"PESAN"
Hari ini aku lihat kembaliWajah-wajah halus yang kerasYang berbicara tentang kemerdekaanDan demokrasiDan bercita-citaMenggulingkan tiranAku mengenali merekaYang tanpa tentaraMau berperang melawan diktatordan yang tanpa uangmau memberantas korupsiKawan-kawanKuberikan padamu cintakuDan maukah kau berjabat tanganSelalu dalam hidup ini?
18 Agustus 1973, Sinar Harapan
-Soe Hok Gie-
"TENTANG KEMERDEKAAN"
Kita semua adalah orang yang berjalan dalam barisan yang tak pernah berakhir,Kebetulan kau baris di muka dan aku di tengahDan adik-adikku di belakang,Tapi satu tugas kita semua,Menanamkan benih-benih kejantanan yang telah kau rintis.....Kita semua adalah alat dari arus sejarah yang besarKita adalah alat dari derap kemajuan semua;Dan dalam berjuang kemerdekaan begitu mesra berdegupSeperti juga perjalanan di sisi penjara
Kemerdekaan bukanlah soal orang-orang yang iseng dan pembosanKemerdekaan adalah keberanian untuk berjuangDalam derapnya, dalam desasnya, dalam raungnya kita adalah manusia merdekaDalam matinya kita semua adalah manusia terbebas
-Soe Hok Gie-
Lalu kemudian.....
"KEPADA PEJUANG-PEJUANG LAMA"
Biarlah mereka yang ingin dapat mobil, mendapatkannya.Biarlah mereka yang ingin dapat rumah, mengambilnya.Dan datanglah kau manusia-manusiaYang dahulu menolak, karena takut ataupun ragu
Dan kita, para pejuang lama.Yang telah membawa kapal ini keluar dari badaiYang berani menempuh gelombang (padahal pelaut-pelaut lain takut)(Kau tentu masih ingat suara-suara di belakang..."mereka gila")Hai, kawan-kawan pejuang lama.Angkat beban-beban tua, sandal-sandal kita, sepeda-sepeda kitaBuku-buku kita atau pun sisa-sisa makanan kitaDan tinggalkan kenang-kenangan dan kejujuran kita.Mungkin kita ragu sebentar (ya, kita betah dan cinta padanya)
Tempat kita, petualang-petualang masa depan dan pemberontak-pemberontak rakyatDi sana...Di tengah rakyat, membina kapal-kapal baru untuk tempuh gelombang baru.Ayo, mari kita tinggalkan kapal iniBiarlah mereka yang ingin pangkat menjabatnyaBiarlah mereka yang ingin mobil mendapatnyaBiarlah mereka yang ingin rumah mengambilnyaAyo,Laut masih luas, dan bagi pemberontak-pemberontak tak ada tempat di kapal ini.
19 Desember 1965
-Soe Hok Gie-
Dan tentang yang satu ini...
"MANDALAWANGI-PANGRANGO"
Sendja ini, ketika matahari turunke dalam djurang-djurangmuaku datang kembalike dalam ribaanmu, dalam sepimudan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbitjaratentang manfaat dan gunaaku bitjara padamu tentang tjinta dan keindahandan aku terima kau dalam keberadaanmuseperti kau terima daku
aku tjinta padamu, Pangrango jang dingin dan sepisungaimu adalah njajian keabadian tentang tiadahutanmu adalah misteri segalatjintamu dan tjintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuanmenjelimuti MandalawangiKau datang kembalidan bitjara padaku tentang kehampaan semua
"hidup adalah soal keberanian,menghadapi jang tanda tanjatanpa kita bisa mengerti, tanpa bisa kita menawarterimalah, dan hadapilah"
dan antara ransel-ransel kosongdan api unggun jang membaraaku terima itu semuamelampaui batas-batas hutanmu,melampaui batas-batas djurangmuaku tjinta padamu Pangrangokarena aku tjinta pada keberanian hidup
Djakarta, 19 Juli 1966
-Soe Hok Gie-
dan masih banyak lagi...^^
dan sedikit intermezzo:::
Dan satu hal lagi...
Saya mimpi tentang sebuah dunia,Dimana ulama? buruh dan pemuda,Bangkit dan berkata?Stop semua kemunafikan,Stop semua pembunuhan atas nama apapun.
Dan para politisi di PBB,Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu, dan beras,Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,Dan lupa akan diplomasi.
Tak ada lagi ras benci pada siapapun,Agama apa pun, rasa apa pun, dan bangsa apa pun,
Dan melupakan perang dan kebencian,dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.
Tuhan?Saya mimpi tentang dunia tadi,Yang tak pernah akan datang.
Salem, 29 Oktober 1968
-Soe Hok Gie-
Kesimpulannya...
(hari pun menjadi malamKulihat semuanya menjadi muramWajah-wajah yang tidak kita kenal berbicaraDalam bahasa yang kita tidak mengertiSeperti kabut pagi itu)
manisku, aku akan jalan terusmembawa kenangan-kenangan dan harapan-harapanbersama hidup yang begitu biru
Selasa, 1 April 1969, Sebuah tanya
-Soe Hok Gie-
TAMAT
Lalu saya pun mulai sedikit berfikir, dan sedikit mulai mengerutkan dahi...nah ini dia jawabannya...
"...Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Alloh. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali."
(QS Hud:88)
Comments (0)
Posting Komentar
Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.