Mustika Jaya, tatanan kehidupan sosial kami berubah, kami takut anak–anak kami menjadi para pemabuk, keras kepala, kekerasan meningkat, kejahatan meningkat, sekali lagi kami bukan tidak mau menerima umat kristiani. Yang tidak kami terima mereka ini HKBP.
Salam,
Agustus 2010, Mustika Jaya Bekasi
Rahmat Siliwangi

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Kepingan Hikmah Sebuah Cerita

0

Posted by media itsar | Posted in

assalamualaikum...........

huaaaaaa  kangen bgt bisa nulis note lagi. Hehe..

sy ingin berbagi cerita, pengalaman sy mengunjungi sebuah keluarga yg kurang mampu.

temen2 tau gak?

keluarga ini keadaannya tidak sebaik kita disini. ayahnya udah meninggal dunia.
ibunya sudah berumur 50thn,mempunyai 4 orang anak.
2 orang anaknya sudah mengadu nasib di jakarta. Anak yg ke 3 masih SMA.
Setiap dia pulang sekolah, dia bekerja sebagai kuli bangunan, demi mnckupi kebtuhan sehari2 semenjak ayah mereka meninggal.

ibu itu jg bercrita bahwa penghsilannya sebagai tukang pecel, tidak menckupi untuk kebutuhan sehari2.
Temen2 tau gak rumahnya? Temboknya udah retak, catnya pudar, tempat tidurnya hanya beralaskan kayu & tikar.

Dapurnya hitam karna kepulan asap dapur sehari2, karna menggunakan kayu bakar.
Stiap hujan, rumahnya bocor disana sini.
Temen2 tau?  ibunya buta huruf. 
anak anaknya itu keadaan nya nmenprihatinkan. sy lihat bajunya pun tidak sebaik baju yang kita kenakan sekarang, bajunya kucel, dan sudah belel.

Seketika itu sy ingin menangis.

mengapa selama ini sy hura2 menikmati gemerlap dunia sementara mereka bersusah2.?
mengapa selama ini sy tidak memperhatikan lingkungan sekitar ? masih banyak yang lebih membutuhkan dari kita.



Astagfirullah.

kini sy menyadari, betapa banyaknya nikmatNya yg didustakan.
Dari orang2 seperti inilah, sy belajar tentang syukur.
dari orang orang orang yang seperti inilah bisa belajar banyak tentang kehidupan. jangan pernah selalu memandang keatas. ketika kita memandang ke atas, dan keadaan ekonomi kita kurang dari mereka, maka kita akan selalu merasa kurang dalam kehidupan

tapi memandanglah ke bawah, ketika kita menemukan orang orang yang kurang dari kita, kita akan bisa merasakan syukur akan nikmat Allah yang luarbiasa..


Ambil hikmah dalam setiap cerita.
karena hikmah untuk seorang muslim, ibarat emas.
ketika kita menemukannya, maka itulah milik kita.
pesan saya, ingatlah , dan bersyukurlah pada Allah dalam kondisi apa pun, baik itu kaya, miskin, sakit, atau sehat. karena nikmat yang Allah berikan kepada kita, tak terbatas besarnya..

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum....
:-)
Teruskan membaca...