Posted by media itsar | Posted in SMP 2 (KRM MIftahul Huda)
(kenapa judulnya ko kaya sebuah produk mi instan gitu ya? Hehe)
Orang-orang sering bilang ‘Jadilah SuperMAN, atau SuperTEAM’ atau juga kadang menjadikan sebutan ibunya SuperMOM, dll. Terus saya ubah dikit katanya, jadi SUPER-ME. Hehe. Rada maksa sih. ‘Me’ di sini digunakan untuk meyakinkan bahwa ‘saya’ pun bisa menjadi seseorang yang SUPER (kalo pake kata Super-woman asa gimanaa gituu. ;p)
Wajar setiap orang ingin dirinya menjadi seorang yang super. Terbukti dengan Anda masuk SMP favorit, SMA favorit. Orang yang tak bisa masuk sekolah favorit pun, banyak yang mengusahakan ketika kelas 2/3 untuk pindah. Karena jaminannya: UNIVERSITAS UNGGULAN. Teteh mentor saya sampai bilang, “sejak kapan sih kita mempersiapkan SPMB? Ya sejak kecil, saat kita memilih masuk SD mana. Itu gerbang awal persiapan kita mempersiapkan masa depan.”
Apa hubungannya universitas dengan super-me? Ada dong, tentu. Kalo saya tanya anak-anak FK, “kenapa sih kalian ingin masuk FK?”. Jawabannya beragam, ada yang bilang ‘ingin meneruskan usaha keluarga’ yang dari kakek sampe cucu jadi dokter semua, atau justru kebalikannya ‘ingin jadi dokter pertama di keluarga’, ingin buat rumah sakit sendiri, ingin bisa bermanfaat untuk orang lain, dll. Seolah semuanya ingin jadi yang super. SUPER-KAYA, SUPER-MENARIK. Iya dong, siapa yang mau susah-susah masuk FK, belajar anatomi sampe botak kalo ga ingin jadi dokter yang sukses? Siapa yang mau susah-susah masuk tekhnik ITB, belajar fisika sampe tercengang kalo ga ingin jadi insinyur yang handal? Kalo pake logika seolah seperti itu. Ngapain kuliah kalo ga ingin jadi seseorang yang sukses kelak.
Tapi..kenyataannya, banyak orang yang sudah diberikan kesempatan oleh Allah masuk fakultas yang diinginkan, tetapi tidak dioptimalkan dengan baik. Susah-susah masuk FK 6 juta lewat SNMPTN, beratus-ratus juta lewat SMUP, atau masuk ITB berpuluh-puluh juta lewat USM, tapi akhirnya malah memberikan kekecewaan. Pada orang tua yang memberi biaya, pada teman-teman yang memberi support. Banyak kasus, setelah masuk, tidak belajar dengan sungguh-sungguh, sibuk berorganisasi, drop-out atau semacamnya. Apakah keinginan yang menggebu dulu saat sibuk les sana situ, luntur sekejap setelah nama kita sudah terpampang di deretan nama mahasiswa baru? Seolah lega, dengan masuk saja kita akan menjadi orang yang berhasil.
Salah tentu. Tantangan terbesarnya justru ketika sudah masuk. Di FK, banyak mahasiswa yang tertekan di tahun pertama. Beban akademis yang tinggi, adaptasi dengan cara belajar yang baru. Setumpuk bahan kuliah yang mesti dihapalkan, bahasa Inggris lagi. Universitas lain pun demikian. Ada teman saya yang IP nya pun bahkan tidak mencapai angka 1.
Menjadi orang yang Super, bukan berarti berhenti pada satu step keberhasilan kita –ketika diterima di jurusan yang kita inginkan-. Ada banyak step lain, yang mungkin lebih berat dan lebih menantang, yaitu: BELAJAR dengn sungguh-sungguh. Bila alasan kita tak bisa belajar dengan sungguh-sungguh adalah karena alasan da’wah, bukankan da’wah pun ada yang namanya da’wah profesi? Da’wah lewat profesi kita masing-masing. Dokter yang da’i, insinyur yang da’i, guru yang da’i. bukankah itu bisa dicapai saat kita professional dalam bidang kita masing-masing, dengan belajar dengan baik.
Maka, menjadi orang yang super, napas sabarnya harus panjang. Sabar atas jalan yang panjang. Sabar atas ikhtiar yang panjang. Berikhtiar dengan baik di step pertama: UN dan UAS, lalu step selanjutnya: SNMPTN, lalu step selanjutnya: belajar dengan SUNGGUH-SUNGGUH saat sudah diterima. Bila belum diberikan kesempatan tahun ini, pastikan napas sabar kita panjang dengan setia pada cita-cita dan berikhtiar untuk kesempatan di tahun selanjutnya.
Don’t try to give up, and don’t give up to try. Bila kerja-kerja kita untuk Allah, berarti itu adalah kerja-kerja yang terbaik. Bahwa salah satu bukti ke-Islam-an kita adalah berikhtiar dengan sungguh-sungguh, sampai akhir. Maka biarkan ikhtiar kita sampai pada ujung akhirnya.
SEMANGAT!! Sure, you can do it! ^^v
ITSARPIRATION TEAM.
berbagi dan menghadirkan inspirasi.
Comments (0)
Posting Komentar
Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.