ITSAR, ITSAR, ITSAR!!! sebarkan ilmu lewat kata,,,

1

Posted by media itsar | Posted in

ARSIP NOTES YANG MASUK WALL ITSAR, PERIODE JULI-NOVEMBER 2010
Satu penulis dengan notes terbanyak dan satu penulis favorit (berdasarkan -likes-), mohon hubungi 085659382884,,,


lanjutan:


Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Lelaki Tua Diwaktu Subuh

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum...
 senangnya masih bisa berbagi disini, hehe..
iseng gak ada kerjaan, tiba tiba ngambil buku punya ade, dak pengen baca.
lagi baca buku, gak tau kenapa tiba tiba pengen online dan bikin note(curhat ceritanya, haha)

gini nih ceritanya, Dengan tergesa gesa, Ali berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat subuh berjamaah bersama Rasullah saw..
namun, ditengah jalan, langkahnya terhambat oleh seorang lelaki tua yang berjalan tertatih tatih, , dengan tangan kananya memegang lentera sebagai penunjuk jalan.untuk menghormati lelaki tua itu, Ali berjalan dibelakangnya(tidak mendahuluinya). karena kejadian itu ia jadi terlambat datang ke masjid untuk shalat berjamaah

ketika Ali tiba dimasjid, jamaah sedang rukuk, Rasulullah saat itu memanjangkan rukuknyadengan bacaan yang panjang, sehingga Ali dapat mengikutinya menjadi makmum.

usai shalat, Ali bertanya pada Rasulullah.
"Ya Rasulullah, mengapa kau memanjangkan rukukmu?"
Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: ASET JANGKA PANJANG

0

Posted by media itsar | Posted in

Alkisah, diceritakan ada seorang laki-laki yang sudah berumur, Pak Budi namanya, sedang diantar oleh Malaikat Penjaga Surga. (ceritanya sudah di akherat ini)

Pak Budi bertanya, ”Maaf, mas, eh mbak malaikat, saya mau di antar kemana sih?”

Malaikat berkata dengan senyuman yang indah, “Wahai Pak Budi, Anda akan saya antar ke Surga, Pak. Dan Selamat anda mendapatkan Surga yang terbaik disisi-Nya”

”Eit, Tunggu dulu,...! Jujur, saya bahagia mendengar kabar dari anda Kat! (malaikat, dia panggil Kat ^_^). Tapi mungkin anda salah antar nih.... perasaan amal saya biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa. Apa saya pantas masuk surga yang terbaik?” tanya Pak Budi.

”Wah, bapak ini lucu, masak Tuhan kok salah tunjuk?..., dan saya kan Malaikat, ga mungkinlah saya salah antar.” jawab Malaikat ringan

”O ya, benar-benar. Tapi sebelum sampai di Surga, saya mau bertanya kepada anda Kat...Amal apa yang pernah saya lakukan sehingga saya masuk surga itu..?”

”Menurut data dari rekan Malaikat Pencatat Amal Anda, selain ibadah wajib yang anda lakukan setiap hari dengan ikhlas. Ada satu amalan yang memiliki point yang banyak sekali.”

”Wah-wah, opo itu Kat?”

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Semua Berawal Dari Kejujuran

0

Posted by media itsar | Posted in

Assalamualaikum....
:-)

sebentar lagi mau UAS nih, saat nya bertempur, jadikan siang tetap siang, dan malam jadi siang, alias kurangi tidur untuk belajar, hehe

liat kejaduan anak anak sekarang ngeri pisan, setiap ulangan passsttttiiiiiiiiiiiii nyontek, kalo gak, kerjasama.
hhhh... asa gak penting, sekolah kayak gitu mah..
bayangin aja, ibu yang udah cape cape bangun pagi nyiapain sarapan, dsb, tapi untuk sang anak berbuat jujur saja tidak bisa..

punteun ya, bagi yang suka nyontek, semoga tersadar setelah , membaca note saya, hehe amin.
..
tapi akhirnya, Allah lah yang menentukan hasilnya, apalah yang terbaik untuk diri kita..
Allah pula lah yang mengetahui yang mana yang jujur dan tidak, yang mana yang berusaha dengan keras, dan tidak. lebih baik 100 hasil sendiri daripada doremi hasul orang lain. betul?
haha

Teruskan membaca...

Dang Firman Zaenal Mutaqin: Ketika Cinta palsu hinggap di AKHWAT

1

Posted by media itsar | Posted in

♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Akhwat Jatuh Cinta??
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...

Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya??? Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...

Namun sebaliknya...

Ketika Akhwat Jatuh Cinta...

Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap... Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...

Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…

Teruskan membaca...

Annas Ta'limuddin Maulana : Prelude, Bukan Prolog Namun Epilog

0

Posted by media itsar | Posted in

PRELUDE, BUKAN PROLOG NAMUN EPILOG

Keterangan: Bagian ke-4 dari artikel: ‘Aktivis... Aktivis... Engaku Dengan Segala Amanah Dan Masalah’, ‘Rohis Abal, Aktifis Galau’ dan 'Dewan Komedi Masyarakat (DKM)'.

***

Jika Sahabat sekalian telah merasa siap dengan segala konsekuensi dari hak dan kewajiban menyandang 'gelar' aktivis, sanggupkah kita berjalan melangkah bersama dalam eratnya satu barisan yang kokoh dan menjalani segala amanah ini:

Teruskan membaca...

Nisa Al-Banna: Menangis karena Allah

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum...
huaaaaaa alhamdulillah Ya Allah bisa nulis note lagi.. udah satu bulan lebih gak nulis note, galau pisan lah karena sekolah yang zzzzz tugasnya mantap -_-"

hmmm... sering banget ngeliat orang nangis karena hal sepele. contoh: nangis karena laper(lho?) leby kali nagis karena laper mah. hehe. gak deh, contohnya gini nih, nangis karena gak dikasih uang jajan lebih. apakah seusia SMP atau SMA wajar seperti itu?
kayaknya enggak-_-

saya pernah denger sebuah cerita nih, menarik lho, simak ya :-)

Teruskan membaca...

Khoirunnisa Lutfia: Jihad Seorang Tentara Berjilbab

0

Posted by media itsar | Posted in


Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!

Presentasi buku kali ini akan di ulas secara lugas dan mantap oleh Khoirunnisa Lutfia!
Mungkin ada yang belum tahu, apa itu presentasi buku?
Coba tanya ke teman-teman di sekitar kalian. Insya Allah di jawab kok ;)
Tadinya mau dijelasin sama saya disini, cuman takut kepanjangan hehe.

Bismillahirrahmanirrahim..

Di rumah, saya menemukan sebuah buku yang sangat menarik. Judulnya: Santri-Santri Bule. (Wah? BULE?!)
Isinya yaitu kumpulan cerita para Muslim dan Muslimah di negara Amerika, Eropa dan Australia. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dari Allah swt untuk masuk Islam. Subhanallah ga tuh? Jarang kan ada bule masuk Islam? (ga juga sih)

Ada satu kisah yang membuat saya terpesona.
So, ingin tahu ceritanya?
LET'S GET STARTED!

Saat itu, di wilayah Arab Saudi, Perang Teluk melawan tentara AS telah berakhir. Sebagian besar diantara pasukan tentara AS masuk Islam. Salah satunya adalah Sersan Peck, seorang wanita kulit putih yang masuk Islam dikala itu juga. Setelah masuk Islam, nama Sersan Peck berubah menjadi Ayah Hariri. Ayah Hariri mengenal Islam dari seorang pemilik toko tempat ia membeli barang-barang untuk keperluan sewaktu perang. Namanya adalah Hussain Hariri, yang kini telah menjadi suaminya.
Suatu hari, ia meminta Hussain untuk menjelaskan cerita-cerita yang bersumber dari Al-Qur'an. Ayah Hariri sangat ingin tahu, buku macam apa itu Al-Qur'an. Lalu, Hussain menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf a.s. Ketika selesai bercerita, Ayah Hariri berkata, "Kami juga punya cerita semacam itu, hanya saja dari orang yang berbeda."  Hussain tertawa kecil sambil berkata, "Sebenarnya nama-nama yang ada di dalam Injill itu kalaiu dalam Bahasa Arab, sama dengan nama-nama yang disebut dalam Al-Qur'an."  Ia pun shock. Ayah Hariri belum pernah mendengar apapun tentang Islam sejak dia datang untuk berperang.
Lalu pada suatu malam, Ayah Hariri bertanya pada Hussain, "Seberapa dalam orang harus tahu Islam sebelum orang itu mengucapkan syahadat?" Hussain menjawab, "Kau tak akan pernah mengetahui semuanya tentang Islam dan bagaimana menjadi Muslim. Dan, kalau kau mau menunggu sampai tahu segalanya, kau tak akan pernah mengucap syahadat. Karena banyak sekali yang harus kau pelajari."
Hussain berkata pada Ayah Hariri bahwa pada dasarnya ia harus memahami benar bagaimana lima rukun Islam akan mempengaruhi kehidupanmu, harus kau sadari, dengan mengucapkan syahadat, kau harus bertanggung jawab atas segala tindakanmu, dan untuk menjadi Muslim harus didahului dengan niat yang sungguh-sungguh, bukan untuk coba-coba.
Akhirnya, Ayah Hariri memutuskan untuk belajar membaca syahadat. Beberapa hari kemudian, dia mengucapkan syahadat dan menjadi seorang Muslimah.
Pada hari pertama Ayah Hariri mengenakan busana Muslimah, banyak orang terkejut dan memandanginya. Ia mencoba untuk meminta izin pada komandannya, apa bisa ia mengenakan busana Muslimah disaat sedang dinas. Setelah seminggu berlalu, Ayah Hariri diizinkan untuk memakai busana Muslimah.
Pernah suatu hari ada seseorang berteriak padanya, "Kenapa kamu memakai 'kain lap' semacam itu?" Ayah Hariri langsung menjawab, " Ini bukanlah kain lap, melainkan busana Muslimah, pakaian yang dianjurkan agama saya." Orang itu bersegera minta maaf padanya.

Yap, itulah ringkasan cerita favorit saya dalam buku ini.

Subhanallah sekali bukan? Ayah Hariri tak pernah menyerah untuk mengenal Islam lebih jauh. Ayah Hariri tak pernah berhenti untuk mempelajari Islam lebih dalam lagi. Bahkan, Ayah Hariri tak malu mengenakan busana Muslimah, sementara orang-orang disekitarnya selalu mencaci maki ia.

Apakah kita bisa seperti Ayah Hariri?
Insya Allah, jika kita mau berusaha, kita bisa mempunyai sifat seperti Ayah Hariri. Tidak pernah menyerah untuk mengenal Islam!

Sekian dahulu dari saya.
Sampai jumpa di episode selanjutnya!

Jazakumullah Khairan Katsira
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!
Teruskan membaca...

Sejarah ITSAR

0

Posted by media itsar | Posted in


Amat sulit untuk menentukan kapan pastinya organisasi ITSAR lahir. Proses terbentuknya pun berliku-liku sehingga saya pribadi tak kuasa memilih liku mana yang berhak dijadikan tonggak pertama dari bermulanya keberadaan ITSAR. Orang mengatakan sesuatu yang bermula sebagai masa ‘kelahiran’ tapi saya melihat ITSAR melalui masa ‘lahir’ dan masa ‘bangkit’. Keduanya terjadi di masa yang berbeda dan tidak bisa dipastikan, kapan ITSAR lahir, dan kapan ITSAR bangkit. Saya sendiri bukan saksi yang menyaksikan kelahiran ITSAR, tapi saya saksi dari kebangkitan ITSAR. Sayang saya lupa, kapankah ITSAR itu bangkit.

Teruskan membaca...