Kembali merenungi Loyalitas kita terhadap ITSAR

Posted by media itsar | Posted in


Sebelum menyampaikan point intinya, saya akan menjelaskan bagaimana posisi saya dalam menulis note ini.

Islam adalah dien kita yang menjanjikan keselamatan dengan syarat kita loyal terhadap ajaran-ajarannya. Di antara kewajibannya yang utama adalah berda'wah. Da'wah sendiri bermakna universal, namun dalam teknisnya, ia bisa berbentuk banyak sarana.

ITSAR adalah salah satu bagian dari da'wah Islam. Walaupun bentuk da'wahnya 'hanya' berupa pembinaan anak-anak remaja (yang notabene 'agak' tidak diminati oleh kalangan aktivis saat ini), namun bagi pemikiran saya sendiri, justru pembinaan anak-anak muslim adalah akar dari kebangkitan Islam. Akan sangat panjang jika merunut dari urgensi hingga visualisasi bagaimana peranan dan tanggung jawab ITSAR dalam gerakan da'wah khususnya di bandung.

Saya rasa antum semua memiliki kesamaan pandangan dengan saya dalam hal urgensi keberadaan ITSAR dalam memelihara 'mata air'.

Posisi saya dalam pesan ini bukan sebagai ITSAR, tetapi menempatkan ITSAR sebagai bentuk kewajiban atau amanah di satu sisi dan saya sebagai orang yang merasa 'ditunjuk' Allah untuk mengurusi amanah ini. Dan saya menyeru antum sekalian dalam posisi yang sama dengan antum, yaitu kita adalah orang yang sama-sama 'ditunjuk' Allah untuk menunaikan misi dawah di ITsar.

Saya menyeru antum semua untuk kembali merenungi loyalitas kita pada ITSAR. Saya bukan berarti menyeru pada loyalitas ash-shabiyah, namun loyalitas kepada Islam dalam makna hakikat dan loyalitas pada ITSAR sebagai makna amaliahnya.

Tidak ada satupun gerakan Islam di dunia, melainkan ada sekelompok 'avantgarde' yang berada di shaff terdepannya. Maka saya beranggapan, kitalah 'avantgarde' itu di barisan ITSAR. amanah Itsar yang paling utama ada di pundak kita semua, tanpa pandang jabatan atau posisi. Tidak ada istilah ketua lebih bertanggung jawab ketimbang anggota. Tidak ada istilah Ketua DMI lebih bertanggung jawab ketimbang ketua Itsar.

Semua bobot pertanggungjawaban kita adalah sama, akhi ukhti! Karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk setengah-setengah dalam menunaikan loyalitas!

karena itu, renungilah. Apakah loyalitas kita sudah sesuai dengan karakteristik loyalitas 'avantgarde'?

Sudahkah kita menunaikan kewajiban di Itsar dengan sepenuh hati?

Sudahkah kita menginfakkan waktu kita (sebagian besarnya) untuk Itsar?

Sudahkah harta kita tanamkan dalam ladang Itsar?

Seberapa senangkah saat kita mendapatkan tugas dari Itsar?

Jika itu semua tidak terjawab, maka sesungguhnya kita belum menjadi avantgarde dalam Itsar ini. Semoga suatu saat Allah berkenan memperkuat hati kita dalam bejibaku mengurus Itsar ini, walaupun jumlah kita sangat sedikit.

Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.