Jangan ketagihan, tapi yang tamat bisa langsung jadi trainer materi KREATIFITAS di Pelatihan Kreativitas ITSAR. Teruskan membaca...
Jangan ketagihan, tapi yang tamat bisa langsung jadi trainer materi KREATIFITAS di Pelatihan Kreativitas ITSAR. Teruskan membaca...
Jangan ketagihan, tapi yang tamat bisa langsung jadi trainer materi KREATIFITAS di Pelatihan Kreativitas ITSAR. Teruskan membaca...
"Anda harus bekerja menyebarkan da'wah Islamiyah di mana saja dan harus melaporkan setiap keadaan kepada pimpinan. Anda tidak boleh melakukan aktivitas yang menimbulkan kesan sebagai aktivitas ITSAR, kecuali sesudah mendapat izin dari ITSAR"
Teruskan membaca...
- Dimana dan kapan saja anda mendapatkan sesuatu yang berguna untuk agama, anda harus mengambilnya. Dan di mana saja anda menemukan kebajikan, anda harus turut serta di dalamnya. Tetapi anda harus dapat mencontoh kehidupan lebah yang mengetahui bagaimana harus kembali ke sarangnya.
- Anda diperkenankan berda'wah dalam situasi dan lingkungan apapun
- Anda jangan sekali-kali meremehkan perkataan baik yang mampu anda katakan, sebab mungkin saja kata-kata yang paling sederhana sekalipun justru akan membawa kebaikan yang besar
- Setiap peringatan yang diberikan, secara fitrah akan memberikan pengaruh pada kehidupan. Oleh karena itu peringatan untuk anak kecil, dan untuk orang dewasa, meskipun menyangkut persoalan kecil, Insya Allah tidak akan sia-sia.
- Apabila Anda melaporkan keadaan diri anda kepada pimpinan (keterbatasan, keberatan, kemampuan diri, kesanggupan, dll), maka Anda akan mendapatkan manfaat dari keadaan tersebut. Laporan tersebut tidak akan memberatkan anda bahkan akan membawa kepada situasi yang lebih baik.
- Semua amal perbuatan Islam yang diwajibkan atas diri anda secara individu, tidak perlu lagi untuk meminta pendapat orang lain. Tetapi sebaliknya jika menyangkut juga kewajiban ITSAR, maka sebaiknya anda bicarakan dengan ITSAR, sebab mungkin saja amal perbuatan anda teersebut akan berpengaruh terhadap ITSAR.
- Tidak ada larangan untuk mengeluarkan ijtihad anda tentang ide melaksanakan suatu dakwah. Jika kita anggap baik, maka insya Allah kita akan usahakan bersama. Dan walaupun belum dapat dilaksanakan karena alasan tertentu, anda tetap mendapat
ITSAR dibangun oleh komitmen kader-kader yang memiliki esensi mentalitas sebagai berikut :
1. Komitmen dan Loyalitas. Setiap perjuangan menuntut adanya komitmen dari setiap pelakunya. Tidak ada perjuangan tanpa komitmen. Dan Islam menuntut adanya komitmen dari diri kaum Muslimin, apalagi komitmen dalam amal jama'i.
Komitmen ini bukanlah komitmen yang picik, tetapi komitmen terhadap perjuangan dakwah Islam - bukan hanya komitmen terhadap ITSAR, karena ITSAR hanyalah nama dan sebutan luar saja.
Dan komitmen ini bukanlah komitmen jahiliyah yang akan terputus jika berakhirnya suatu periode waktu atau perpindahan tempat, tetapi ini adalah komitmen sejati kepada Allah yang abadi sampai orang tersebut menemui Rabbnya.
2. Keseriusan dan Disiplin. Kader-kader ITSAR haruslah orang yang benar-benar menyadari bahwa ITSAR bukanlah sekedar ekstrakurikuler. Kader ITSAR adalah kader- kader yang benar-benar memprioritaskan perjuangan dakwah ini.
Demikian juga perhatian mereka akan disiplin waktu dan disiplin kualitas tugas. Menjaga agar selalu tepat waktu adalah kehormatan. Selalu berusahalah untuk tepat waktu, karena kalau tidak tepat waktu akan jatuhlah harga diri kita. Jangan pernah terlambat walaupun sedetik, karena sama saja terlabat semenit, atau sejam. Terlambat adalah terlambat.
Dan jika terlambat, berarti kita telah membunuh waktu -modal terbesar dalam perjuangan dakwah ini- dan mendzalimi orang-orang yang menunggu kita!
Dalam etor kerjanya, mereka selalu penuh semangat menggebu dan menggelora naluri berbuat dan berkarya. Sama sekali tidak kenal malas dan lelah. Tindakannya sekecil apapun selalu diupayakan bernilai manfaat yang tinggi dan luas serta sangat terhindar dari aneka bentuk kesia-siaan.
Bagi mereka berkarya tidak hanya sesuai target bahkan kalau bisa lebih baik dari target. Dia selalu memiliki naluri senang, bahagia, dan puas melakukan yang terbaik, tidak mengenal setengah-setengah.
3. Ukhuwwah dan Kebersamaan . "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu adalah saudara." (Al-hujurat : 10)" Seorang kader tidak pernah membiarkan sahabatnya bekerja sendirian. Ia melaksanakan hak sahabatnya darinya. Ia menjawab salam, ia mendatangi undangan, ia mendoakan sahabatnya, ia memberikan nasihat jka diminta, ia tidak menghinakan sahabatnya, tidak menipu, dan tidak mendzaliminya. Ia ikut bersyukur atas kebahagiaan sahabatnya dan ia ikut menanggung beban derita sahabatnya. Ia lebih senang bersama sahabatnya untuk membantu menyelesaikan urusannya daripada beribadah sunnat. Ia tidak bersangka buruk pada sahabatnya. Ia tidak mendengki, tidak membenci, tidak memberi nama jelek, tidak menghina, tidak merusak harta dan kehormatannya. Ia menolong, membela, menutup aib, meringankan kesukarannya, memenuhi hajatnya, menghormati dan menyayanginya dan ia menolak orang yang mengghibah sahabatnya.
"Dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda : "Perumpamaan orang-orang Mu'min dalam saling menyayangi, saling mengasihi dan saling menyintai, laksana satu tubuh, apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya merasa terganggu, seperti terkena demam dan tidak bisa tidur." (HR Muslim)
4. Keterikatan. Para kader adalah orang-orang yang benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah seorang prajurit Allah yang memiliki tanggung jawab berupa keterikatan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam iqomatuddin ini.
5. Kerja keras. Seorang kader harus selalu memperhitungkan pemanfaatan detik yang dilaluinya dengan amat cermat dan maksimal untuk menjadi ladang pengabdian terbaiknya kepada ALLAH SWT.
Akhirnya ia benar-benar menjadi seorang yang terus menerus bergelora semangat juangnya untuk mengisi setiap detik yang dimilikinya dengan amal-amal dan karya terbaiknya.
Semua dilakukan dengan niat setulus-tulusnya, tanpa kenal lelah. Baginya rizki terbesarnya adalah dituntun dan diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat melakukan amal terbaiknya dengan ikhlas bukan hanya masalah imbalan dan balasan.
6. Kerja berorientasi pada Visi. Kerja ITSAR bukanlah kerja suatu mesin otomatis yang tidak memahami untuk apa ia bergerak itu. Hal terpenting dalam ITSAR adalah menyelesaikan suatu visi dan bukan menyelesaikan suatu kegiatan/acara. Dengan berorientasi pada visi, bentuk kegiatan/acara dapat disesuaikan dan diefektifkan sesuai dengan kondisi yang ada. Ketidakpahaman akan visi dapat menyebabkan suatu pekerjaan tidak menghasilkan apa-apa. Ketidakpahaman akan visi dapat menyebabkan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi membuat visi masing-masing yang berbeda yang saling berbentrokkan. Ketidakpahaman akan visi akan membuat seseorang tidak mampu menyusun strategi langkah kerjanya secara efektif dan efisien. Ketidakmantapan visi telah menyebabkan ketidakmantapan dalam bergerak. Dan ketidakjelasan visi adalah MASALAH YANG BESAR!!
Teruskan membaca...
1. Komitmen dan Loyalitas. Setiap perjuangan menuntut adanya komitmen dari setiap pelakunya. Tidak ada perjuangan tanpa komitmen. Dan Islam menuntut adanya komitmen dari diri kaum Muslimin, apalagi komitmen dalam amal jama'i.
Komitmen ini bukanlah komitmen yang picik, tetapi komitmen terhadap perjuangan dakwah Islam - bukan hanya komitmen terhadap ITSAR, karena ITSAR hanyalah nama dan sebutan luar saja.
Dan komitmen ini bukanlah komitmen jahiliyah yang akan terputus jika berakhirnya suatu periode waktu atau perpindahan tempat, tetapi ini adalah komitmen sejati kepada Allah yang abadi sampai orang tersebut menemui Rabbnya.
2. Keseriusan dan Disiplin. Kader-kader ITSAR haruslah orang yang benar-benar menyadari bahwa ITSAR bukanlah sekedar ekstrakurikuler. Kader ITSAR adalah kader- kader yang benar-benar memprioritaskan perjuangan dakwah ini.
Demikian juga perhatian mereka akan disiplin waktu dan disiplin kualitas tugas. Menjaga agar selalu tepat waktu adalah kehormatan. Selalu berusahalah untuk tepat waktu, karena kalau tidak tepat waktu akan jatuhlah harga diri kita. Jangan pernah terlambat walaupun sedetik, karena sama saja terlabat semenit, atau sejam. Terlambat adalah terlambat.
Dan jika terlambat, berarti kita telah membunuh waktu -modal terbesar dalam perjuangan dakwah ini- dan mendzalimi orang-orang yang menunggu kita!
Dalam etor kerjanya, mereka selalu penuh semangat menggebu dan menggelora naluri berbuat dan berkarya. Sama sekali tidak kenal malas dan lelah. Tindakannya sekecil apapun selalu diupayakan bernilai manfaat yang tinggi dan luas serta sangat terhindar dari aneka bentuk kesia-siaan.
Bagi mereka berkarya tidak hanya sesuai target bahkan kalau bisa lebih baik dari target. Dia selalu memiliki naluri senang, bahagia, dan puas melakukan yang terbaik, tidak mengenal setengah-setengah.
3. Ukhuwwah dan Kebersamaan . "Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu adalah saudara." (Al-hujurat : 10)" Seorang kader tidak pernah membiarkan sahabatnya bekerja sendirian. Ia melaksanakan hak sahabatnya darinya. Ia menjawab salam, ia mendatangi undangan, ia mendoakan sahabatnya, ia memberikan nasihat jka diminta, ia tidak menghinakan sahabatnya, tidak menipu, dan tidak mendzaliminya. Ia ikut bersyukur atas kebahagiaan sahabatnya dan ia ikut menanggung beban derita sahabatnya. Ia lebih senang bersama sahabatnya untuk membantu menyelesaikan urusannya daripada beribadah sunnat. Ia tidak bersangka buruk pada sahabatnya. Ia tidak mendengki, tidak membenci, tidak memberi nama jelek, tidak menghina, tidak merusak harta dan kehormatannya. Ia menolong, membela, menutup aib, meringankan kesukarannya, memenuhi hajatnya, menghormati dan menyayanginya dan ia menolak orang yang mengghibah sahabatnya.
"Dari Nu'man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda : "Perumpamaan orang-orang Mu'min dalam saling menyayangi, saling mengasihi dan saling menyintai, laksana satu tubuh, apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh tubuhnya merasa terganggu, seperti terkena demam dan tidak bisa tidur." (HR Muslim)
4. Keterikatan. Para kader adalah orang-orang yang benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah seorang prajurit Allah yang memiliki tanggung jawab berupa keterikatan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam iqomatuddin ini.
5. Kerja keras. Seorang kader harus selalu memperhitungkan pemanfaatan detik yang dilaluinya dengan amat cermat dan maksimal untuk menjadi ladang pengabdian terbaiknya kepada ALLAH SWT.
Akhirnya ia benar-benar menjadi seorang yang terus menerus bergelora semangat juangnya untuk mengisi setiap detik yang dimilikinya dengan amal-amal dan karya terbaiknya.
Semua dilakukan dengan niat setulus-tulusnya, tanpa kenal lelah. Baginya rizki terbesarnya adalah dituntun dan diberi kemampuan oleh Allah untuk dapat melakukan amal terbaiknya dengan ikhlas bukan hanya masalah imbalan dan balasan.
6. Kerja berorientasi pada Visi. Kerja ITSAR bukanlah kerja suatu mesin otomatis yang tidak memahami untuk apa ia bergerak itu. Hal terpenting dalam ITSAR adalah menyelesaikan suatu visi dan bukan menyelesaikan suatu kegiatan/acara. Dengan berorientasi pada visi, bentuk kegiatan/acara dapat disesuaikan dan diefektifkan sesuai dengan kondisi yang ada. Ketidakpahaman akan visi dapat menyebabkan suatu pekerjaan tidak menghasilkan apa-apa. Ketidakpahaman akan visi dapat menyebabkan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi membuat visi masing-masing yang berbeda yang saling berbentrokkan. Ketidakpahaman akan visi akan membuat seseorang tidak mampu menyusun strategi langkah kerjanya secara efektif dan efisien. Ketidakmantapan visi telah menyebabkan ketidakmantapan dalam bergerak. Dan ketidakjelasan visi adalah MASALAH YANG BESAR!!
Kalau kata Rini : "Siapppppppakkkkaaahhhhh....??" pemenang kuis ITSAR III kali ini? :) sebelum membahas pemenang, ada baiknya kita lihat dulu jawaban dari pertanyaan kuis SMS ITSAR III ini. Yuk yu mari....
1. Itsar memiliki call center. Berapa no. Hapenya? Jawabannya 085211132000
2. Foto Rusak. Untuk ikhwan : siapakah nama dari pemilik wajah yang rusak dalam foto ini?
Jawabannya :
Yap, beliau adalah JJ. Abi ibnu JJ.
Untuk akhwat : Bola yang mana? Dimanakah bola yang sebenarnya pada foto Olimpiade Liga Kamus ini? A, B, atau C?
Jawabannya :
"B" :)
Irfan syaamil dari KRM SMP 2
NIsa Al-bAnna dari KRM 8
Rahmi dari KRM 2
Birza (Kiri) ROHANI 554
Andry (KRM 2) ~yang memperlihatkan gigi :D
NUrlinawati bersama suami tercintanya.
Teruskan membaca...
1. Itsar memiliki call center. Berapa no. Hapenya? Jawabannya 085211132000
2. Foto Rusak. Untuk ikhwan : siapakah nama dari pemilik wajah yang rusak dalam foto ini?
Jawabannya :
Yap, beliau adalah JJ. Abi ibnu JJ.
Untuk akhwat : Bola yang mana? Dimanakah bola yang sebenarnya pada foto Olimpiade Liga Kamus ini? A, B, atau C?
Jawabannya :
"B" :)
Nnnnnaah..? Siapakah pemenangnya? Sebelum Medit mengumumkan pemenang, Medit ingin mengumumkan 3 besar nama kandidat pemenang (dari puluhan sms yang kami terima) yang satu sama lain saling berburu waktu dalam menjawab kuis. ITSAR ini. Mereka adalah :
Ikhwan : a. Birza b. Irfan Syamil c.Andry Yanuar
Akhwat : a. Nurlinawati b. Rahmi Ayu Umami c. Nisa Al-Banna.
eng ing eng... siapakah pemenangnya ..???
Yaaaa....!!!! Pemenangnya adalah Irfan Syaamil dan Nisa Al-Banna. Irfan berhasil mengirim jawaban pada waktu yang sangat tepat sekali yaitu jam 10 : 10 WT (Waktu telkomsel) dan setelah itu disusul oleh Nisa Al-Banna selang beberapa detik. Wah..! sungguh menegangkan bagi kami untuk menentukan nama dari pemenang kuis ITSAR ini. Barakallah kepada Syaamil.. semoga hadiah pulsanya berkah, begitupun buat Nisa Al Banna. Yang belum dapat jangan terlalu terlarut dalam kesedihan... INsya Allah kuis ini akan rutin diadakan setiap bulannya. Tetap mencoba ya...!!
Ikhwan : a. Birza b. Irfan Syamil c.Andry Yanuar
Akhwat : a. Nurlinawati b. Rahmi Ayu Umami c. Nisa Al-Banna.
eng ing eng... siapakah pemenangnya ..???
Yaaaa....!!!! Pemenangnya adalah Irfan Syaamil dan Nisa Al-Banna. Irfan berhasil mengirim jawaban pada waktu yang sangat tepat sekali yaitu jam 10 : 10 WT (Waktu telkomsel) dan setelah itu disusul oleh Nisa Al-Banna selang beberapa detik. Wah..! sungguh menegangkan bagi kami untuk menentukan nama dari pemenang kuis ITSAR ini. Barakallah kepada Syaamil.. semoga hadiah pulsanya berkah, begitupun buat Nisa Al Banna. Yang belum dapat jangan terlalu terlarut dalam kesedihan... INsya Allah kuis ini akan rutin diadakan setiap bulannya. Tetap mencoba ya...!!
Irfan syaamil dari KRM SMP 2
NIsa Al-bAnna dari KRM 8
Rahmi dari KRM 2
Birza (Kiri) ROHANI 554
Andry (KRM 2) ~yang memperlihatkan gigi :D
NUrlinawati bersama suami tercintanya.
Posted by media itsar | Posted in SOP Kaderisasi ITSAR
Kali ini menyambung hal teknis mengenai Tata tertib yang biasa diberlakukan kalau ITSAR atau LDS ITSAR mengadakan kaderisasi. Baik itu untuk penyiapan pengurus baru LDS atau upgrading. Garis besar ini tdak harus diterapkan semuanya. Masih ada celah untuk memodifikasi, menambah dan mengurangi poin-poin yang ada. Meskipun begitu, Garis besar ini layak untuk diterapkan di setiap bentuk kaderisasi ITSAR.
Hakikat Tata tertib Kaderisasi ITSAR :
Tata Tertib Kaderisasi LDS ITSAR berisikan arah kepada peserta agar memiliki pola hidup yang Islami. Tata Tertib ini berisikan aturan-aturan agar ibadah mereka menjadi ibadah Yang Islami, akhlak mereka menjadi akh;ak yang Islami, hidup mereka berlandaskan atas syariat Islam dan diri meeka menjadi muslim yang prestatif dan unggul.
Dari tata tertib ini diharapkan peserta :
Teruskan membaca...
Hakikat Tata tertib Kaderisasi ITSAR :
Tata Tertib Kaderisasi LDS ITSAR berisikan arah kepada peserta agar memiliki pola hidup yang Islami. Tata Tertib ini berisikan aturan-aturan agar ibadah mereka menjadi ibadah Yang Islami, akhlak mereka menjadi akh;ak yang Islami, hidup mereka berlandaskan atas syariat Islam dan diri meeka menjadi muslim yang prestatif dan unggul.
Dari tata tertib ini diharapkan peserta :
1. Memiliki disiplin waktu yang tinggi, tidak pernah terlambat bahkan lebih baik jika mereka selalu hadir sebelum acara dimulai
2. Memiliki disiplin tugas dan kualitas. Selalu menyelesaikan tugas tepat waktu dan selalu menjaga kualitas terbaik dari tugas yang dilakukannya (tidak pernah mengerjakan tugas asal-asalan)
3. Mengenal aturan perizinan :
a. Maksimum __ x (dari __ pertemuan) dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menimbang prioritas dari kegiatan Kaderisasi LDS ITSAR ini.
b. Ada izin tertulis yang diserahkan kepada panitia paling lambat _____. Format surat ditentukan.
c. Meminta tugas sebagai konsekuensi ketidakhadirannya.
d. Dipikirkan juga mengenai izin 1/2 kegiatan.
4. Tata tertib di dalam mesjid (diusahakan memperbanyak ibadah, tidak melakukan hal-hal yang sia-sia, mengganggu ibadah orang lain, atau bahkan tindakan maksiat).
5. Selalu menjaga nama baik LDS ITSAR.
6. Tata tertib bertemu dan berpisah sesama muslim (atau minimal sesama kader LDS ITSAR) : selalu berjabat tangan dan mengucapkan salam, serta senantiasa menyebarluaskan salam
7. Ada aturan bahwa setiap peserta harus saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran
8. Aturan menyangkut pelaksanaan shalat fardhu :
a. Sekuat tenaga dilakukan tepat waktu dan dengan berjamaah
b. Jika berkesempatan, melakukan shalat sunat Rawatib
c. Akhlak dalam menunggu imam shalat
d. Sesudah shalat terlebih dahulu dzikir dan berdo'a
9. Aturan berpakaian :
a. Pakaian menutup aurat
b. Pemakaian pakaian khusus ditentukan oleh panitia :
i. Sewaktu kegiatan Kaderisasi LDS ITSAR bisa menggunakan kemeja sementara di waktu lain menggunakaa pakaia bebas.
ii. Pada waktu olahraga menggunakan kaos LDS.
c. Pemakaian atribut unit diperkenankan (jika ada).
10. Aturan makan dan minum :
a. Tidak makan berdiri dan semaksimal mungkin dalam hal minum juga
b. Sebelum dan sesudah makan jangan lupa berdoa
c. Jika disamping ada teman jangan makan sendiri (Dalam Islam jatah makan untuk satu orang cukup untuk dua orang dst.)
d. Usahakan semaksimal mungkin berbagi makanan
11. Aturan akhlak pada teman :
a. Tidak pernah membiarkan temannya bekerja sendiri
b. Selalu menolong teman jka dibutuhkan
12. Atura akhlak (pada Allah, pada orang tua, pada orang yang lebih tua, pada temanm pada makhluk lain)
13. Aturan dalam majelis :
a. Memperhatikan materi, tidak mengobrol/berkomunikasi antar peserta
b. Tidak memperlihatkan rasa lelah, mengantuk (Mengikuti dengan sungguh-sungguh)
c. Perihal perizinan dalam majelis (keluar masuk majelis harus dengan izin)
d. Aturan pernyataan diri / bertanya :
ROHANI !/ KRM! /KAMUS ! Nama ___, izin bertanya/menjawab
14. Aturan dalam perjalanan : tidak jajan, dll.
15. Aturan beristirahat :
a. Tidak membiarkan waktu kosong terbuang
b. Selalu mengisi waktu dengan tindakan produktif !!!!
c. Gunakan kesempatan semaksimal mungkin untuk beribadah dan menambah amal shaleh.
16. Tidakdiperkenankan memasuki markas tanpa izin panitia...!
17. Wajib menjaga kebersihan dan kerapian lokasi kaderisasi
18. Panitia adalah orang yang mengenakan (slayer / jaket / lencana / dll)
19. Perlengkapan standar peserta (diktat, buku catatan, pakaian siap kotor (mungkin), makan, minum, dll) plus membawa Qur'an kecil dan format buku catatan.
Dasar-dasar Akhlak Da'i sebagai pelaku dakwah :
20. Melaksanakan hak sesama muslim :
a. Jika bertemu maka memberi salam
b. Jia tidak kelihatan maka cari tahulah kemana teman kita perginya
c. JIka sakit maka jenguklah
d. Jika mengundangmu maka penuhilah
e. Jika ia bersin & mengucapkan hamdalah maka jawablah ( ucapkan "yarhamukallah")
21. Menyingkirkan duri dan semacamnya dari jalan.
22. Menolong dengan segera orang yang memerlukan pertolongan
23. Menunjukkan orang yang kebingungan
24. Menolong orang yang lemah
25. Menyebarkan salam (lebih dahulu mengucap salam dan memanggil dengan panggilan yang ia sukai) dan berjabat tangan
26. Memberikan tempat duduk dalam satu majelis
27. Senyum dengan pandangan kasih sayang kepada saudaramu
28. Membalas keburukan dengan kebaikan
Posted by media itsar | Posted in SOP Kaderisasi ITSAR
Setelah beberapa postingan terdahulu kita berbicara masalah filosofi dan nilai-nilai, maka sekarang kita lanjut pada masalah teknis. Yaitu tentang kepanitiaan. Bagi teman-teman yang sudah membaca postingan mengenai kepanitiaan M-Camp, maka postingan yang kali ini memiliki kemiripan. Tapi tak apa, karena kasusnya beda, maka saya posting dengan sudut pandang Proses kaderisasi ITSAR non-alam. Biasanya kita menyebutnya PKR (SMP 5), atau LKO(SMP 2, 13, dan 8), atau Mujahid-mujahidah (Smp 11), yaitu proses kaderisasi dalam menyiapkan kepengurusan baru.
Berikut adalah deskripsi team panitia dalal acara kaderisasi itsar:
Ketua : memimpin rapat, mengarahkan, memutuskan ketetapan, bertanggung jawab atas kepanitiaan.
Sekretaris Jenderal :
a. Sekretaris dan administrasi :
i. Membuat notulensi rapat
ii. Koordinator pembuatan DIKTAT bagi peserta kaderisasi
iii. Bertanggung jawab terhadap administrasi surat-menyurat kaderisasi
iv. Mendokumentasikan seluruh arsip kegiatan kaderisasi
b. Bendahara :
i. Mengumpulkan iuran dari peserta dan panitia
ii. Membuat pembukuan keuangan
iii. Koordinator pembuatan anggaran biaya kaderisasi
iv. Mengatur keluar masuknya uang.
c. Logistik
i. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan selama acara harian kaderisasi (alat-alat untuk SIM, acara makan "ukhuwwah", dll)
ii. Mempersiapkan transportasi acara akhir
d. Umum
i. Penanggung jawab Publikasi Kaderisasi
ii. Penanggung jawab pendaftaran peserta kaderisasi
iii. Penanggung jawab hunting calon peserta kaderisasi
e. survey :
i. mencari lokasi kaderisasi untuk tiap sesinya
f. Dokumentasi :
1. mendokumentasikan setiap sesi acara kaderisasi
ii. mendokumentasikan resume acara kaderisasi
g. properti:
membuat lencana dan slayer untuk peserta dan panitia
Komandan lapangan :
a. Danlap bayangan :
i. penanggung jawab pelaksana apel.
ii. Penanggung jawab pelaksana pengecekan tugas
iv. Penanggung jawab pelaksana acara "Yaumul Hisab" ("cuci dosa", red)
iv. Memimpin peserta mengikuti alur acara
v. Bersama tatib dan acara menentukan waktu "Yaumul Hisab"
b. Acara :
i. penanggung jawab pengurusan izin - izin peserta
ii. Penaggung jawab absensi harian peserta
iii. Penanggung jawab disiplin waktu acara
iv. Bersama logistik penanggung jawab persiapan acara
v. bersama danlap bayangan menyusun schedule acara harian
c. pendataan :
i. Penanggung jawab pembuatan "alat" pendataan
ii. Membuat statistik perkembangan kondisi peserta
iii. Mengarsipkan data-data peserta
iv. Pencatat kelakuan peserta sehari-hari
d. P3K :
i. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan olahraga harian (usahakan yang variasi)
ii. Bertanggung jawab atas keadaan fisik dan stamina peserta peserta
iii. Hunting Obat
iv. Bertannggung jawab atas kesehatan peserta
e. Olahraga :
i. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan olahraga harian (usahakan yang variasi)
ii. Bertanggung jawab atas keadaan fisik dan stamina peserta
f. Tatib :
i. Penanggung jawab pengecekan kualitas tugas
ii. Penanggung jawab disiplin peserta (bertugas memberikan konsekuensi bagi peserta yang lalai)
iii. Membuat tata tertib rincinya.
iv. Penanggung jawab keamanan peserta di alam
v. Bersama danlap menentukan waktu "Yaumul Hisab"
g. Tugas :
i. memberitahukan tugas kepada peserta
ii. Mengumpulkan tugas peserta
4. DEWAN MATERI
a. Mentor : memberikan materi
b. Buletin dan Mading :
i. Pelopor pengelolaan buletin agar untuk seterusnya dapat terbit berkala (sebagai salah satu ujung tombak dakwah LDS) dan untuk pengkondisian peserta.
ii. Pelopor pengelolaan mading agar untuk seterusnya dapat terbit berkala (sebagai salah satu ujung tombak dakwah LDS) dan untuk pengkondisian peserta.
c. perpustakaan :
i. melakukan pendataan buku-buku
ii. Bertanggung jawab atas perawatan buku-buku
iii. Mengkoordinir peminjaman buku-buku
iv. Menjaga perpustakaan sehari-harinya
d. TIm pembimbing pembuatan makalah :
i. Membimbing dan mengarahkan peserta dalam menyusun garis besar isi makalahnya
ii. Membantu peserta menemukan referensi bahan makalahnya
iii. Siap membantu peserta setiap kali peserta menemui hambatan/kesulitan dalam penyusunan makalah
iv. Penanggung jawab kualitas isi makalah peserta
e. Tim Refleksi :
i. Melakukan refleksi dengan peserta dan memastikan setiap materi sampai kepada peserta
ii. Menerima masukan-masukan dari peserta.
Teruskan membaca...
Berikut adalah deskripsi team panitia dalal acara kaderisasi itsar:
Ketua : memimpin rapat, mengarahkan, memutuskan ketetapan, bertanggung jawab atas kepanitiaan.
Sekretaris Jenderal :
a. Sekretaris dan administrasi :
i. Membuat notulensi rapat
ii. Koordinator pembuatan DIKTAT bagi peserta kaderisasi
iii. Bertanggung jawab terhadap administrasi surat-menyurat kaderisasi
iv. Mendokumentasikan seluruh arsip kegiatan kaderisasi
b. Bendahara :
i. Mengumpulkan iuran dari peserta dan panitia
ii. Membuat pembukuan keuangan
iii. Koordinator pembuatan anggaran biaya kaderisasi
iv. Mengatur keluar masuknya uang.
c. Logistik
i. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan selama acara harian kaderisasi (alat-alat untuk SIM, acara makan "ukhuwwah", dll)
ii. Mempersiapkan transportasi acara akhir
d. Umum
i. Penanggung jawab Publikasi Kaderisasi
ii. Penanggung jawab pendaftaran peserta kaderisasi
iii. Penanggung jawab hunting calon peserta kaderisasi
e. survey :
i. mencari lokasi kaderisasi untuk tiap sesinya
f. Dokumentasi :
1. mendokumentasikan setiap sesi acara kaderisasi
ii. mendokumentasikan resume acara kaderisasi
g. properti:
membuat lencana dan slayer untuk peserta dan panitia
Komandan lapangan :
a. Danlap bayangan :
i. penanggung jawab pelaksana apel.
ii. Penanggung jawab pelaksana pengecekan tugas
iv. Penanggung jawab pelaksana acara "Yaumul Hisab" ("cuci dosa", red)
iv. Memimpin peserta mengikuti alur acara
v. Bersama tatib dan acara menentukan waktu "Yaumul Hisab"
b. Acara :
i. penanggung jawab pengurusan izin - izin peserta
ii. Penaggung jawab absensi harian peserta
iii. Penanggung jawab disiplin waktu acara
iv. Bersama logistik penanggung jawab persiapan acara
v. bersama danlap bayangan menyusun schedule acara harian
c. pendataan :
i. Penanggung jawab pembuatan "alat" pendataan
ii. Membuat statistik perkembangan kondisi peserta
iii. Mengarsipkan data-data peserta
iv. Pencatat kelakuan peserta sehari-hari
d. P3K :
i. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan olahraga harian (usahakan yang variasi)
ii. Bertanggung jawab atas keadaan fisik dan stamina peserta peserta
iii. Hunting Obat
iv. Bertannggung jawab atas kesehatan peserta
e. Olahraga :
i. Bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan olahraga harian (usahakan yang variasi)
ii. Bertanggung jawab atas keadaan fisik dan stamina peserta
f. Tatib :
i. Penanggung jawab pengecekan kualitas tugas
ii. Penanggung jawab disiplin peserta (bertugas memberikan konsekuensi bagi peserta yang lalai)
iii. Membuat tata tertib rincinya.
iv. Penanggung jawab keamanan peserta di alam
v. Bersama danlap menentukan waktu "Yaumul Hisab"
g. Tugas :
i. memberitahukan tugas kepada peserta
ii. Mengumpulkan tugas peserta
4. DEWAN MATERI
a. Mentor : memberikan materi
b. Buletin dan Mading :
i. Pelopor pengelolaan buletin agar untuk seterusnya dapat terbit berkala (sebagai salah satu ujung tombak dakwah LDS) dan untuk pengkondisian peserta.
ii. Pelopor pengelolaan mading agar untuk seterusnya dapat terbit berkala (sebagai salah satu ujung tombak dakwah LDS) dan untuk pengkondisian peserta.
c. perpustakaan :
i. melakukan pendataan buku-buku
ii. Bertanggung jawab atas perawatan buku-buku
iii. Mengkoordinir peminjaman buku-buku
iv. Menjaga perpustakaan sehari-harinya
d. TIm pembimbing pembuatan makalah :
i. Membimbing dan mengarahkan peserta dalam menyusun garis besar isi makalahnya
ii. Membantu peserta menemukan referensi bahan makalahnya
iii. Siap membantu peserta setiap kali peserta menemui hambatan/kesulitan dalam penyusunan makalah
iv. Penanggung jawab kualitas isi makalah peserta
e. Tim Refleksi :
i. Melakukan refleksi dengan peserta dan memastikan setiap materi sampai kepada peserta
ii. Menerima masukan-masukan dari peserta.
Kali ini adalah eksperimen Kuis ITSAR yang ketiga. Hadiah yang diperebutkan adalah pulsa 50 Ribu rupiah untuk 1 pemenang! Jawaban baru boleh dikirim setelah tanggal 101010 jam 10.10.10. Berikut pertanyaannya : (berlaku bagi kader ITSAR)
1. Itsar memiliki call center. Berapa no. Hapenya?
2. Foto Rusak. Untuk ikhwan : siapakah nama dari pemilik wajah yang rusak dalam foto ini?
Untuk akhwat : Bola yang mana? Dimanakah bola yang sebenarnya pada foto Olimpiade Liga Kamus ini? A, B, atau C?
Jangan sampai kalah cepat lagi..!!
Teruskan membaca...
1. Itsar memiliki call center. Berapa no. Hapenya?
2. Foto Rusak. Untuk ikhwan : siapakah nama dari pemilik wajah yang rusak dalam foto ini?
Untuk akhwat : Bola yang mana? Dimanakah bola yang sebenarnya pada foto Olimpiade Liga Kamus ini? A, B, atau C?
Jangan sampai kalah cepat lagi..!!
Judulnya kesereman gak? sebenarnya itu bahasa JJ. Bahasa saya mah Pola Perjuangan ITSAR. Lebih lembut kan? Apapun itu, di postingan kali ini saya ingin berbagi mengenai karakter prinsipil yang ingin dibangun (atau sudah terwujud beberapa) dalam amal perjuangan ITSAR. Rumusan ini dibuat oleh angkatan tua dulu yang memiliki cita-cita tinggi dalam mencetak kader-kader militan di era masa depan.
1. Rabbaniyah. Konsep, hukum, tradisi dan ide perjuangan ITSAR harus bersumberkan dari Din Allah.
2. Orisinil dan Mandiri. Bahwa perjuangan ITSAR terlahir dari masyarakat Islam dan bukan diimpor dari dan atau diilhami oleh Timur atau Barat.
3. Progresif. Progresifitas Islam memerintahkan umat manusia mendayagunakan penemuan-penemuan dan saran-sarana hasil olah akal dengan catatan bahwa pendayagunaan tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh manusia.
4. Paripurna. Yakni seruan pergerakan ITSAR tidak terbatas hanya untuk perbaikan salah satu aspek kehidupan yang mengabaikan aspek-aspek lainnya. ITSAR tidak hanya belajar dan beramal tentang agama saja. Tapi tentang kehidupan, akademis, berbuat baik pada orang tua, dan meraih masa depan yang baik. Mengislamkan kehidupan berarti mengislamkan seluruh aspek-aspek secara menyeluruh dan paripurna.
5. Mengutamakan Persatuan. Ia meyakini bahwa perbedaan pendapat dalam masalah-masalah furu'iyyah pasti terjadi. Maka ia senantiasa menyeru kepada persatuan kaum Muslimin atas dasar pokok-pokok dan fondasi Islam.
6. Langkah-langkah bertahap. Karena ia menyadari bahwa jalan yang dilaluinya begitu berat dan panjang serta sasaran-sasaran yang ingin dicapainya begitu besar dan luhur. Dengan langkah-langkah yang bertahap sembari memenuhi hak setiap tahapan, ITSAR akan bisa meraih apa yang dicita-citakan.
7. Memprioritaskan kerja dan produksi ketimbang propaganda dan gembar-gembor. ITSAR tidak menganggap sesuatu yang prioritas mempropagandakan suatu karya yang belum diwujudkan dan meenggembar-gemborkannya. Publikasi berupa amal dan karya lebih baik daripada sekedar isu dan ambisi semata. Retorika gembar-gembor hanya akan menyerang balik si penggembar-gembor.
8. Politik "Nafas Panjang". Sesungguhnya besarnya tanggung jawab dan beratnya cobaan yang dipikulkan diatas pundak orang-orang yang sedang berjuang di ladang Islam menjadi bukti bahwa perjalanan da'wah ini panjang, pekerjaan yang dihadapi berat dan jihad ini pahit. Oleh karena itu orang-orang yang melintasi jalan ini harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta untuk berkorban.
9. Uzalah (isolasi diri) secara maknawi dan bergaul secara jasadi. Harus ada pionir-pionir pergerakan yang bertekad baja dan terus melaju di jalan dakwah. Ia terus melaju ditengah-tengah kegalauan dan keamburadulan system jahiliyyah di seluruh peosok bumi, ia melaju sembari melakukan 'uzlah di satu sisi dan melakukan interaksi dengan jahiliyyah yang melingkunginya di sisi lain. Jadilah seperti air yang mampu melewati kotornya tanah dan tandusnya pasir tanpa harus kehilangan kejernihannya. Jadilah yang mewarnai bukan yang diwarnai, meski sulit.
10. Tujuan tidak menghalalkan segala cara. Sudah ada buku halal dan haram dalam Islam karangan Syeikh Yusuf Al-Qaradawy.
Teruskan membaca...
1. Rabbaniyah. Konsep, hukum, tradisi dan ide perjuangan ITSAR harus bersumberkan dari Din Allah.
2. Orisinil dan Mandiri. Bahwa perjuangan ITSAR terlahir dari masyarakat Islam dan bukan diimpor dari dan atau diilhami oleh Timur atau Barat.
3. Progresif. Progresifitas Islam memerintahkan umat manusia mendayagunakan penemuan-penemuan dan saran-sarana hasil olah akal dengan catatan bahwa pendayagunaan tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh manusia.
4. Paripurna. Yakni seruan pergerakan ITSAR tidak terbatas hanya untuk perbaikan salah satu aspek kehidupan yang mengabaikan aspek-aspek lainnya. ITSAR tidak hanya belajar dan beramal tentang agama saja. Tapi tentang kehidupan, akademis, berbuat baik pada orang tua, dan meraih masa depan yang baik. Mengislamkan kehidupan berarti mengislamkan seluruh aspek-aspek secara menyeluruh dan paripurna.
5. Mengutamakan Persatuan. Ia meyakini bahwa perbedaan pendapat dalam masalah-masalah furu'iyyah pasti terjadi. Maka ia senantiasa menyeru kepada persatuan kaum Muslimin atas dasar pokok-pokok dan fondasi Islam.
6. Langkah-langkah bertahap. Karena ia menyadari bahwa jalan yang dilaluinya begitu berat dan panjang serta sasaran-sasaran yang ingin dicapainya begitu besar dan luhur. Dengan langkah-langkah yang bertahap sembari memenuhi hak setiap tahapan, ITSAR akan bisa meraih apa yang dicita-citakan.
7. Memprioritaskan kerja dan produksi ketimbang propaganda dan gembar-gembor. ITSAR tidak menganggap sesuatu yang prioritas mempropagandakan suatu karya yang belum diwujudkan dan meenggembar-gemborkannya. Publikasi berupa amal dan karya lebih baik daripada sekedar isu dan ambisi semata. Retorika gembar-gembor hanya akan menyerang balik si penggembar-gembor.
8. Politik "Nafas Panjang". Sesungguhnya besarnya tanggung jawab dan beratnya cobaan yang dipikulkan diatas pundak orang-orang yang sedang berjuang di ladang Islam menjadi bukti bahwa perjalanan da'wah ini panjang, pekerjaan yang dihadapi berat dan jihad ini pahit. Oleh karena itu orang-orang yang melintasi jalan ini harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi berbagai kesulitan dan rintangan serta untuk berkorban.
9. Uzalah (isolasi diri) secara maknawi dan bergaul secara jasadi. Harus ada pionir-pionir pergerakan yang bertekad baja dan terus melaju di jalan dakwah. Ia terus melaju ditengah-tengah kegalauan dan keamburadulan system jahiliyyah di seluruh peosok bumi, ia melaju sembari melakukan 'uzlah di satu sisi dan melakukan interaksi dengan jahiliyyah yang melingkunginya di sisi lain. Jadilah seperti air yang mampu melewati kotornya tanah dan tandusnya pasir tanpa harus kehilangan kejernihannya. Jadilah yang mewarnai bukan yang diwarnai, meski sulit.
10. Tujuan tidak menghalalkan segala cara. Sudah ada buku halal dan haram dalam Islam karangan Syeikh Yusuf Al-Qaradawy.
Dilihat dari sisi kebutuhan berbagai pihak, terdapat berbagai dan alasan yang melatar belakangi keberadaan ITSAR ini
1. Bagi masyarakat awam
Di setiap keberadaan suatu masyarakat, dibutuhkan adanya keberadaan suatu kelompok yang senantiasa melakukan da'wah dan menegakkan amar ma'ruf nahi munkar agar masyarakat tersebut senantiasa berada pada jalan yang diridhai-Nya :
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, meyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar : merekalah orang-orang yang beruntung" (3:104)
2. Bagi masyarakat yang ingin mempelajari Islam
Pakah perilaku masyarakat sudah sesuai dengan Islam? Jika tidak mengapa? Darimana masyarakat menerima pendidikan diniyah? Apakah hanya dari 2 jam pelajaran agama di sekolah saja?
Karena itu, hal ini maka dibutuhkan adanya suatu sistem yang mewadahi orang-orang yang ingin menggali ilmu diniyah secara lebih dalam.
Urgensi eksistensi ITSAR ini lebih dipertegas lagi dengan perlunya sistem pembelajaran Islam dengan metode dakwah fardiyah dan sistem yang berupaya menggambarkan lingkungan yang Islami bagi masyarakat yang hendak mempelajari Islam secara utuh - yang selama ini belum ada dalam masyarakat SMP ini.
3. Bagi masyarakat yang ingin mengasah potensi dirinya
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi dalam berbagai sisi. Dan yang selama ini diasah adalah dalam bangku sekolah sebagian besar hanyalah potensi problem solving terhadap soal-soal. Karena itu dibutuhkan adanya wadah lain untuk mengasah sisi-sisi potensinya yang lain. (kepemimpinan, sosialisasi dengan manusia lain, komunikasi, kreatifitas, dll) ITSAR berusaha mewadahi kebutuhan ini.
4. Bagi orang-orang yang menyadari wajibnya berjuang untuk Islam
Kewajiban perjuangan Islam tidak mungkin dapat ditunaikan secara individu. Maka perlu adanya sebuah jamaah yang memadukan potensi semua individu untuk memperkuat tugas memikul kewajiban yang berat tersebut.
Selain itu suatu organisasi resmipun dibutuhkan dalam perjuangan Islam guna memudahkan geraknya.
5. Bagi perjuangan Islam
ITSAR bukanlah lembaga lkal yang memiliki tujuan-tujuan yang sempit. Tetapi berusaha juga untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam perjuangan Islam secara keseluruhan. Salah satu kontribusi yang diusahakan adalah berupaya membangun tandzim (struktur) haraki perjuangan Islam yang besar dari segi kualitas dan kuantitas.
Membangun tandzim haraki berarti ITSAR berupaya mempersatukan para pejuang Islam dan mengorganisasinya untuk tujuan perjuangan Islam. Atas landasan ini maka perjuangan ITSAR menghendaki adanya komitmen sampai akhir hayat. Jangan hendaknya terjadi komitmen secara temporal yang berakhir pada masa tertentu. Atau komitmen dalam kondisi tertentu yang berakhir dengan hilangnya kondisi tersebut. Komitmen ini hendaknya merupakan komitmen yang lestari yang tidak diakhiri dengan pembelotan atau pengunduran diri hingga orang yang berkomitmen itu menemui Rabb-Nya.
Meningkatkan kualitas berarti ITSAR berupaya mempersiapkan mad'u baik dalam segi fikriyah (pemahaman akan Islam), ghirah (semangat keislaman), maupun potensi sehingga siap memenuhi tuntutan perjuangan Islam.
Meningkatkan kualitas berarti ITSAR senantiasa berupaya agar semakin banyak orang-orang yang bergabung dalam perjuangan dakwah ini.
Teruskan membaca...
1. Bagi masyarakat awam
Di setiap keberadaan suatu masyarakat, dibutuhkan adanya keberadaan suatu kelompok yang senantiasa melakukan da'wah dan menegakkan amar ma'ruf nahi munkar agar masyarakat tersebut senantiasa berada pada jalan yang diridhai-Nya :
"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, meyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar : merekalah orang-orang yang beruntung" (3:104)
(foto hanya islutrasi dari blog.micokelana.com)
2. Bagi masyarakat yang ingin mempelajari Islam
Karena itu, hal ini maka dibutuhkan adanya suatu sistem yang mewadahi orang-orang yang ingin menggali ilmu diniyah secara lebih dalam.
Urgensi eksistensi ITSAR ini lebih dipertegas lagi dengan perlunya sistem pembelajaran Islam dengan metode dakwah fardiyah dan sistem yang berupaya menggambarkan lingkungan yang Islami bagi masyarakat yang hendak mempelajari Islam secara utuh - yang selama ini belum ada dalam masyarakat SMP ini.
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi dalam berbagai sisi. Dan yang selama ini diasah adalah dalam bangku sekolah sebagian besar hanyalah potensi problem solving terhadap soal-soal. Karena itu dibutuhkan adanya wadah lain untuk mengasah sisi-sisi potensinya yang lain. (kepemimpinan, sosialisasi dengan manusia lain, komunikasi, kreatifitas, dll) ITSAR berusaha mewadahi kebutuhan ini.
4. Bagi orang-orang yang menyadari wajibnya berjuang untuk Islam
Kewajiban perjuangan Islam tidak mungkin dapat ditunaikan secara individu. Maka perlu adanya sebuah jamaah yang memadukan potensi semua individu untuk memperkuat tugas memikul kewajiban yang berat tersebut.
Selain itu suatu organisasi resmipun dibutuhkan dalam perjuangan Islam guna memudahkan geraknya.
ITSAR bukanlah lembaga lkal yang memiliki tujuan-tujuan yang sempit. Tetapi berusaha juga untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam perjuangan Islam secara keseluruhan. Salah satu kontribusi yang diusahakan adalah berupaya membangun tandzim (struktur) haraki perjuangan Islam yang besar dari segi kualitas dan kuantitas.
Membangun tandzim haraki berarti ITSAR berupaya mempersatukan para pejuang Islam dan mengorganisasinya untuk tujuan perjuangan Islam. Atas landasan ini maka perjuangan ITSAR menghendaki adanya komitmen sampai akhir hayat. Jangan hendaknya terjadi komitmen secara temporal yang berakhir pada masa tertentu. Atau komitmen dalam kondisi tertentu yang berakhir dengan hilangnya kondisi tersebut. Komitmen ini hendaknya merupakan komitmen yang lestari yang tidak diakhiri dengan pembelotan atau pengunduran diri hingga orang yang berkomitmen itu menemui Rabb-Nya.
Meningkatkan kualitas berarti ITSAR berupaya mempersiapkan mad'u baik dalam segi fikriyah (pemahaman akan Islam), ghirah (semangat keislaman), maupun potensi sehingga siap memenuhi tuntutan perjuangan Islam.
Meningkatkan kualitas berarti ITSAR senantiasa berupaya agar semakin banyak orang-orang yang bergabung dalam perjuangan dakwah ini.
Posted by media itsar | Posted in SOP Kaderisasi ITSAR
Sebagai sebuah pabrik Kader ITSAR telah menerapkan sebuah QC untuk menjaga kualitas kader-kader yang dicetaknya. QC ini dibuat agar setiap bentuk pembinaan mengikuti standar yang sudah dibuat. Dengan begitu akan mudah mengukur tingkat keberhasilan ITSAR dalam mencetak kader-kader berkualitas. Tulisan ini dicopas dari buku rahasia dewan materi ITSAR. Karena sudah lama dibuatnya, jadi rasanya sudah jadi rahasia umum diantara Kader-kader ITSAR. Dan kali ini, saya membocorkannya buat anda! (wew, kayak rahasia resep masakan terkenal aja ya? :) Sebuah rumusan Pembinaan ITSAR yang susah payah digodok oleh para pendahulu ITSAR.
PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DALAM KADERISASI ITSAR.
1. TEAM WORK KEPANITIAAN PKI (Pembentukan Kader ITSAR) HARUS MENUNJUKKAN KETELADANAN (Dan INTEGRITAS)
Bila sikap kita sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut, berarti kita memiliki integritas. integritas juga berarti melakukan hal yang kita harapkan agar dilakukan orang lain. Bila pada PKI ini kita memasukkan suatu kegiatan pada pelajaran tantangan di lapangan, kita mencobanya. Bila kita memasukkan unsur materi pada kurikulum, kita mempelajarinya.
Berbuat sesuai harapan yang kita tentukan bagi orang lain, maka kemungkinan besar mereka akan mengikutinya. Bertekadlah untuk melakukan hal-hal yang Anda harapkan dilakukan orang lain. Berilah Contoh.
Jika kita mengharapkan adik-adik memiliki inisiatif untuk melakukan pekerjaan, maka kita tidak memiliki integritas jika kita sendiri tidak pernah mengusulkan suatu ide pada program PKI ini.
Jika kita mengharapkan adik-adik memiliki jiwa disiplin, maka kita tidak memiliki integritas jika kita tidak datang sebelum acara dimulai.
Jika kita tidak menunjukkan integritas kita selama di PKR ini, maka adik-adik juga akan menyimpulkan bahwa nilai-nilai yang kita tanamkan pada mereka hanya berlaku selama acara PKI saja, dan tidak diluar itu. Mereka akan beranggapan bahwa mereka hanya perlu datang tepat waktu di PKI saja, dll.
2. PKI Harus mampu menciptakan Sistem
Selama ini adik-adik hanya berada dalam sistem Islam selama 2 jam perminggunya lewat kegiatan permentoringan ITSAR. Bagaimana mungkin bisa lahir kader-kader Islam yang berkualitas jika pensibghohan hanya diberi jatah 2 jam selama seminggu??
Sistem yang kita masuki akan sangat-sangat mempengaruhi percepatan diri kita. Maka barangsiapa ingin memiliki percepatan diri yang baik untuk menjadi unggul, maka harus mencari sistem, lingkungan atau teman-teman yang berkualitas.
Sistem yang memiliki keunggulan lebih dari standar biasa, lingkungan yang memuliakan perilaku yang terjaga, teman yang memiliki kehalusan budi pekerti yang tinggi. Jika kita masuk dalam sistem seperti ini, maka imbasnya adalah pada diri kita jua. Percepatan kita akan otomatis terkontrol untuk menjadi unggul dan bermutu. Jangan jadi kupu-kupu biasa, jadilah kupu-kupu yang terbang di dalam pesawat jet.
Sistem seperti inilah yang ingin kita ciptakan di ITSAR. Jika ITSAR telah menjadi sistem yang unggul, maka ini akan sangat membantu kita untuk membina adik-adik ITSAR. Energi yang kita keluarkan untuk membinapun Insya Allah menjadi lebih sedikit.
3. PKI "BUKAN HANYA MENUNJUKKAN, TETAPI JUGA MENJADIKAN"
Kita tidak hanya menerangkan bagaimana mereka mencapai tujuan, tetapi kita bimbing langsung untuk mencapai tujan tersebut.
4. METODE-METODE YANG DIGUNAKAN PADA PKI HARUS BERVARIASI DAN EFEKTIF
Manusia akan mengingat banyak informasi dengan sangat baik bila informasi tersebut didapat dengan metode-metode yang berbeda. Cukup dengan mengingat metodenya, ia juga otomatis akan megingat informasi apa yang didapat dari metode tersebut. Untuk metode yang sama, diusahakan adanya variasi tempat pelaksanaan metode.
5. METODE YANG DIGUNAKAN SEOPTIMAL MUNGKIN DAPAT MENGANDUNG LEBIH DARI SATU MATERI
Karena banyaknya nilai-nilai yang ingin kita transferkan pada adik-adik kita
6. JANGAN TERPERANGKAP DALAM METODE
Fokus pada tujuan !!! banyak trainer yang gagal menyampaikan suatu nilai karena mereka hanya melaksanakan metode saja tanpa mengerti apa sasaran dari metode itu.
7. PESERTA HARUS SENANTIASA TERMOTIVASI, KARENA ITU :
Rumusan Motivasi :
i) Motivasi memerlukan penghargaan
ii) Berpartisipasi menggugah motivasi
Karena itu setiap peserta semaksimal mungkin mengambil bagian secara penuh dalam kegiatan
iii) Kemajuan diri menggugah motivasi
iv) Tantangan memotivasi hanya jika ada peluang
v) Kesadaran menjadi anggota sebuah kelompok memotivasi
Penghambat Motivasi :
(i) Opini negatif
(ii) Perasaan "tidak ada masa depan di sini"
(iii) Merasa diri tidak penting
(iv) Tidak tahu apa yang terjadi
8. POLA TAHAP PEMBINAAN PKI :
i) PENYADARAN
ii) AJAKAN
iii) SURUHAN
iv) PAKSAAN
9. SETIAP PEMBINA dan PANITIA HARUS PAHAM DENGAN MATERI PKI
Sesempurna apapun materi yang disiapkan, yang paling menentukan transfer materi tersebut adalah pembina dan panitia yang terjun ke lapangan kaena merekalah yang akan sering berinteraksi dengan peserta !! Pembina dan panitialah yang akan menciptakan lingkungan peserta. Peserta hanya menyerap informasi 20% dari apa yang mereka dengar, tetapi menyerap hingga 50% informasi yang mereka lihat. Oleh karena itu, setiap pembina dan panitia harus faham dengan materi PKI agar suasana lingkungan yang mereka ciptakan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam materi PKI ini.
10. HATI-HATI DALAM MENERAPKAN DISIPLIN DAN TEKANAN !!! JANGAN SAMPAI DISIPLIN DAN TEKANAN INI JUSTRU MEMATIKAN KEBERANIAN DAN KREATIVITAS PESERTA
Di satu sisi kita harus menerapkan disiplin pada diri peserta, tetapi di sisi lain, kita juga harus membangun peserta menjadi kader yang berani mengeluarkan ide dan melaksanakan ide tersebut. Dan ini akan sulit tercapai jika kita tidak hati-hati dalam menerapkan disiplin dan tekanan, karena nantinya akan merasa apa yang dilakukannya kemungkinan besar salah, mereka akan memilih tidak melakukan apa-apa, yang penting diri mereka aman. INI TIDAK BOLEH TERJADI !!!
Teruskan membaca...
PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN DALAM KADERISASI ITSAR.
1. TEAM WORK KEPANITIAAN PKI (Pembentukan Kader ITSAR) HARUS MENUNJUKKAN KETELADANAN (Dan INTEGRITAS)
Bila sikap kita sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut, berarti kita memiliki integritas. integritas juga berarti melakukan hal yang kita harapkan agar dilakukan orang lain. Bila pada PKI ini kita memasukkan suatu kegiatan pada pelajaran tantangan di lapangan, kita mencobanya. Bila kita memasukkan unsur materi pada kurikulum, kita mempelajarinya.
Berbuat sesuai harapan yang kita tentukan bagi orang lain, maka kemungkinan besar mereka akan mengikutinya. Bertekadlah untuk melakukan hal-hal yang Anda harapkan dilakukan orang lain. Berilah Contoh.
Jika kita mengharapkan adik-adik memiliki inisiatif untuk melakukan pekerjaan, maka kita tidak memiliki integritas jika kita sendiri tidak pernah mengusulkan suatu ide pada program PKI ini.
Jika kita mengharapkan adik-adik memiliki jiwa disiplin, maka kita tidak memiliki integritas jika kita tidak datang sebelum acara dimulai.
Jika kita tidak menunjukkan integritas kita selama di PKR ini, maka adik-adik juga akan menyimpulkan bahwa nilai-nilai yang kita tanamkan pada mereka hanya berlaku selama acara PKI saja, dan tidak diluar itu. Mereka akan beranggapan bahwa mereka hanya perlu datang tepat waktu di PKI saja, dll.
2. PKI Harus mampu menciptakan Sistem
Selama ini adik-adik hanya berada dalam sistem Islam selama 2 jam perminggunya lewat kegiatan permentoringan ITSAR. Bagaimana mungkin bisa lahir kader-kader Islam yang berkualitas jika pensibghohan hanya diberi jatah 2 jam selama seminggu??
Sistem yang kita masuki akan sangat-sangat mempengaruhi percepatan diri kita. Maka barangsiapa ingin memiliki percepatan diri yang baik untuk menjadi unggul, maka harus mencari sistem, lingkungan atau teman-teman yang berkualitas.
Sistem yang memiliki keunggulan lebih dari standar biasa, lingkungan yang memuliakan perilaku yang terjaga, teman yang memiliki kehalusan budi pekerti yang tinggi. Jika kita masuk dalam sistem seperti ini, maka imbasnya adalah pada diri kita jua. Percepatan kita akan otomatis terkontrol untuk menjadi unggul dan bermutu. Jangan jadi kupu-kupu biasa, jadilah kupu-kupu yang terbang di dalam pesawat jet.
Sistem seperti inilah yang ingin kita ciptakan di ITSAR. Jika ITSAR telah menjadi sistem yang unggul, maka ini akan sangat membantu kita untuk membina adik-adik ITSAR. Energi yang kita keluarkan untuk membinapun Insya Allah menjadi lebih sedikit.
3. PKI "BUKAN HANYA MENUNJUKKAN, TETAPI JUGA MENJADIKAN"
Kita tidak hanya menerangkan bagaimana mereka mencapai tujuan, tetapi kita bimbing langsung untuk mencapai tujan tersebut.
4. METODE-METODE YANG DIGUNAKAN PADA PKI HARUS BERVARIASI DAN EFEKTIF
Manusia akan mengingat banyak informasi dengan sangat baik bila informasi tersebut didapat dengan metode-metode yang berbeda. Cukup dengan mengingat metodenya, ia juga otomatis akan megingat informasi apa yang didapat dari metode tersebut. Untuk metode yang sama, diusahakan adanya variasi tempat pelaksanaan metode.
5. METODE YANG DIGUNAKAN SEOPTIMAL MUNGKIN DAPAT MENGANDUNG LEBIH DARI SATU MATERI
Karena banyaknya nilai-nilai yang ingin kita transferkan pada adik-adik kita
6. JANGAN TERPERANGKAP DALAM METODE
Fokus pada tujuan !!! banyak trainer yang gagal menyampaikan suatu nilai karena mereka hanya melaksanakan metode saja tanpa mengerti apa sasaran dari metode itu.
7. PESERTA HARUS SENANTIASA TERMOTIVASI, KARENA ITU :
Rumusan Motivasi :
i) Motivasi memerlukan penghargaan
ii) Berpartisipasi menggugah motivasi
Karena itu setiap peserta semaksimal mungkin mengambil bagian secara penuh dalam kegiatan
iii) Kemajuan diri menggugah motivasi
iv) Tantangan memotivasi hanya jika ada peluang
v) Kesadaran menjadi anggota sebuah kelompok memotivasi
Penghambat Motivasi :
(i) Opini negatif
(ii) Perasaan "tidak ada masa depan di sini"
(iii) Merasa diri tidak penting
(iv) Tidak tahu apa yang terjadi
8. POLA TAHAP PEMBINAAN PKI :
i) PENYADARAN
ii) AJAKAN
iii) SURUHAN
iv) PAKSAAN
9. SETIAP PEMBINA dan PANITIA HARUS PAHAM DENGAN MATERI PKI
Sesempurna apapun materi yang disiapkan, yang paling menentukan transfer materi tersebut adalah pembina dan panitia yang terjun ke lapangan kaena merekalah yang akan sering berinteraksi dengan peserta !! Pembina dan panitialah yang akan menciptakan lingkungan peserta. Peserta hanya menyerap informasi 20% dari apa yang mereka dengar, tetapi menyerap hingga 50% informasi yang mereka lihat. Oleh karena itu, setiap pembina dan panitia harus faham dengan materi PKI agar suasana lingkungan yang mereka ciptakan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam materi PKI ini.
10. HATI-HATI DALAM MENERAPKAN DISIPLIN DAN TEKANAN !!! JANGAN SAMPAI DISIPLIN DAN TEKANAN INI JUSTRU MEMATIKAN KEBERANIAN DAN KREATIVITAS PESERTA
Di satu sisi kita harus menerapkan disiplin pada diri peserta, tetapi di sisi lain, kita juga harus membangun peserta menjadi kader yang berani mengeluarkan ide dan melaksanakan ide tersebut. Dan ini akan sulit tercapai jika kita tidak hati-hati dalam menerapkan disiplin dan tekanan, karena nantinya akan merasa apa yang dilakukannya kemungkinan besar salah, mereka akan memilih tidak melakukan apa-apa, yang penting diri mereka aman. INI TIDAK BOLEH TERJADI !!!
Kaderisasi ITSAR adalah sebuah program untuk mempersiapkan binaan-binaan ITSAR khususnya agar siap dan mampu menjadi pengurus ITSAR yang ideal. Sedangkan untuk umumnya, Kaderisasi ITSAR ini diharapkan dapat menghasilkan ITSAR yang bermentalitas kader sebagai penerus estafet perjuangan Islam guna menegakkan kalimatullah.
Dipilihnya kata 'kader' disini adalah karena mengingat padat dan dalamnya pengertian dari makna seorang kader, yaitu orang yang :
Jadi secara singkat, seorang kader adalah orang yang unggul, dia tidak terbawa oleh pengaruh buruk lingkungan, tetapi justru dialah yang mempengaruhi lingkungannya agar senantiasa meningkatkan keimanan dan amal shaleh.
Kata JJ: (*disesuaikan sedikit tanpa menghilangkan konteks utama)
PKI merupakan salah satu agenda penting ITSAR, pentingnya PKI ini dilakukan BUKAN karena PKI ini menjadi tradisi di ITSAR, tetapi karena dengan PKI ini kita akan mempersiapkan adik-adik kita untuk melanjutkan estafet perjuangan Islam, dan juga untuk melanjutkan estafet perjuangan ITSAR.
Dengan PKI inilah kita akan membentuk adik-adik kita menjadi jiwa-jiwa yang bermentalitas kader, yang dengan usaha kerasnya, dengan do'anya, dan dengan ketawakalannya, mereka kita harapkan menjadi jiwa yang mampu membendung badai kemunkaran, jiwa yang mampu menerangi lngkungannya dengan cahaya Islam, jiwa yang tidak mengikuti arus lingkungannya tetapi jiwa yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan lingkungannya pada Islam.
Teruskan membaca...
Dipilihnya kata 'kader' disini adalah karena mengingat padat dan dalamnya pengertian dari makna seorang kader, yaitu orang yang :
- Memiliki kualitas yang LEBIH daripada manusia lainnya, baik dalam hal ketakwaan dan ilmu; wawasan dan pemahaman; skill (keterampilan); visi, loyalitas, disiplin dan komitmen; maupun dalam hal semangat
- Mampu mempengaruhi dan menjadi penggerak di lingkungannya, baik dikarenakan memiliki jiwa kepemimpinan [kemampuan mempengaruhi (karena wibawa, pengetahuan atau dapat melakukan komunikasi) dan mengkoordinasikan untuk mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya mencapai tujuan] ataupun dikarenakan keteladanannya
- Mampu membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif yang ada di lingkungannnya.
Jadi secara singkat, seorang kader adalah orang yang unggul, dia tidak terbawa oleh pengaruh buruk lingkungan, tetapi justru dialah yang mempengaruhi lingkungannya agar senantiasa meningkatkan keimanan dan amal shaleh.
Kata JJ: (*disesuaikan sedikit tanpa menghilangkan konteks utama)
PEMBENTUKAN KADER ITSAR (PKI ~ halah singkatannya gak pas banget)
PKI merupakan salah satu agenda penting ITSAR, pentingnya PKI ini dilakukan BUKAN karena PKI ini menjadi tradisi di ITSAR, tetapi karena dengan PKI ini kita akan mempersiapkan adik-adik kita untuk melanjutkan estafet perjuangan Islam, dan juga untuk melanjutkan estafet perjuangan ITSAR.
Dengan PKI inilah kita akan membentuk adik-adik kita menjadi jiwa-jiwa yang bermentalitas kader, yang dengan usaha kerasnya, dengan do'anya, dan dengan ketawakalannya, mereka kita harapkan menjadi jiwa yang mampu membendung badai kemunkaran, jiwa yang mampu menerangi lngkungannya dengan cahaya Islam, jiwa yang tidak mengikuti arus lingkungannya tetapi jiwa yang mampu mempengaruhi dan mengarahkan lingkungannya pada Islam.
Langganan:
Postingan (Atom)