Yusal Sunjaya: Bab Larangan Mendatangi Dukun dan Paranormal

1

Posted by media itsar | Posted in

Hadits 1/1670

Aisyah ra. berkata, "Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang para dukun. Maka beliau menjawab, 'Mereka bukanlah apa-apa (tidak berarti sedikit pun).' Lalu para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah saw. sesungguhnya mereka terkadang berbicara tentang sesuatu dan ternyata benar-benar terjadi?' Maka Rasulullah saw. bersabda, 'Kebenaran itu adalah sesuatu yang dicuri oleh satu jin, lalu ia lontarkan kepada telinga walinya (dukun) dan mereka pun mencampurinya dengan seratus kebohongan.'" (Muttafaq 'Alaih)

Dalam riwayat Bukhari dari Aisyah ra., sesungguhnya beliau mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya para Malaikat turun ke Al-'Anan -awan- lalu mereka saling bercakap-cakap tentang masalah yang diputuskan di langit. Dan ternyata setan mendengar pembicaraan mereka, dan ia pun berhasil mendengarnya, lalu ia sampaikan kepada para dukun, maka para dukun itu mencampurkannya dengan kebohongan dari diri mereka sendiri.'"

Pelajaran-pelajaran Hadits
  1. Larangan mempercayai paranormal, karena sesungguhnya ucapan mereka itu dusta meskipun terkadang apa yang diucapkannya benar dan terjadi.
  2. Sesungguhnya perkataan paranormal itu bersumber dari jin, di mana sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw. jin berusaha mengetahui rahasia langit, dan setelah diutusnya Nabi saw. mereka tidak bsa lagi mendengar rahasia langit, yang akhirnya mereka pun berusaha mendengarnya. Hal ini berdasarkan pada apa yang sudah dijelaskan Al-Qur'an.

Hadits 2/1671

Safiyyah  binti Abi 'Ubaid ra. berkata, dari beberapa istri Nabi saw., dari Nabi saw. beliau bersabda, "Barangsiapa mendatangi paranormal, lalu ia bertanya sesuatu kepadanya dan mempercayainya, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari." (HR Muslim)

Teruskan membaca...

Anisa Lia Salsabila: Ketika Tuhan Menyapa Hatimu...

0

Posted by media itsar | Posted in

Untaian Hikmah
Part one...


Ukhuwah yang terbina biarlah seperti seutas tasbih...
Ada awal, namun tiada penghujungnya..
Dicipta untuk mengingat-Nya dan mengharap Ridha-Nya..


Bismillah...
Sudah tiga hari yang lalu kita semua berajak dari sebuah bulan yang mulia.. bulan yang didalamnya mendapatkan rahmat dan barokah bagi siapa saja yang mencarinya.. bulan yang dimana semua syaitan di ikat dan dibelenggu.. bulan yang dimana semua orang tengah asyik meningkatkan amalan yaumiannya.. menikmati jamuan yang tak terkira dari Allah Swt. Namun, dalam pelaksanaanya seringkali kita juga berbuat salah dan hilaf pada saudara yang lainnya.. tak jarang berbagai prasangka muncul dalam benak kita, meskipun hanya sekilas.. tetap saja, prasangka tetaplah prasangka.. tak jarang juga lisan kita menggunjingkan sesuatu tentang saudara yang lainnya.. sesuatu yang mana ia tak sukai jika hal itu dibicarakan pada orang yang lainnya... tak jarang juga janji yang belum sempat tertunaikan.. atau menjenguk saudaranya untuk memenuhi hak saudaranya ketika ia sakit... betapa banyak kesalahan yang telah diperbuat...

Ada sebuah kisah, tatkala Tuhan menyapa hati orang-orang yang bijak... berikut kisahnya... semoga dapat menyimaknya dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya... (mengenang bulan Agustus yang lalu... hehe..^^v)



Teruskan membaca...

Giffari Alfarizy: Bermain dengan Psikologi

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalaamu’alaikum..
Sebelumnya saya mohon maaf lahir dan batin, maafkan kesalahan-kesalahan saya yang sengaja maupun tidak disengaja dan yang tampak maupun yang tidak terlihat.. semoga shaum kita, ruku’ kita, sujud kita, tilawah kita, serta jihad2 lain kita di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT dan saya yakin kita belum puas dari apa yang kita raih bulan Ramadhan kemarin, semoga pada kesempatan mendatang termasuk mulai detik ini, itu semua dapat jadi inspirasi kita untuk lebih baik lagi. Dengan kesungguhan, tentunya.
            Entah kenapa tiba2 terbesit dalam pikiran saya ingin bicara masalah psikologi dan bakat. Kemarin malam (13 September 2010, red)  saya ngerjain pr matematika adik saya tentang logaritma, pada waktu itu adik saya udah tidur. Nah, tiba2 saya gatel untuk ngerjain pr itu saat saya menyimpan gelas di sebelah buku adik saya. Saya kerjain tuh soal2, bret bret bret, Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah saya bisa semua soal yang masih nyisa. Tiba2 (Conan Edogawa mode: on) seet, saya mikir, “Padahal dulu saya gak bisa matematika, hampir nge-blank, cepet putus asa, ke temen tuh dikit-dikit nanya dikit dikit nanya, nanya kok dikit dikit??Dulu bisanya tuh cuma mengandalkan pelajaran hafalan buat mendongkrak ranking tuh(hehe) biologi, ips, agama, b.indonesia dll, tapi sekarang kok bisa ya? ”
            Saya teringat kata2 seorang teman, dia bilang Einstein pernah bilang (waduh jadi kayak penulisan hadis… min fulan, qoola Einstein blablabla…) bahwa (kalau g salah) bakat 1% dan usaha 99%. Itu yang saya rasakan. Ternyata lebaynya mah yang namanya bakat itu (hampir) TIDAK ADA. Yang ingin saya katakan adalah, kita tidak perlu “menunggu” lahirnya bakat untuk pandai dalam suatu hal. Contohnya teman saya di kelas yang sebelum kelas 12 kurang bisa dalam pelajaran exact sekarang (kelas 12) malah jadi “The Master” (bahasanya Azhar) bahkan tmen2 yang lain pun jadi nanya pelajaran exact ke dia. Ada orang yang bilang, “Udah Gif, kamu mah gausah belajar kalau mau ulangan biologi, kan kamu ikut olimpiade biologi” (padahal mah boro-boro, kalau ga belajar mah tijuralit langsung tah, angger we harus belajar sekeras yang lain).
            Jangan heran, misalnya ada sebuah talents mapping atau psiko-tes yang ternyata di masa depan kita jauh sekali dengan yang diperkirakan lembaga2 itu, karena USAHA kita setiap waktu bisa saja merubah bakat dan bahkan sifat paling mendasar dari diri kita sendiri. Hmm yang saya analisis dari tes2 psikologi adalah: sebetulnya kita mampu mengenali diri tapi mereka membantu kita dalam menjabarkannya.. Kadang justru hasilnya kembali pada minat kita, misalnya: fulan ingin masuk kedokteran, dan karena semangatnya justru dia bisa lebih pandai daripada orang yang “berbakat” dalam kedokteran tetapi hanya mengejar gengsi saja masuk ke kedokteran.. iya kan-iya kan?
            Rasulullah SAW berhasil merubah masyarakat Mekah yang “berbakat” jahiliyah menjadi “berbakat”  dalam mengelola hati dan akal. Itu bukti bahwa sifat dasar pun mampu diubah. Mungkin di sekitar kita banyak yang bilang, “Kalau orang golongan darahnya O orangnya geje,tapi pinter,  trus blabla2, kalau golongan darah A orangnya serius, romantis, dll”, contoh lain, “Saya tuh orangnya gak bisa belajar tanpa les”, atau “saya orangnya visual,jadi kalau tulisan gurunya jelek, pelajarannya jadi susah masuk”, “kalau di kelas berisik, mungkin saya gak akan bisa belajar soalnya kekuatan saya ada pada pendengaran” Iya mungkin, ada benarnya, tapi emang sebegitu tergantungkah kita terhadap hal2 itu..??. Bukankah manusia sebagai khalifah seharusnya yang mencari solusi dari sebuah keadaan, bukan bergantung pada keadaan? Tentunya nomor 1 dari semuanya adalah kehendak Allah, kita hanya berusaha, maka mintalah pada Allah, Yang Maha Menentukan Kadar..
Teruskan membaca...

Raka Rendragraha Abiasa: Berhala-Berhala dalam gerakan Islam

0

Posted by media itsar | Posted in

Ketika DR. Farid Anshari, seorang ulama dan aktivis gerakan Islam di Maroko menerbitkan bukunya April 2007 dengan judul : Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, sontak dunia pergerakan Islam di Maroko khususnya dan Dunia Arab lainnya heboh.
Apa yang diangkat penulisnya dalam buku tersebut menjadi perbincangan luas dan menimbulkan pro-kontra. Seakan sudah menjadi kebiasaan di kalangan para aktivis gerakan Islam di seluruh dunia saat ini, apalagi di Indonesia, untuk tidak siap dikritik.
Setiap ada kritik pasti ada saja pembelaan yang membabi buta dari para pendukung serta qiyadahnya, kendati apa yang dikritik itu terang benderang seperti melihat mata hari di siang hari dan yang melakukan kritik itu adalah orang yang bertahun-tahun hidup di dalam gerakan tersebut.
Sebagai seorang akademisi, aktivis dakwah, pendiri lembaga pengkajian dan penulis, DR. Farid sebelumnya sudah meluncurkan beberapa buku ilmiyahnya yang sangat bermutu seperti, Tauhid, Pertengahan Dalam Tarbiyah Dakwah, Alfabetik Pembahasan Ilmu-Ilmu Syari’ah, Istilah Ushuli Menurut Imam Syatibi dan Penjelasan Dakwah dan Fenomena Penggelembungan Politik.
Menarik untuk kita cermati bahwa dalam buku Enam Kekeliruan Gerakan Islam di Maroko, Penyimpangan Pemberhalaan Pemikiran dan Praktek, DR. Farid Anshari yang menduduki berbagai jabatan di perguruan tinggi di Maroko dan juga dosen Ushul Fiqh dan Maqashid Syar’iyyah dan bertahun-tahun bergabung dengan gerakan Islam khusunya Harokat Attauhid Wal Ishlah dan keluar tahun 2000, menjelaskan fenomena yang menakutkan yang terjadi dalam berbagai gerakan Islam, termasuk yang menganut aliran tasawuf dan salafi.
Dalam buku tersebut, DR Farid Anshari mencatat enam bentuk penyimpangan gerakan Islam, baik dalam bentuk pemikiran maupun prakteknya. Yang menakutkan ialah, bahwa penyimpangan tersebut sudah mengarah kepada “pemberhalaan”, sehingga mengalahkan nash shorih (dalil syar’i yang disepakati ulama keabsahannya).
Lalu beliau mengatakan, “Orang yang menyaksikan hiruk pikuk politik dan media menduga gerakan Islam sekarang sangat luar biasa dan mengalami kemajuan dalam percaturan peradaban. Padahal yang terjadi adalah sebaliknya.”
Gerakan Islam Telah Menyimpang dari Tujuannya
DR. Farid Anshari melihat semua gerakan Islam sekarang mengalami setback di banding dengan sebelumnya. Kemundurannya sangat jauh. Bahkan telah gagal total dalam memelihara kedudukan strategisnya yang telah diraihnya dengan manhaj tarbiyah dan khitab (komunikasi) dakwah dan ilmu.
Sesungguhnya gerakan Islam saat ini telah kehilangan semua itu dan bahkan terusir dengan hina dari jati diri gerakan Islam itu sendiri. Kemunculannya sangat telanjang dan mudah dibaca oleh musuh-musuh ideoligisnya, sehingga mudah dilecut dengan cemeti yang akan mebuat saf-safnya berantakan, tanpa sampai ke target-target dasarnya. Sungguh gerakan Islam telah ditusuk oleh pisau-pisau hawa nafsu (syahwat dunia) dan juga oleh pisau-pisau musuh sehinga terluka parah.
Teruskan membaca...

Irfan Muhammad Syamil: Negeri dongeng

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalamu'alaikum,,,,
alhamdulillah,segala puji hanya bagi allah tuhan semesta alam,,,,
hmm,,,temen2 mungkin sebelumnya taqabalallahu minna wa minkum,mohon maaf lahir dan batin yaa.,,,,
sorry telat(mending lah drpd engga)hehehe ^^......

Oke tanpa panjang dan lebar lagi sy akan bercerita ttg sebuah negeri dongeng,,,
negeri dongeng disini mksdnya bukan negeri yang penuh dengan dongeng(fairy tales)...tp negeri yang di dalamnya dipenuhi dengan bualan2 sama percis seperti di dongeng,,,,,namun bedanya,bualan2 di dongeng ada manfaatnya,tp disini tdk ada manfaatnya....(buset lebay amat ya?)

sy mulai ceritanya....
suatu hari di belahan bumi nun jauuuuuuuhhhhhh disana,terdapat sebuah negara...
dimana dalam negara pastinya ada seorang pemimpin(presiden)...
Namun pemimpin disini sepertinya bukan lah pemimpin yg baik...
knp bisa dikatakan tidak baik?
karena eh karena si presiden di negara tsb sepertinya sudah tidak lagi mendengarkan rakyatnya.....
Presiden negara tsb juga sudah tidak memperdulikan saudara2 nya(rakyatnya yg beragama islam)....
Presiden negara tsb sudah mewajarkan kegiatan2 koruptor....
Presiden negara tsb hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri....
Presiden negara tsb hanya memikirkan PENCITRAAN dirinya sendiri....
Presiden negara tsb hanya berkiblat pada negara Amerika 
Presiden negara tsb mungkin selalu berharap agar negaranya terpakai oleh Amerika
Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: akhlak (saat terdesak)

0

Posted by media itsar | Posted in

“Hha.. hha.. hha..” suara tawaku terdengar jelas dalam ruangan yang mungil, yaitu sebuah ruang tamu di rumah ibuku. Dengan spontan kakak, adik dan ibuku melongo melihat diriku.
“Ih.. GJ (ga jelas)!” kata adikku.
Aku tak menghiraukan perkataan adikku. Karena aku masih terpaku pada buku yang sedang asyik ku baca. Setelah selesai kubaca salah satu artikel dlm buku itu, aku terinspirasi untuk berbagi cerita kepada teman-teman. Begono ceritanyo:
***
Ada dua orang psikolog dari Princeton University, John Darley dan Daniel Batson menguji para siswa terbaik dari Princeton Theology Seminary. Konon, seminari ini dikenal sukses menghasilkan para gembala (da’i dlm arti Kristen) yang sangat berkarakter, welas asih dan penuh kasih saying pada jemaatnya.

Para siswa terbaik itu diminta untuk mempersiapkan sebuah khotbah Injil tentang ‘Orang Samaria yang Baik’. Ini kisah dalam Bibel Lukas tentang seseorang yang dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan dalam keadaan sekarat di pinggir jalan antara Jerussalem dan Jericho. Saat seorang imam dan seorang Levi (dua manusia dari kelompok ‘terhormat’) lewat, alih-alih behenti, eh.. mereka justru berusaha menjauh dan pura-pura tak tahu. Justru, seorang Samaria (suku yang dianggap berkasta rendah, berperilaku hina, dan minoritas dalam tradisi Israel) yang malah mendatangi dan merawat luka-lukanya. Kisah inilah yang kudu dihayati sebelum khotbah.
Setelah itu, para siswa seminari harus menuju ke sebuah aula untuk menkhotbahkan materi yang disiapkannya. Di jalan menuju aula, mereka akan bertemu dengan orang yang merintih kesakitan dan perlu ditolong (keadaan ini sudah disiapkan oleh panitia). Pertanyaannya, siapa di antara para siswa seminari itu yang akan menolong (layaknya seorang Samaria menolong orang yang sedang kesakitan)?

Dalam wawancara beberapa waktu sebelumnya, Darley dan Batson telah menyisipkan 30 variabel agar hasilnya shahih. Para siswa itu telah dinilai karakternya dengan melihat persepsi mereka tentang tujuan belajar seminari, makna agama bagi kehidupan mereka, dan hal-hal lain yang sangat mendetail. Nah, apakah mereka yang dalam kesehariannya dikenal komitmen dalam memenuhi kaul, akan lebih tergerak untuk menolong?

Hasil penelitian Darley dan Batson menunjukkan bahwa semua itu tak ada kaitannya. Hubungannya justru dengan konteks sedang tergesa-gesa atau tidak. Mereka yang dilepas berangkat ke aula dengan kata-kata, “Wah anda terlambat. Mereka pasti sudah lama menunggu Anda!”, mereka memilih untuk bergegas tanpa peduli sedikit pun terhadap orang yang sedang menderita di jalan. Sedangkan para siswa yang dilepas dengan kata-kata, “Kelihatannya mereka masih harus bersiap-siap untuk mendengarkan khotbah Anda. Tapi tak ada salahnya kalau Anda berangkat sekarang.”, mereka menjadi lebih berbeda rasa dan lebih peduli terhadap orang yang menderita di pinggir jalan sebelum menuju aula.
***
Ada sebuah benang emas yang bisa aku tarik kesimpulannya. Yaitu,akhlak=kebiasaan=reaksi cepat tanpa pikir=spontanitas.

So guys, jika tadi terjadi pada para gembala, bagaimana jika ‘testing’ tadi di uji cobakan kepada para kader da’wah. Mungkin bisa dicoba pada saat pelantikan pengurus, atau Moslem Camp, bahkan saat Tafakur Alam.

Selamat mencoba. (^__^)
Teruskan membaca...

Ria Aqmalia: Monograf #2

0

Posted by media itsar | Posted in

Sebelum membaca wahai Tuan dan Nyonya,
Lupakan sejenak tentang hidup si Penulis,
Atau kalian akan hilang minatnya lalu berpaling ke lain cerita
Cukup baca yang ini saja, perlahan, menari, dan mengalir
Lalu dimulai...

Ini adalah sebuah sajak? entah prosa, puisi pun bukan rasanya
Tentang seorang wanita cantik berjari lentik sungguh menarik bagi siapa yang melirik
Tapi bukan tentang dia tulisan ini akan bercerita, tapi tentang sebuah paragraf dalam hidupnya yang bertintakan merah, ingin dibongkar pada seluruh hati Tuan dan Nyonya
Lalu dimulai...

Prinsip dari baik atau buruknya seorang manusia sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berlari, jatuh, dan bermimpi...rutinitas klasik yang umum pada setiap diri manusia, termasuk pada diri Tuan dan Nyonya

Teruskan membaca...

Giffari Alfarizy: Kita lagi ngapain sih?

0

Posted by media itsar | Posted in

maaf dihapus, ada banyak kata yang menurut saya tidak berkenan bagi orang banyak... jangan disebarin, salah saya. maaf masih belajar.. kalau mau tau lebih detil kenapa dihapus, tanya saya aja... Teruskan membaca...

Tinne Alessya: Ibunda, Di Telapak Kakinya Kita Bisa Temukan Surga

0

Posted by media itsar | Posted in

assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,,,

Luthfia, bukan siapa-siapa.Tapi dia mnjadi seseorang yg akan disebut nama.a di syurga kelak oleh Yusuf, anak tercintanya. Bagaimana tidak slama dua hari Luthfia menggendong anaknya yang berusia belasan tahun mengelilingi kota makasar untk mncari bantuan, sumbangan belas kasihan dari warga kota, mrngumpulkan keping kebaikan dan mengais kedermawanan orang-orang yg dijumpainya, sekadar mendapatkan sejumlah uang untuk biaya operasi anaknya yang cacat fisik dan psikis sejak lahir. Tubuh Yusuf anak tercintanya ang seberat lebih dari 40 kg tidak membuat lelah kaki luthfia, juga tidak menghentikan langkahnya untuk terus menyusuri kota. Sementara Yusuf yg cacat, tidakkan pernah mengerti mengapa ibunya membawanya pergi berjalan kaki menempuh ribuan kilometer, menantang sengatan matahari, sekaligus ratusan kali menelan ludaj untuk membasahi kerongkongannya yang kering sekering air matanya yang tak sanggup menetas.

Penggalan cerita di atas di tulis oleh Bayu Gautama di sirus eramuslim.com. Kata-katanya sederhana tpi mengingatkan kita kepada makna luar biasa akan kehadiran seorang manusia yang bernama ... IBUNDA

Kita terlahir sebagai bayi-bayi yang lemah dengan jutaan beban yang siap di lemparkan ke pundak ibunda. Kita pun di besarkan dalam dekapan kasih sayangnya yang membuncah tanpa henti dengan deraan tingkah polah tidak mengenakkan dari kita, buah hatinya. Semua itu dilalui oleh ibunda dengan tabah dan penuh kesabaran.
Teruskan membaca...

Raka Rendragraha Abiasa: Surat dari perwakilan rakyat Mustika Jaya Bekasi (penolakan terhadap HKBP)

0

Posted by media itsar | Posted in

SAYA warga mustika jaya, Bekasi hanya ingin sharing kenapa sebenarnya kami sulit untuk menerima kehadiran warga HKBP di daerah kami. Dua puluh tahun lalu seorang warga Batak mulai menjadikan rumah tinggalnya sebagai tempat kebaktian. Kami warga perumahan Mustika Jaya dapat menerima karena kami sangat menghargai toleransi dan kebebasan dalam memilih keyakinan.
Namun makin lama kami biarkan semakin banyak warga Batak yang sering mondar mandir di perumahan kami. Bahkan perilaku mereka yang tadinya hormat kepada warga sekitar menjadi arogan dan mau menang sendiri. Selain itu dalam aktifitas sehari hari mereka mulai tidak menghormati tetua warga dan warga asli Mustika Jaya, Bekasi. Seakan–akan tanah dan daerah ini milik mereka. Bahkan dalam acara–acara keluarga, mereka sangat mengganggu ketentraman kami sebagai warga asli.
Ini bukan masalah agama. Karena di tempat kami ada juga warga yang non muslim selain Kristen HKBP.
Warga selain muslim pun mulai keberatan dengan perilaku dan cara–cara warga HKBP dalam sosial kemasyarakatan. Kesimpulan kami bersama warga–warga non muslim selain jemaat HKPB, jemaat HKBP cenderung kasar, sembrono, tidak tahu diri, tidak tahu malu, menyebalkan, cara bicaranya keras dan sangat arogan.
Setalah sepuluh tahun kami biarkan, jika ada acara, mereka mulai mendominasi akses jalan kampung dan mereka mulai berani terang–terangan melakukan indimidasi terhadap warga sekitar yang keberatan dengan pola tingkah dan perilaku hidup mereka seperti mabuk, menggoda wanita–wanita dan putri–putri kami, mulai mengganggu tatanan adat masyarakat asli dan hukum yang berlaku.
Selain itu jika ada acara makan–makan, mereka mulai berani memotong babi dan anjing di sekitar kampung Mustika. Bahkan bau daging–daging itu sampai tercium kemana–mana. Mereka mulai berani keliling kampung dengan bernyanyi–nyani dengan suara dan logat khas batak.
Pemaksaan cara mereka inilah yang membuat kami sangat kesal dengan tingkah pola mereka. Bahkan mereka mulai berani mendirikan lapo–lapo tuak yang selalu memicu keributan disekitar daerah Mustika Jaya.
Kemudian, kami warga sekitar, baik itu muslim dan non muslim non HKBP sering mengadakan pertemuan untuk membahas keberadaan warga HKBP (meskipun sebagian besar hanya datang setiap hari Minggu). Kesimpulan dan kesepakatan warga, kami takut jika ini dibiarkan akan merubah tatanan masyarakat kami dari berbagai lintas agama dan suku lain selain Batak.
Perilaku mereka akan mengubah tatanan kemasyarakatan yang tadinya saling menghormati, toleran, sopan santun, menjadi arogan, mau menang sendiri, mabuk–mabukan dimana saja. Dan makan dengan makanan yang bagi kami sangat menjijikan. Seperti bakar babi dan anjing.
Dan kami pun mulai melaporkan ke Pemerintah Kota Bekasi mengenai keberadaan mereka sesuai apa adanya. Kami juga meminta Pemkot Bekasi bahkan Kepolisian dan Babinsa di daerah kami untuk berkata apa adanya dan menyelidiki secara langsung perilaku warga HKBP.
Karena yang kami sampaikan bukanlah omong kosong maka setelah hampir dua puluh tahun kami menderita dengan perilaku HKBP, oleh Pemkot Bekasi kegiatan jemaat mereka dianggap liar. Dan gereja di rumah seorang warga pun disegel oleh Pemkot Bekasi. (Tentunya dengan hasil penyelidikan selama waktu yang cukup dengan melibatkan Kepolisian dan Koramil setempat).
Jadi maksud saya membuat surat ini pada dasarnya bukan masalah didirikan gereja atau tidak dirikan gereja yang menjadi pokok permasalahan. Tapi yang akan mendirikan gereja di tempat kami adalah jemaat Huria Kristen Batak Protestan, yang menurut teman saya juga beragama Kristen tapi dari suku lain (Jawa, Maluku, Irian, NTT) mereka juga kurang suka dengan kelompok ini (HKBP). Karena di dalam persatuan gereja–gereja Kristen pun, selalu membuat masalah–malsalah tatanan sesuai pola arogansi kesukuan Batak mereka.
Saya hanya bisa berharap, surat saya ini bisa menjadi informasi pembanding dan pertimbangan yang objektif apakah apa yang saya sebutkan dengan perilaku mereka diatas itu salah atau mengada–ada. Khusus untuk teman–teman wartawan jika Anda ingin objektif silahkan survey warga Mustika Jaya Bekasi apakah yang saya sampaikan di atas benar atau tidak.
Dan saya surat saya ini juga ditujukan Warga HKBP untuk bercermin terhadap perilaku mereka, berperilakulah seperti manusia, kalau ingin dihormati dengan sebenarnya hormatilah tatanan masyarakat sekitar. Kita ini orang timur, “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Kalau tidak dimanapun anda berada kalian tidak akan pernah diterima oleh suku manapun!
Kami takut jika mereka jadi bermukim di Mustika Jaya, tatanan kehidupan sosial kami berubah, kami takut anak–anak kami menjadi para pemabuk, keras kepala, kekerasan meningkat, kejahatan meningkat, sekali lagi kami bukan tidak mau menerima umat kristiani. Yang tidak kami terima mereka ini HKBP.
Salam,
Agustus 2010, Mustika Jaya Bekasi
Rahmat Siliwangi

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Kepingan Hikmah Sebuah Cerita

0

Posted by media itsar | Posted in

assalamualaikum...........

huaaaaaa  kangen bgt bisa nulis note lagi. Hehe..

sy ingin berbagi cerita, pengalaman sy mengunjungi sebuah keluarga yg kurang mampu.

temen2 tau gak?

keluarga ini keadaannya tidak sebaik kita disini. ayahnya udah meninggal dunia.
ibunya sudah berumur 50thn,mempunyai 4 orang anak.
2 orang anaknya sudah mengadu nasib di jakarta. Anak yg ke 3 masih SMA.
Setiap dia pulang sekolah, dia bekerja sebagai kuli bangunan, demi mnckupi kebtuhan sehari2 semenjak ayah mereka meninggal.

ibu itu jg bercrita bahwa penghsilannya sebagai tukang pecel, tidak menckupi untuk kebutuhan sehari2.
Temen2 tau gak rumahnya? Temboknya udah retak, catnya pudar, tempat tidurnya hanya beralaskan kayu & tikar.

Dapurnya hitam karna kepulan asap dapur sehari2, karna menggunakan kayu bakar.
Stiap hujan, rumahnya bocor disana sini.
Temen2 tau?  ibunya buta huruf. 
anak anaknya itu keadaan nya nmenprihatinkan. sy lihat bajunya pun tidak sebaik baju yang kita kenakan sekarang, bajunya kucel, dan sudah belel.

Seketika itu sy ingin menangis.

mengapa selama ini sy hura2 menikmati gemerlap dunia sementara mereka bersusah2.?
mengapa selama ini sy tidak memperhatikan lingkungan sekitar ? masih banyak yang lebih membutuhkan dari kita.



Astagfirullah.

kini sy menyadari, betapa banyaknya nikmatNya yg didustakan.
Dari orang2 seperti inilah, sy belajar tentang syukur.
dari orang orang orang yang seperti inilah bisa belajar banyak tentang kehidupan. jangan pernah selalu memandang keatas. ketika kita memandang ke atas, dan keadaan ekonomi kita kurang dari mereka, maka kita akan selalu merasa kurang dalam kehidupan

tapi memandanglah ke bawah, ketika kita menemukan orang orang yang kurang dari kita, kita akan bisa merasakan syukur akan nikmat Allah yang luarbiasa..


Ambil hikmah dalam setiap cerita.
karena hikmah untuk seorang muslim, ibarat emas.
ketika kita menemukannya, maka itulah milik kita.
pesan saya, ingatlah , dan bersyukurlah pada Allah dalam kondisi apa pun, baik itu kaya, miskin, sakit, atau sehat. karena nikmat yang Allah berikan kepada kita, tak terbatas besarnya..

Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum....
:-)
Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Temukan Masalah, dan Selesaikan...

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalamu'alaikum..
Tau Imam Syafi'i? hehe..
dia ulama besar lho, dan beliau itu bisa mendeteksi masalah seseorang cuma dengan ngeliat ekspresi wajah seseorang itu.. subhanallah..
itu kecerdasan spiritual sebagai berkah ibadah.. Utsman bin Affan, beliau juga bisa tau lho orang maksiat yang mana, melalui wajahnya.
"hati hati dengan firasat orang mukmin.sebab ia melihat dari cahaya Allah" katanya seperti itu.
mengapa mereka bisa kayak gini sih? karena hati mereka itu bersih, hidupnya hanya untuk Allah. jadi kesalahan yang kecil pun mudah terlihat. gak percaya?

coba isi gelas, pake air putih, terus masukin koin atau jarum ke dalem gelas itu. trus liat, koin atau jarumnya keliatan gak/ keliatan kan?
trus sekarang coba tuangin air kopi ke gelas, masukkin koin atau jarum ke dalem gelas itu. keliatan gak koin atau jarumnya? gak kan?

sama dengan hati, ketika hati kita bersih, maka kita akan peka. peka terhadap keadaan, sekecil apapun masalah itu, kita akan peka, insya Allah. tapi kalo hati kita udah kotor, jangankan masalah kecil, masalah besar pun mungkin tidak akan peka.

"orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengoreksi dirinya, dan beramal untuk bekal sesudah mati. orang orang yg lemah adalah orang orang yang menuruti ha
wa nafsunya, dan berangan angan kepada Allah" HR. Tirmidzi.

mampu nemuin masalah berarti separo dari solusi. iya gak? biasanya kita gak bisa nyelesaiin masalah kalo belum tau masalah inti atau akar masalahnya. kalo udah ribet masalahnya aja, riweuh teu puguh, jantung berdebar debar, hati asa kabakar, tubuhnya gemetar, tatapannya nanar, duarrrrrrr meledak deh emosinya(haha lebay)

kecerdasan itu sensitivitas  dan rasa malu lho. tapi bukan berarti malu yang berlebihan. bukan berarti sensitiv yang gak pada tempatnya.

orang cerdas tuh malu berbuat yang bisa merugikan agamanya. Saya pernah baca buku tentang perkataan Umar Bin Khattab tentang keadaan dirinya ketika mendapatkan masalah. empat kata kata itu kalo gak salah ,  "Aku akan selalu mengucapkan hamdalah 4  kali setiap mendapat musibah. yang pertama karena : Allah tidak menurunkan musibah yang lebih besar dari musibah tersebut. padahal jika Allah mau, Dia bisa melakukannya.

kedua, Karena Allah tidak menimpakan musibah kepada agamaku. karena bagiku, tidak ada yang lebih berharga dari agamaku

ketiga, karena Allah telah memberi kesabaran kepadaku, sementara kesabaran itu balasannya surga

keempat, Karena Allah masih menolongku memperoleh kembali apa yang telah hilang. sebab setiap mukmin, pasti mendapatkan gantinya, berupa rahmat dan hidayah dari Allah."

Luar biasa kan? Gitu caranya Umar menghadapi masalah dan musibah. tegar, sabar, tapi kgak keluar dari jalan yang benar.. satu ungkapan Umar yang masih saya inget, kalo gak salah gini:
" Demi Allah, selama aku masih muslim, aku tak pernah peduli dengan keadaanku "
nah temen temen, masih punya masalah yang belum terselesaikan? ayo selesaikan, dengan bener sabar, dan tegar, tapi jangan keluar dari jalan yang benar. hehe

satu pesan dari saya:

"Yakinlah, Allah selalu berikan pelangi ditiap hujan, matahari setelah badai, berkah ditiap cobaan, senyum ditiap airmata, dan ayat ayat cinta ditiap desahan nafas. walaupun sangat sulit, walaupun perih dihatimu begitu dalam, tetaplah tersenyum.. :-)"

semoga bermanfaat ya..
wassalamualaikum...
Teruskan membaca...

Ria Aqmalia: #random

0

Posted by media itsar | Posted in

"PESAN"

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran
Aku mengenali mereka
Yang tanpa tentara
Mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi
Kawan-kawan 
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

18 Agustus 1973, Sinar Harapan
-Soe Hok Gie-

"TENTANG KEMERDEKAAN"

Kita semua adalah orang yang berjalan dalam barisan yang tak pernah berakhir,
Kebetulan kau baris di muka dan aku di tengah
Dan adik-adikku di belakang,
Tapi satu tugas kita semua,
Menanamkan benih-benih kejantanan yang telah kau rintis
.....
Kita semua adalah alat dari arus sejarah yang besar
Kita adalah alat dari derap kemajuan semua;
Dan dalam berjuang kemerdekaan begitu mesra berdegup
Seperti juga perjalanan di sisi penjara

Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yang iseng dan pembosan
Kemerdekaan adalah keberanian untuk berjuang
Dalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya kita adalah manusia merdeka
Dalam matinya kita semua adalah manusia terbebas

-Soe Hok Gie-

Lalu kemudian.....

"KEPADA PEJUANG-PEJUANG LAMA"

Biarlah mereka yang ingin dapat mobil, mendapatkannya.
Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.
Dan datanglah kau manusia-manusia
Yang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu

Dan kita, para pejuang lama.
Yang telah membawa kapal ini keluar dari badai
Yang berani menempuh gelombang (padahal pelaut-pelaut lain takut)
(Kau tentu masih ingat suara-suara di belakang..."mereka gila")
Hai, kawan-kawan pejuang lama.
Angkat beban-beban tua, sandal-sandal kita, sepeda-sepeda kita
Buku-buku kita atau pun sisa-sisa makanan kita
Dan tinggalkan kenang-kenangan dan kejujuran kita.
Mungkin kita ragu sebentar (ya, kita betah dan cinta padanya)

Tempat kita, petualang-petualang masa depan dan pemberontak-pemberontak rakyat
Di sana...
Di tengah rakyat, membina kapal-kapal baru untuk tempuh gelombang baru.
Ayo, mari kita tinggalkan kapal ini
Biarlah mereka yang ingin pangkat menjabatnya
Biarlah mereka yang ingin mobil mendapatnya
Biarlah mereka yang ingin rumah mengambilnya
Ayo,
Laut masih luas, dan bagi pemberontak-pemberontak tak ada tempat di kapal ini.

19 Desember 1965
-Soe Hok Gie-

Dan tentang yang satu ini...

"MANDALAWANGI-PANGRANGO"

Sendja ini, ketika matahari turun
ke dalam djurang-djurangmu
aku datang kembali 
ke dalam ribaanmu, dalam sepimu
dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbitjara
tentang manfaat dan guna
aku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepi
sungaimu adalah njajian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
tjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan
menjelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali
dan bitjara padaku tentang kehampaan semua

"hidup adalah soal keberanian,
menghadapi jang tanda tanja
tanpa kita bisa mengerti, tanpa bisa kita menawar
terimalah, dan hadapilah"

dan antara ransel-ransel kosong
dan api unggun jang membara
aku terima itu semua
melampaui batas-batas hutanmu,
melampaui batas-batas djurangmu
aku tjinta padamu Pangrango
karena aku tjinta pada keberanian hidup

Djakarta, 19 Juli 1966
-Soe Hok Gie-

dan masih banyak lagi...^^

dan sedikit intermezzo:::


ini jaman dulu, akhir 1990-an...Almarhum Soeharto menandatangani Letter of Intent-nya IMF,,sementara Camdessus yang berdiri kokoh dengan melipat kedua tangannya di atas kebijakan itu semua...

Dan satu hal lagi...

Saya mimpi tentang sebuah dunia,
Dimana ulama? buruh dan pemuda,
Bangkit dan berkata?Stop semua kemunafikan,
Stop semua pembunuhan atas nama apapun.

Dan para politisi di PBB,
Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu, dan beras,
Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,
Dan lupa akan diplomasi.

Tak ada lagi ras benci pada siapapun, 
Agama apa pun, rasa apa pun, dan bangsa apa pun,

Dan melupakan perang dan kebencian,
dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.

Tuhan?
Saya mimpi tentang dunia tadi,
Yang tak pernah akan datang.

Salem, 29 Oktober 1968
-Soe Hok Gie-

Kesimpulannya...

(hari pun menjadi malam
Kulihat semuanya menjadi muram
Wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
Dalam bahasa yang kita tidak mengerti
Seperti kabut pagi itu)

manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru

Selasa, 1 April 1969, Sebuah tanya
-Soe Hok Gie-

TAMAT

Lalu saya pun mulai sedikit berfikir, dan sedikit mulai mengerutkan dahi...nah ini dia jawabannya...

"...Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Alloh. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali."
(QS Hud:88)



tersenyumlah, selagi bisa^^
komunikasikan semua masalah, hingga kamu bisa kembali tersenyum kawan...

Teruskan membaca...