Rini Inggriani: Kakak Terbaikku...!!!

Posted by media itsar | Posted in

11 tahun yang lalu, aku merupakan salah satu siswa baru di SMPN 2 Bandung. Saat itu aku memilih akan mengikuti ekskul apa. Ekskul yang kupilih saat itu adalah basket. Entah apa alasanku saat itu. Setelah kakak-kakak dari ekskul basket keluar dari kelasku, ada pendaftaran sebuah ekskul rohis yang saat itu disebut KRM Miftahul Huda. Karena temanku memilih ekskul KRM, akhirnya aku berfikir ulang untuk masuk ekskul basket. Kubatalkan pendaftaran ekskul basket, kemudian kupilih ekskul KRM sebagai ekskul satu-satunya yang kuikuti saat itu. Jujur, saat itu, alasanku memilih ekskul KRM adalah karena temanku memilih KRM. Hehe.. ikut-ikutan..

Semua informasi yang berkaitan dengan KRM kuperoleh dari temanku itu. Mulai dari kapan acara perdananya, kapan waktu-waktunya, dan lain-lain. Saat itu, kami masih sekolah di hari Sabtu. Seingatku, mentoring pertama kami diadakan pada hari Sabtu. Hari pertama mentoring, aku datang ke masjid telat. Aku lupa mengapa telat. Yang jelas, saat itu aku sudah melihat lingkaran cahaya itu di masjid. Sambil terengah-engah, segera kulepas sepatuku, lalu bergegas menuju lingkaran cahaya itu. Saat aku bingung dengan apa yang harus kulakukan, seseorang dengan senyumnya yang hingga saat ini masih kuingat menyapaku, mengucapkan salam, dan memperkenalkan namanya. Ratna. Yap! Itu namanya. Setelah itu, aku dikenalkan dengan anggota baru kelas 1 yang lain dan masuklah aku ke dalam lingkaran cahaya itu.

Waktu terus berjalan. Kegiatanku di KRM Miftahul Huda pun terus berlanjut. Walaupun saat itu aku bukan tergolong anggota yang sangat aktif, tetapi untuk mentoring, aku selalu berusaha untuk hadir. Acara-acara KRM yang menginap, aku hampir tidak mengikutinya. Kanan atau kajian kepemimpinan yang berisi kaderisasi untuk pemilihan pengurus baru pun tak kuikuti. Teman-temanku yang lain mengikutinya. Setelah Kanan, teman-temanku bercerita tentang apa yang mereka dapat ketika acara tersebut. Mereka mencari urutan ayat-ayat Al-Qur’an yang diletakkan acak, ada yang di bawah tangga atau di tempat lain. Seru! Itu yang terlintas saat itu. Aku sedikit menyesal tidak mengikutinya. Entah berapa kegiatan KRM yang kulewatkan saat itu. Hehe.

Ketika kami sudah memasuki kelas 3, kami tetap mentoring, walaupun sudah tidak diperbolehkan untuk ikut ekskul saat itu. Yang kutahu, Sabtu siang, aku dan teman-temanku selalu menuju masjid dan menunggu datangnya sosok itu. Sosok yang takkan kulupakan hingga saat ini. Salah satu sosok yang mengantarkanku untuk melihat Islam lebih dalam, setelah ibuku. Sosok yang istimewa dengan caranya sendiri. Aku masih ingat dulu, sosok yang memakai ransel berwarna coklat itu tak pernah mengeluh dengan tingkah kami yang mungkin sangat tidak bisa diatur. Sosok itu memberikan solusi dengan cerita-cerita kami tentang masalah yang tak habis-habisnya.

She is my sister. T’Ratna Indriasari. Ketika kakakku itu baru bekerja, aku ingat sekali, aku dan teman-temanku langsung memintanya untuk mentraktir kami. Hehe. Tetehku ini cukup tegas (apa galak ya? Hehe). Tapi ia sangat-sangat ramah. Setiap selesai mentoring, aku dan tetehku ini pulang bareng.

Banyak hal yang bisa kuingat dari kebersamaanku dengannya. Aku tahu, tak akan cukup aku menuliskannya disini. Tapi, aku telah menuliskannya dan menyimpannya baik-baik dalam memoriku. Bagiku, ia adalah kakak terbaik yang pernah Allah berikan padaku. Alhamdulillah ya Rabb.. Aku begitu menyayanginya.

Ia mengenalkanku pada dakwah. Ia mengenalkanku pada dakwah sekolah. Ia mengenalkanku pada tarbiyah. Ia mengenalkanku pada amanah. Ia mengenalkanku pada tadhiyah. Ia mengenalkanku pada jiddiyah. Dan ia mengenalkanku pada mujahadah.

Begitu banyak.. hingga saat ini aku masih berada dalam dakwah sekolah, ia pun masih selalu ada. Ia ada dengan saran-sarannya, ia ada dengan solusi-solusinya, ia ada dengan ketulusan hatinya, ia ada… Aku tahu, walaupun pertemuan kami tak seintensif seperti 11 tahun lalu… Walaupun lingkaran cahaya 11 tahun lalu itu telah menyebar ke arah yang berbeda-beda saat ini.. Aku tahu, ia akan ada.. Karena dakwah adalah kafilah panjang yang mempersatukan.. Karena niat dan azzam yang mengumpulkan.. Karena do’alah yang mempertautkan hati.. Insya Allah.

Teruntuk kakakku tercinta, Ratna Indriasari..
Kakak terbaikku..
Jazakillah khair untuk segalanya..
Untuk semua yang teteh berikan untukku..
Semoga Allah selalu memberkahi setiap langkahmu
Memberikan cinta-Nya untukmu..
Semoga Allah mempertemukan kita kembali dalam keridhoanNya, di Jannah-Nya kelak.. insyaAllah..
Uhibbukifillah..


~ditulis dengan cinta yang insya Allah karena Allah~
`Special untuk kakakku yang baru saja milad’
‘Barakallah’

-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-


Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.