Raka Rendragraha Abiasa: catatan makhluk allah tentang manusia

Posted by media itsar | Posted in

Bismillahirrahmaanirrahiim,,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu,,

Pada suatu hari, tersebutlah seekor semut pemikir (ya,, sedikit diatas sokrates) sedang memperhatikan manusia,,
lalu ia kedapatan pikiran untuk menulis catatan di facemuutnya tentang buah fikirannya,,
begini isinya:
"saya aneh dengan manusia, ia telah diberikan kesempatan oleh allah, untuk mencicipi indahnya syurga, dengan beribadah padanya. Tapi, mengapa ia masih saja melakukan kedzaliman terhadap makhluknya, padahal ia mengetahui janji-janji itu. Kadang, aku sirik pada mereka. Aku, seekor semut, dalam keadaan apapun, selalu berdzikir padanya, baik dalam keadaan senang, maupun dalam keadaan hampir mati terinjak. Tapi manusia, jika ia sedang senang, ia selalu merasa bahwa dunia adalah miliknya, dan melupakan tuhannya, tapi ketika mereka sedang susah, barulah ia meminta tolong padanya, sungguh munafik. tak tahukah ia bahwa dengan bersyukur setiap detiknya, ia masih belum mampu menandingi nikmat tuhannya? padahal Allah telah mengingatinya dalam surah arrahman "maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?". Padahal kami, yang setelah kematian kami hanya menjadi tanah, aku tak berani menghentikan dzikirku.  Mungkin, jika kami diberikan kesempatan yang sama dengan mereka, maka sudah pasti syurga akan dipenuhi kaumku."
lalu, sebuah pohon membuka facehoonnya dan mengomentari catatan sahabatnya semut.
"Benar juga katamu akh (kebetulan semutnya ikhwan), kadang aku juga merasa sirik pada manusia, aku, yang setiap hari, baik pagi, siang, sore, malam selalu berdzikir pada-Nya, selalu merasa heran pada mereka, apa mereka merasa telah bersyukur melebihi nikmat tuhannya? aku saja, yang walaupun setelah masa hidupku berakhir hanya menjadi debu-debu yang terabaikan, tidak berani untuk menghentikan dzikirku padanya (ceritanya, nilisnya sambil dzikir). Baik dalam keadaan senang, maupun duka. ia, kadang saya juga berfikir, jika kami, kelompok pepohonan diberikan kesempatan yang sama dengan kesempatan yang diberi-Nya pada manusia, mungkin syurga akan dipenuhi oleh kaum kami"
Lalu, seekor cecakpun membuka facecaaknya (ceritanya, semua binatang punya jejaring sosial masing-masing) dan mengkomen catatan si semut:
"hei akh, tapi, walaupun kita tidak mejadi apa-apa, kita harus bersyukur menjadi makhluknya selain manusia. Kita tidak diberikan amanat yang kita tahu, jika manusia saja tidak bisa menyanggupi sepenuhnya, apalagi kita makhluk kecil ini? lalu, mereka jika tidak amanah akan tugasnya, mereka akan masuk neraka, sedang kita? kita tidak akan merasakannya. Bukankah begitu"
Lalu semut membalas:
" Betul juga akh, hei,,,,, tidaaaaaaaaaak!!! allahu akbar" (semutnya mati diinjak manusia.
Pohon berkata:
" innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun,, malang kali kau mut,, eh,,, tidaaaaaaaaaaaaak!!!! Allahu akbar!!!" pohonpun menemui ajalnya dengan menjadi korban penebangan liar.
Selesai....
Setelah mendengar percakapan mereka, akankah kita dapat merenungi diri kita?
Akankah kita melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya?
Saya harap iya, kita harus menjadi lebih baik dari sebelumnya, kita harus menunjukkan bahwa kita bisa!!
kita jangan lagi mau kalah oleh tumbuhan!
kita jangan lagi mau kalah oleh hewan!
Allahu akbar! allahu akbar!!

wallahu alam..
wassalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatu.

Bandung yang dingin habis hujan, jawa barat yang di pulau jawa, indonesia, asia tenggara, asia, dunia, galaksi, dalam kuasa Allah SWT.
2 oktober 2010 jam 18.42 lebih 40.90 detik
Raka rendragraha abiasa bin A.S bin E.S bin W.S

Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.