Sistem Kaderisasi ITSAR : Ash-Shaff , Assabaqin, Almuqawwim

Posted by media itsar | Posted in ,

Sejak dahulu, ITSAR selalu memposisikan LDS sebagai pabrik kader. Ada dua hal yang menjadi dominasi kegiatan ITSAR di SMP : Kaderisasi dan Pembinaan. Syiar meski merupakan hal penting dalam pilar-pilar dakwah, namun saat ini belumlah menjadi prioritas ITSAR. Hal ini disebabkan karena Syiar memerlukan konsep dan pelaksanaan yang professional, penggerak yang cukup banyak, dan pengalaman administrasi serta financial yang bukan skala kecil. Kegagalan dalam Syiar bisa berefek pada Kaderisasi dan Pembinaan. Namun, Ketiadaan Syiar tidak serta merta merusak proses kaderisasi dan pembinaan. Karena kalau hanya untuk sekedar menjaring anggota baru, ITSAR lebih menggunakan pendekatan kegiatan-kegiatan open rectuitment, pengopinian massa dan dakwah fardiah. Bagi ITSAR, membina segelintir orang tapi berkualitas lebih baik daripada membina banyak orang namun mengalami penurunan kualitas. Lagipula, pada masa awal, lebih baik bekerja dengan sedikit orang karena akan mudah untuk solid dan loyal dengan visi yang telah dibuat. Kebanyakan orang bisa membuat kerja menjadi blunder.

Sistem kaderisasi ITSAR : Ash-Shaf, Asabaqin , Almuqawim

Ash-Shaf (Barisan)

Filosofi Ashshaf berasal dari surat Ash-Shaf ayat 4 :

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (.Q.S. Ah Shaf:4)
Oleh karena itu arahan kaderisasi ASh-Shaf adalah kekompakan, loyalitas pada LDS, dan Ukhuwwah yang mencapai level ITSAR. Dalam kurikulum kaderisasi ASh-Shaf sangat ditekankan orientasi jiddiyah beramal, Bekerja secara teamwork, sering rapat, mengenal alumni, membentuk kepanitaan, mengadakan acara keakraban, saling berkorban satu sama lain, menghafal nama, taggal lahir, dan hal-hal yang disukai, memanggil dengan panggilan yang terbaik, pernah main ke rumah kader, bersilaturahim dengan orang tua kader, dll. Lengkapnya dapat dilihat dalam PDF ini.

Setiap kader Ash-shaff mendapatkan buku muwashafat. Buku muwashafat adalah semacam buku rapor yang mencatat segala pencapaian yang didapat oleh kader yang bersangkutan. Jika sudah mencapai batas tertentu, maka mentor boleh berinisiatif menaikkan tingkat menjadi AS-Sabaqin. Selain mencatumkan poin-poin yang sudah di bahas di atas, dalam muwashafat juga ditargetkan jumlah hafalan kader.

AS-Sabaqin (Barisan terdepan)

Sesuai dengan filosofinya, andaikata kader berhasil menjadi barisan yang kokoh, maka pementor harus dapat mendorong mereka untuk menjadi barisan yang kokoh dan terdepan. Oleh karena itu dalam kurikulum As-sabaqin sangat ditekankan aspek kepeloporan, semangat beride dan berinovasi, rapat yang berkualitas, konkretiasi dalam setiap perencanaan yang dibuat, dan tanggung jawab yang besar. Tidak hanya itu As-Sabaqin akan lebih diarahkan untuk dapat loyal kepada ITSAR dan bersemangat berjuang bersama ITSAR. Hafalan Quran kader di As-Sabaqin akan diperbanyak sebagai bentuk konsekuensi barisan yang terdepan.

Proses pelantikan Ash-AShaf dan As-Sabaqin terletak pada kegiatan M-Camp. Oleh karena itu M-camp dikategorikan sebagai kegiatan kaderisasi, bukan kegiatan refreshing atau sukaria. Pada akhir acara M-Camp akan hadir Ash-Shaf-AShaf Baru dan Assabaqin baru.

Al-Muqowwim (orang yang KUAT)

Kalau level ini adalah pengejawantahan dari sebuah hadits NabiSAW pernah bersabda " Jadilah seorang muslim yang karena
sesungguhnya Allah SWT menyukai muslim yang kuat daripada muslim yang
lemah"
.

Atau kalau kata Peter Parker : BIG power comes with BIG responsibilities. (Kekuatan yang besar membawa tanggung jawab yang besar)

Seorang kader yang lulus dari As-Sabaqin maka masuk kedalam level kader Al-Muqowwim. Satu fungsi konkrit seorang kader Al-Muqowwim adalah dia mampu membangun sebuah LDS baru dalam proses ekspansi dakwah ITSAR. KUrikulum kaderisai untuk Al-Muqowwim tidak terlalu spesifik dan matang karena belum ada kader yang melebihi kemampuan kualitas Al-Muqowwim saat ini yang berhak membuat kurikulum tersebut. Akhirnya semua saling berfastabiqul khoirot dalam amal dan mencoba mempersembahkan yang terbaik.

Dalam tataran teori, Level Ash-shaf, As-Sabaqin, dan Al-Muqowwim dibedakan berdasarkan 3 variabel :

Kader Ash-Shaf akan disibukkan dengan 66% amal, dan 33% teamwork
Kader As-Sabaqin akan disibukkan dnegan 33% amal, 33% teamwork, dan 33% konsep
Kader AlMuqowwim akan disibukkan dengan 66% konsep, 33% teamwork dan 1% amal ( bukan satu persen, tapi 1 x 0/0 = ~ atau satu kali nol per nol = tak hingga amal)

Oleh karena itu salah satu jargon ITSAR adalah "BERGERAK TAK KENAL HENTI"

Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.