Syifa Syahzanan Sudrajat: Yang Sederhana yang Terlupakan

Posted by media itsar | Posted in




“Rabb, tolong selesaikan masalah ini dengan mudah…”
“Rabb, sembuhkan penyakit saya. Begitu sakit rasanya Rabb…”
“Rabb, tolong lunaskan hutang saya Rabb, jangan biarkan keluarga kami diusir dari rumah ini…”


Nah, note kali ini akan diambil berdasarkan kutipan diatas. Ingin tau lebih jelas? Stay at syifa’s note! (hhe)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Seringkali kita berdoa pada Allah baik itu soal rezeki, masalah, hutang, dan banyak lagi. Hal itu ngga salah, malah Allah tuh suka kepada hamba2nya yang berdoa, iya ga sahabat? Tapi apakah sahabat sekalian pernah mendengar sebuah cerita di bawah ini? Mungkin ada yang pernah dan ada yang belum. Yuk kita simak!



Suatu ketika ada seorang pulan (biar ga bosen) yang bertamasya ke tempatnya para malaikat bertugas. Ada tiga tempat disana. Di tempat pertama ia melihat banyak malaikat yang sibuk dengan tugasnya. Pulan pun bertanya kepada seorang malaikat, “Wahai malaikat, apakah gerangan yang sedang engkau lakukan disini?”. “Aku sedang menulis permintaan-permintaan daripada manusia yang ada di bumi,” jawab malaikat itu. Lalu pulan pun singgah ke tempat yang kedua. Di sana banyak sekali malaikat yang terlihat sangat sibuk akan tugasnya. Pulan pun bertanya kepada seorang malaikat, “Wahai malaikat, apakah gerangan yang sedang engkau lakukan disini?”. “Aku sedang mengabulkan doa-doa daripada manusia yang ada di bumi,” jawab malaikat itu. Lalu pulan pun singgah ke tempat yang terakhir. Ia heran, mengapa di tempat itu hanya ada seorang malaikat yang terlihat sedang menunggu sesuatu. Pulan pun bertanya, “Wahai malaikat, sesungguhnya apa yang sedang engkau kerjakan disini?”. Malaikat pun menjawab, “Aku disini sedang menunggu, menunggu ucapan terima kasih daripada manusia yang telah didengar doanya oleh para penjaga malaikat di tempat pertama, dan telah dikabulkan doanya di tempat yang kedua, tapi mereka tampak lupa akan nikmat yang telah Allah berikan,”



Masya Allah… Sahabat, kita sering berdoa dan meminta kepada Allah namun kita sendiri lupa mensyukurinya ketika semua doa itu dikabulkan. Sering pula ketika doa kita terkabulkan kita malah meminta lebih dan tidak mensyukuri apa yang telah diberikan. Astaghfirullahaladziim…


Di samping itu, masih banyak hal yang tidak kita sadari bahwa sebenarnya Allah sudah mengabulkan doa kita namun kita malah mengkufurinya. Contoh, kita meminta diberikan teguran dari Allah SWT. Kemudian, suatu waktu kita terkena penyakit cacar, sehingga orang lain tidak mau menyentuh kita. Pada saat itu kita malah menyalahkan Allah. “Ya Allah, kenapa Engkau memberikan penyakit ini padaku? Kenapa tidak orang lain saja? Teman-temanku malah menjauhi aku kan?!”. Padahal ia sendiri yang meminta bahwa ia ingin diberikan teguran ketika ia berbuat suatu kesalahan. Dan ketika teguran itu datang ia malah menyalahkan Allah.


Coba untuk renungkan dan tafakuri ketika kita dihadapkan dengan masalah seperti diatas. “(Kenapa ya aku diberikan penyakit seperti ini? Mungkinkah ada kesalahan yang telah kuperbuat? Apakah ini teguran dari Allah?)”. Telusuri…telusuri…dan telusuri kesalahan demi kesalahan yang telah kita perbuat. “(Oh ya, mungkin ini karena aku kurang menjaga jarak dengan ikhwan, atau karena jarang mandi mungkin? Wah! Bisa jadi aku mengganggu suasana teman-temanku karena bau badanku ini? Waaa… Tapi… terima kasih Ya Allah sudah memberikan penyakit ini… Aku anggap ini sebagai teguran yang dapat membuatku menjadi lebih baik,)”.


Contoh kecil lain misal, mata kita dikencingi oleh kecoa, hingga mata kita bengkak. Kita malah dendam sama kecoa itu dan bilang, “Euh, kecoa teh! Pipis ga liat-liat! Mata jadi bengkak gini kan! Awas kalo ketemu, saya kencingi lagi! (lho?)”. Kalau dipikir2 ngapain juga kita dendam ama kecoa? Kacape2. Kecoa mah ga punya otak kayak kita, ga bisa mikir kayak kita. Buat apa juga kecoa sengaja kencing di mata kita? Nyangka mata kita pispot? Ga usah dendam lah ama kecoa, tapi coba telusuri lagi ‘apa ada sesuatu dibalik kejadian itu?’. Yang punya dunia dan alam semesta ini kan Allah, Dia pun bisa menggerakkan semua makhluknya dengan sangat mudah. Sekarang coba kita fikirkan, “berarti yang menggerakkan kecoa itu Allah ya! Tapi untuk apa Allah menggerakkan kecoa itu untuk kencing di mata saya? Hmm, apa ini sebuah teguran?)”. Bisa jadi kan orang tersebut udah zina mata, sehingga Allah memberikan teguran lewat hal yang kecil tersebut. Dan bersyukurlah Allah masih memberikan teguran, itu berarti Allah masih sayang sama kita, dan bersyukurlah kita sadar atas hal kecil seperti itu, itu artinya Allah masih membukakan pintu hati kita. =)



Jadi, pelajaran yang dapat kita ambil:


Jangan pernah lupa untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan. ;)

Tafakurilah… Renungkanlah… setiap keadaan dari yang terkecil hingga yang terbesar, dan ambillah beribu2 hikmah di dalamnya, baik hikmah itu sekecil apapun dan sebesar apapun. Sehingga kita akan menjadi orang yang bersyukur di setiap keadaan, selalu memperbaiki diri agar lebih baik dan selalu berfikir positif! =D

Jangan pernah berfikir kalau Allah tuh udah ngecewain kita, sesungguhnya yang bikin kita kecewa, sedih, kesel, senang, juga bahagia adalah diri kita sendiri. ;)

Sadarilah, bahwa:
Allah Maha Mengetahui kehidupan hambaNya, hati hambaNya, kebutuhan hambaNya, bahkan yang tidak hambaNya ketahui sekalipun. Jadi jangan pernah berfikir bahwa kita itu kurang diperhatikan oleh Allah, apalagi merasa kurang diperhatikan oleh manusia. Untuk apa kita bersedih karena tidak diperhatikan oleh manusia? Cukup Allah Yang Maha Menguasai jagad raya ini yang memperhatikan kita. =)

Allah Maha Mendengar doa hambaNya, taubat hambaNya, jadi jangan pernah berfikir kalau Allah itu ga peduli dan ninggalin kita ya! =D

Allah Maha Melihat apa2 yang dilakukan hambaNya hingga bagian terkecil yang tidak dapat diketahui oleh kita. Dengan merasa selalu diawasi, Insya Allah, kita akan mencoba untuk melakukan yang terbaik di setiap keadaan karena semua itu hanya untuk Allah. =)

………………………………………………………………………(tambahkan sendiri hikmah2 terbaikmu!)



Itulah secarik ilmu yang dapat syifa sampaikan lewat note ini,
Semoga bermanfaat, yang jeleknya jangan diambil ya..! Ambil yang baiknya saja =)
Kesalahan sempurna datangnya dari syifa,
Kesempurnaan sempurna hanyalah milik Allah…
Jazakumullah khairan katsiraa



Syifa Syahzanan S
Terinspirasi dari sebuah pengalaman dan ceramah Aa Gym malam Jum’at, 20 Mei 2010, jam 19.30.
0:58 a.m

Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.