Nisa Al-Banna: Palestina

Posted by media itsar | Posted in


saya copy paste (copas) dari era muslim..
bagus banget artikel nya..
bagaimana gimana tentang, antara jihad n palestina..
baca deh, insyaAllah bermanfaat...

Setengah bulan sudah berlalu, namun berbagai kebiadaban dan
kesewenag-wenangan terus dilakukan oleh musuh Allah swt, Zionis Israel,
terhadap kaum muslimin di Gaza, Palestina dengan korban meninggal
(syahid) sudah hampir mendekati angka 900 jiwa.

Kota Gaza terus dikepung oleh tentara-tentara Zionis dan dibombardir
dengan berbagai persenjataan berat baik dari darat maupun udara
sepanjang siang dan malam. Pengepungan ini juga mengakibatkan penduduk
Gaza medapatkan kesulitan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.
Mereka kesulitan mendapatkan air bersih, makanan, bahan bakar,
obat-obatan atau alat penghangat.


Penderitaan kaum muslimin Gaza semakin berat dengan ditutupnya seluruh
pintu masuk kota, baik yang ada dibawah kekuasaan Zinois maupun yang
berada dibawah wewenang negara-negara Arab sekitarnya. Mereka bagaikan
berada di sebuah penjara besar yang menanti eksekusi dari musuh-musuh
Allah.

Saat ini Allah swt telah menjadikan bumi Gaza, Palestina sebagai bumi
jihad kaum muslimin yang akan semakin disuburkan dengan darah para
syuhada umat ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para leluhur dan
pendahulu mereka.

Untuk itu wajib ain bagi setiap muslim di Gaza mempertahankan diri dan
mengangkat izzah islam dan kaum muslim dengan berjihad di jalan Allah
swt melawan para tentara Zionis bahkan para ulama fiqih mengatakan
apabila musuh telah menguasai kota sepenuhnya maka kewajiban jihad juga
dikenakan terhadap para wanita dan anak-anak walau tanpa terlebih dahulu
meminta izin dari suami atau ayah mereka.

مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُم مِّنَ الأَعْرَابِ أَن
يَتَخَلَّفُواْ عَن رَّسُولِ اللّهِ وَلاَ يَرْغَبُواْ بِأَنفُسِهِمْ عَن
نَّفْسِهِ

Artinya : “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang
Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih
mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul,” (QS. At Taubah :
120)



انْفِرُواْ خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُواْ بِأَمْوَالِكُمْ
وَأَنفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ
تَعْلَمُونَ

Artinya : “Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun
berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At
Taubah : 41)

Didalam menafsirkan ayat diatas, Imam Al Qurthubi mengatakan bahwa jihad
menjadi fardhu ‘ain apabila musuh telah berhasil menguasai suatu
daerah. Apabila keadaan seperti itu maka wajib bagi seluruh penduduk
daerah itu untuk berangkat jihad dan keluar menghadapi mereka baik
dengan perasaan ringan maupun berat, baik dia seorang pemuda,
kakek-kakek, setiap orang yang memiliki kemampuan, seorang anak tanpa
perlu izin dari ayahnya atau seorang anak yang memang tidak memiliki
ayah lagi dan tidak boleh seorang pun yang memiliki kesanggupan
berangkat kemudian \menghindar dari jihad.

Apabila para penduduk kota itu tidak memiliki kesanggupan untuk
menghadapi musuh maka kewajiban itu dibebankan pula kepada orang-orang
yang berada di daerah-daerah yang bertetangga dengannya untuk berangkat
jihad membantu para penduduk kota yang sedang diserang itu sehingga
mereka mengetahui bahwa ditengah-tengah mereka masih ada kekuatan yang
siap membantu dan mempertahan diri mereka terhadap musuh.

Demikian pula bagi setiap orang yang mengetahui bahwa mereka adalah
orang-orang yang tak berdaya menghadapi musuh dan mengetahui bahwa
dirinya memiliki kesanggupan mendatangi dan menolong mereka maka wajib
atasnya untuk berangkat jihad, karena seluruh kaum muslimin adalah
tangan bagi yang lainnya sehingga jika ada orang-orang di suatu daerah
telah menegakan jihad untuk mengusir musuh yang menduduki daerah itu
maka kewajiban ini gugur bagi orang-orang muslim yang lainnya.
Seandainya musuh datang mendekati negeri islam dan belum sempat
memasukinya maka wajib bagi penduduk negeri itu keluar mengusirnya untuk
memenangkan agama Allah, menjaga generasi, melindungi daerah,
menghinakan musuh dan tidak ada perbedaan dalam hal ini. (al Jami’i li
Ahkamil Qur’an juz VIII hal 487)

Syeikh Yusuf al Qaradhawi dalam sebuah khutbah jum’at di Doha, awal
januari lalu mengatakan bahwa umat islam wajib menghadapi para tentara
Israel. Kewajiban pertama dibebankan kepada penduduk setempat yaitu
orang-orang Palestina saat ini, kemudian orang-orang di sekitarnya
kemudian orang-orang setelahnya sehingga kewajiban jihad ini akan
mencakup seluruh dunia islam.

Beliau menambahkan,”Sesungguhnya orang-orang Palestina tidaklah memiliki
kesanggupan untuk melawan orang-orang Israel dengan persenjataan
nuklirnya dan kekuatan mereka yang didanai oleh Amerika.
Mereka—orang-orang Palestina—adalah orang-orang lemah yang tidak mampu
melawan persatuan mereka. Untuk itu umat islam harus berdiri bersama
mereka dengan memberikan bantuan, baik tentara, persenjataan, harta
hingga pemboikotan.”

Beliau mengatakan,’Sesungguhnya umat islam adalah umat yang saling
senasib sepenanggungan dalam setiap keadaan, baik senang maupun susah,
perang maupun damai. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya,
tidak mengkhianati, tidak menghinakan dan tidak merendahkannya. Wajib
bagi kaum muslimin untuk sebagian mereka mengokohkan sebagian yang
lainnya seperti satu tubuh. Islam tidak membolehkan anda hidup dalam
keadaan kenyang dan melupakan saudara-saudara anda.” Dia juga
menambahkan,”Didalam fiqih Islam disebutkan apabila seorang wanita
muslimah ditawan di sebelah timur maka wajib bagi orang-orang yang di
sebelah barat utnuk membantu membebaskannya.” (www.eslaah.net)

Suatu hal yang patut dibanggakan adalah munculnya solidaritas kaum
muslimin dunia, termasuk di Indonesia, terhadap permasalahan yang sedang
dihadapai saudara-saudara mereka di Gaza, Palestina. Mereka mengecam
berbagai aksi biadab yang dilakukan para tentara Zionis dan pada saat
yang sama mereka menunjukkan keprihatinan yang mendalam terhadap
penderitaan kaum muslimin di Gaza.

Mereka menunjukkan bahwa islam tidaklah dibatasi oleh wilayah, warna
kulit, suku bangsa atau bahasa karena islam adalah agama Allah yang
mengikat seluruh umatnya dengan dua kalimat syahadat. Berbagai aksi
mendukung perjuangan rakyat Palestina terus dilakukan mulai dari doa
bersama, shalat ghaib, pengumpulan dana bantuan, pengiriman obat-obatan
dan tim medis hingga para sukarelawan yang siap diberangkatkan untuk
berjihad di bumi Palestina. Sebuah suasana yang harus senantiasa kita
syukuri.

Dari Zaid bin Khalid bahwasanya Rasulullah saw telah
bersabda,”Barangsiapa yang mempersiapakan dirinya untuk berperang di
jalan Allah maka sesungguhnya dia telah berperang.” (HR Bukhori Muslim)

Jadi apa yang telah dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dunia dengan
berlatih untuk bisa diterjunkan ke medan jihad di Palestina adalah sudah
dianggap sebagai bagian dari jihad di jalan Allah swt.

Hal lain yang dibutuhkan bagi setiap orang yang ingin bejihad dijalan
Allah adalah meningkatkan rasa tawakal dan ridho dengan segala ketentuan
Allah swt atas dirinya dan bahwa segala musibah yang diterimanya adalah
atas kehendak-Nya yang tidak ada sesuatu pun bisa menghalanginya,
termasuk didalamnya luka ataupun gugur di medan pertempuran.

Jadi pengisian ilmu kebal kepada orang-orang yang berjihad di jalan
Allah tidaklah diperlukan bagi seseorang yang menginginkan syahid di
jalan Allah karena hal itu selain tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw
dan para sahabatnya juga akan mengurangi rasa tawakalnya kepada Allah
swt.

Sejarah pun membuktikan betapa Rasulullah saw pernah terluka hingga
patah giginya pada saat peperangan Uhud, Hamzah bin Abdul Mutthalib dan
Mush’ab bin Umair syahid dalam perang tersebut, Zaid bin Haritsah dan
Ja’far bin Abi Thalib syahid dalam perang Mu’tah serta para sahabat
lainnya banyak yang gugur ataupun terluka dalam berbagai peperangan.

Seorang muslim yang berjihad di jalan Allah merindukan untuk mati syahid
karena ini merupakan impian yang dinanti-nanti selama ini dikarenakan
besarnya karunia yang telah Allah sediakan didalamnya. Mereka akan
meghilangkan segala sesuatu yang akan bisa menghambatnya untuk
mendapatkan syahid di jalan Allah swt.

مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ
فَمِنْهُم مَّن قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا
تَبْدِيلًا

Artinya : “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati
apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada
yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan
mereka tidak merobah (janjinya).” (QS. Al Ahzab : 23)

Kholid bin Walid mengatakan didalam suratnya yang ditujukan kepada
pemimpin Parsia,”.. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia sungguh
aku akan mengirimkan suatu kaum (pasukan) yang mencintai kematian
sebagaimana kalian mencintai kehidupan.”

Semoga Allah swt segera mengirimkan bala bantuan-Nya kepada para
mujahidin Palestina dan menghancur leburkan kekuatan Zionis, Israel.
Amin


Wallahu A’lam


Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.