Ria Aqmalia: Monograf #2

Posted by media itsar | Posted in

Sebelum membaca wahai Tuan dan Nyonya,
Lupakan sejenak tentang hidup si Penulis,
Atau kalian akan hilang minatnya lalu berpaling ke lain cerita
Cukup baca yang ini saja, perlahan, menari, dan mengalir
Lalu dimulai...

Ini adalah sebuah sajak? entah prosa, puisi pun bukan rasanya
Tentang seorang wanita cantik berjari lentik sungguh menarik bagi siapa yang melirik
Tapi bukan tentang dia tulisan ini akan bercerita, tapi tentang sebuah paragraf dalam hidupnya yang bertintakan merah, ingin dibongkar pada seluruh hati Tuan dan Nyonya
Lalu dimulai...

Prinsip dari baik atau buruknya seorang manusia sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berlari, jatuh, dan bermimpi...rutinitas klasik yang umum pada setiap diri manusia, termasuk pada diri Tuan dan Nyonya


Lingkungan sangat berpengaruh terhadap karakter, cara kita bergaul, cara kita berfikir, cara kita memilih akan menjadi seperti apakah hari esok, bagaimana kita mengingat hari kemarin, dan bagaimana kita bertindak hari ini

Pada intinya pikiran dan hati, lingkungan turut andil memegang peran
Lalu apa yang lebih penting dibandingkan dengan lingkungan? Yaitu kecenderungan hati...jika hati tiba-tiba menolak dan enggan maka raga akan mengikuti,,,
Pada akhirnya kau yang memutuskan wahai Tuan dan Nyonya, ada satu titik di dalam diri yang menjadi pusat dari semua...Dia, yang juga merupakan pusat dari alam semesta

Kenalilah Dia baru Tuan atau Nyonya akan dengan mudahnya mengenal diri sendiri, tidak lagi ragu, sedih, atau bahagia yang tak bermakna hanya ketawa...kenalilah Dia, ini bukan hanya sekedar gurauan...
Tentang alasan kita Dia ciptakan
Tentang semuanya antara kita dengan Dia...
Bahkan tentang adanya hukum termodinamika kedua tentang entropi yang menyatakan bahwa semuanya bergerak pada ketidakteraturan, maka kita diyakini memiliki suatu kekuatan, itulah Dia...

Tentang cinta, barangkali Tuan dan Nyonya lebih paham tentangnya...
Cinta yang sangat universal, kadangkali dipersempit dan diyakini menjadi alasan seseorang untuk hidup, atas dasar cinta yang himpit...padahal cinta itu hanyalah sebuah rasa yang rumit yang butuh kejelasan dan pengorbanan untuk bertemu, tentunya dari Dia dan hanya pada Dia rasa itu bermuara

Tentang pencarian jati diri, yang seringkali membuat kita lalai dan lupa bahwa waktu terus bergerak tidak kenal kata...:tunggu
Ini memang penting, tapi berdoalah kiranya Tuan dan Nyonya, agar tidak menyesal di kemudian hari...
Karena seringkali kita memilih bukan karena itu benar atau kebenaran yang memaksa kita untuk membenarkan, melainkan kita memilih atas dasar pengetahuan yang sedikit dan emosi yang meluap atas nama logika, padahal tanpa sadar kita malah memilih jalan yang lebih panjang, lebih lama, dan lebih riskan untuk jatuh lalu terguling lalu terantuk batu lalu terlindas mobil lalu tercabik gigi si serigala malam...

Tapi, Dia maha mencintai hamba-Nya, dan kau masih selamat...
Kau tahu wahai Tuan dan Nyonya, bukan sesal yang dirasakan bagi orang yang lebih memilih untuk memilih jalan yang lebih jauh itu dalam pencariannya...untuk memilih jalan yang lebih sukar...
Hal ini sudah ia pikirkan dari dulu, jauh-jauh sebelumnya...
Hal yang ia pikirkan sekarang adalah...bagaimana caranya agar kekuatan itu selalu ada,
Bagaimana caranya agar hidayah itu selalu ada...
Bagaimana caranya agar hati ini selalu tegak berdiri walau harus berbicara dalam bahasanya sendiri...
Bagaimana caranya agar dia tidak sendiri...

Nyatanya, ia harus mengejar sejuta langkah ketertinggalan
Kadang menyerah, kadang...yasudah, kadang...”nampaknya saya harus memilih cara lain dimana saya bisa berdiri lebih tegak, mengakar lebih mantap..”
Memang nyatanya, ia harus mengejar sejuta langkah ketertinggalan.

Inilah cerita yang ingin Penulis sampaikan,,,
Tentang susahnya sendirian untuk merangkak mengejar sejuta langkah ketertinggalan.
Jadi, belajarlah dari sejarah wahai Tuan dan Nyonya,
Seperti yang George Bernard Shaw –dramawan dan sosialis Irlandia – katakan:

If history repeats itself, and the unexpected always happens, how incapable must man be of learning from experience.” saya tambahkan sedikit..:  from others experiences...

Jangan sampai Tuan dan Nyonya sendirian mengejar sejuta langkah ketertinggalan dikarenakan memilih jalan yang lebih panjang,,,dengan alasan lingkungan,  cinta, ataupun pencarian jati diri, yang melatarbelakangi itu semua...
Padahal ada jalan yang lebih terbuka dan mudah...jika Tuan dan Nyonya bisa sedikit lebih bersabar dan bersyukur.

Anda juga mungkin suka tulisan ini



Widget by Hoctro | Jack Book

Comments (0)

Posting Komentar

Berikan komentar anda disini JIKA Facebook Comment System tidak bekerja sebagaimana mestinya. Pada pilihan [Beri komentar sebagai] Pilih "Name/Url" jika ingin berkomentar dengan mencantumkan nama anda.